Cloud Hosting Indonesia

17 June, 2014

Soal Menulis I



LATIHAN MANDIRI
MENULIS I
(PBIN4109)
                                                                                                                                               

1.        “Tidak banyak orang yang dapat mengarang sekali jadi. Terlebih-lebih untuk seorang penulis pemula. Dia memerlukan waktu dan proses untuk menyelesaikan tulisannya sampai benar-benar dianggap final. Hal ini pula diantaranya yang membuat penulis pemula hampir frustasi. Minat yang menggebu-gebu untuk menjadi penulis akhirnya luruh setelah dia mengalami bahwa menulis itu tidak mudah.”

                    Setujukah Anda bahwa mengarang (menulis) itu melibatkan proses perencanaan (prapenulisan), penulisan, dan penyempurnaan (penyuntingan dan perbaikan)? Berikanlah alasan Anda!

         2.        Perhatikan wacana berikut dengan cermat!

                                    Saatnya, kita menghemat air

                    “Penelitian Kantor Lingkungan Hidup tahun 1994/1995 menunjukkan bahwa sungai Ciliwung tercemar secara kimiawi dan biologi. Air minum ini menjadi tempat buangan 41 hotel, 28 rumah sakit, 27 perkantoran, 22 bengkel, 24 industri makanan dan minuman, 17 percetakan, 10 pabrik kimia, 12 perusahaan farmasi dan kosmetik, lima pabrik tekstil, sembilan pabrik logam dan elektroplating, dan tujuh asembling motor, serta hal-hal lainnya.
                        Sangat mengerikan, padahal, Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung merupakan sumber air utara Jabotabek. Sumber air lainnya, air tanah yang berasal dari hujan, dan PAM DKI yang berasal dari mata air pegunungan, tidak cukup. Mengingat fungsi dan perannya itu, dapatlah dipahami bila Dr. Goris Lewoleba, Sekretaris program MM Kehutanan Pascasarjana UPN, menyatakan bahwa DAS Ciliwung saat itu menjadi DAS yang koel penanganannya super prioritas.
                        Sementara itu, Ir. Ono Rusdiana, M. Sc. mengatakan, “Kita belum memanfaatkan air hujan secara maksimal. Sempitnya lahan-lahan tidak memungkinkan terserapnya air hujan dengan baik. Selain itu, kita pun lebih suka menanam rumput atau mengaspal tanah halaman rumah ketimbang menanam pohon buah-buahan.”
                    Perbuatan sumur resapan dan kolom penaham air pun belum dimobilisasi. Sementara lahan di Jakarta sudah lama disesaki gedung. Tak heran, bila kemudian pada musim hujan kita kebanjiran, sedang pada musim kemarau kita paceklik air.
                        Karena tak mampu mengolah dan mengatur air hujan, persediaan air di DKI Jakarta pun makin kritis. Persediaan air bumi diperkirakan habis tahun 2003, dan kekurangan air dimulai pada awal abad 21. Pada tingkat propinsi didapatkan status aman untuk sebagian besar  wilayah Indonesia. Tapi, untuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, NTB, dan NTT, statusnya waspada.
                       
                        Tak salah jika Presiden Soeharto menyerukan gerakan hemat air. Gerakan ini meliputi empat tahap. Pertama, menyamakan pemahaman pada berbagai sektor terkait. Kedua, mengupayakan gerakan ini jadi perilaku masyarakat. Ketiga, mendorong masyarakat mengambil peran lebih besar. Keempat, menetapkan gerakan ini di kalangan masyarakat luas.

                        Sudah saatnya, sikap hemat air dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat. Namun, upaya itu saja tidak cukup. Perusahaan dan berbagai aktivitas yang memboroskan air harus ditangani pemerintah dengan tegas. Pemerintah hendaknya mampu memaksa perusahaan-perusahaan dan masyarakat yang tinggal di daerah yang status airnya perlu diwaspadai, untuk pindah ke daerah lain, yang status airnya aman.”

                                                            (Diadaptasi dari Republika, 7 - 10 - 1997, hal. 5)

                    a.  apakah jenis karangan di atas? Berikan dua alasan Anda berikut                                    contohnya yang terdapat pada wacana di atas!

                    b.  Sebutkan 2 metode yang digunakan untuk pengembangan jenis karangan di atas! Berikanlah alasan dan penjelasan bukti atas jawaban Anda!

                    c.  Sebutkan letak kalimat yang salah nalar.Jelaskan pengertian salah nalar dan sebutkan salah satu sumber/penyebab salah nalar.

               3.      Cermatilah wacana di bawah ini!

                        “Emas tidak akan rusak, lapuk, atau aus dengan sendirinya, sekalipun dibiarkan begitu saja. Tetapi, emas dalam bentuk perhiasan memerlukan perhatian pemakainya. Emas perhiasan merupakan bentuk investasi yang memiliki nilai tinggi. Ia dapat menunjang penampilan dan menambah rasa percaya diri. Juga, penolong di kala mengalami kesulitan keuangan. Karena itu, emas perhiasan sebaiknya dirawat dan dipelihara sebagaimana mestinya.
                        Dalam merawat emas perhiasan, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan pertama, emas merupakan logam halus yang rentan gesekan atau benturan benda keras. Oleh karena itu, sebelum disimpan, emas perhiasan hendaknya dibungkus kain yang lunak. Kedua, emas perhiasan tak akan rusak terkena air. Tetapi, busa sabun atau endapan kotoran dapat menempel sehingga mengotori lekuk-lekuk perhiasan. Akibatnya, permukaan perhiasan menjadi kusam. Karena itu, emas sebaiknya dilepaskan sebelum mandi.

                        Cara ketiga jauhkan emas dari pengaruh debu, kotoran, kosmetik, dan minyak-minyakan setelah ber-make-up, pastikan tangan benar-benar bersih sebelum mengenakan perhiasan pada anggota tubuh Anda. Keempat, untuk membersihkan perhiasan, dapat digunakan cairan khusus. Atau, menggunakan campuran deterjen lunak, air hangat, dan beberapa tetes amoniak. Emas direndam dalam cairan itu, lalu disikat perlahan-lahan, dikeringkan, dan dilap dengan kain yang halus. Khusus untuk perhiasan yang dihiasi batu-batuan, membersihkannya menggunakan alkohol 60-70%, sebagai pelarut kotoran.”
                                                        (Diadaptasi dari Citra, No. 392/VIII, 29-9-97, hal. III)

                        a.     Apakah topik wacana di atas?
                        b.     Rumuskan tujuan penulisan karangan tersebut!
                        c.     Rekonstruksilah atau susun kembali karangan di atas menjadi                                      sebuah kerangka karangan!

               4.      “Karangan Narasi bertujuan menceritakan suatu peristiwa secara kronologis. Penulis menyusun berbagai kejadian dalam urutan waktu yang terjalin dalam hubungan sebab akibat yang logis. Penataran cerita yang baik, memungkinkan pembaca untuk menikmati cerita itu seolah-olah ia terlibat dan menyaksikannya sendiri.”

                        Buatlah sebuah karangan pendek yang menceritakan riwayat hidup Anda: latar belakang keluarga, masyarakat, pendidikan, dan pengalaman kerja. Andapun dapat menyisipan pada karangan itu sesuatu yang Anda anggap menarik. Karangan yang Anda tulis, terdiri atas sekitar 100 kata.

               5.      Perhatikan surat di bawah ini!

                              Nomor :                                                             Tanggal 7 Oktober 1997
                              Lamp   :
                              Hal       : Pengaduan           


                              Kepada Yth. Bapak Dekan UT

                                            Dengan Hormat     
                                            Bapak Dekan, saya merupakan mahasiswa SI program studi pendidikan bahasa Indonesia FKIP-UT. Dengan ini menyampaikan bahwasannya saya telah mengikuti ujian daripada mata kuliah menulis I sebanyak 3 kali tetapi belum lulus-lulus juga. Saya hampir putus asa. Sedangkan saya sendiri karena kesibukan pekerjaan dan aktivitas di masyarakat, tidak mempunyai banyak waktu untuk belajar.
                                            Dengan demikian, kami mengharapkan kebijaksanaan Bapak. Karena mata kuliah itu, studi saya dan karir saya agak terganggu. Sekali lagi saya mohon pertolongan Bapak. Kami sangat menunggu surat balasan dari Bapak dan mengirimkannya kepada alamat kami:
                                                            SLTP Pandanaran
                                                            Jl. Wats Raya nomor. 3 Brebes.
                                            Begitulah surat kami. Atas kebaikan Bapak, semoga Tuhan membalasnya dengan balasan yang berlipat ganda.
                                            Terima kasih, Pak.


                                                                                                Hormat kami,

                            

                             Perbaikilah surat di atas sehingga menjadi surat resmi yang baik!
                             Dengan tetap memperhatikan maksud surat, perbaikan ditujukan pada format dan bahasa surat, atau hal-hal lain yang menurut Anda perlu diperbaiki.

No comments:

Post a Comment