TUGAS MANDIRI
KRITIK SASTRA
(PISA4446)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1
SAMPAI DENGAN 33, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
1. Kritik satra adalah pandangan terhadap nilai
karya sastra, serta penerangan penghakiman-nya. Pendapat ini disampaikan oleh
....
A. Rahmat Joko Pradopo
B. H.B.Yassin
C. Rene Welek
D. Abrams
2. Pada hakikatnya, kritik sastra harus
mendasarkan pada unsur ....
A. intrinsik karya sastra
B. ekstrinsik karya sastra
C. moral agama
D. etika dan estetika
3. Istilah kritik sastra berasal dari bahasa
....
A. Inggris
B. Jerman
C. Arab
D. Latin
4. Seorang siswa melakukan kegiatan menentukan
alur, tema, penokohan, foreshadowing sebuah novel. Dalam hal ini ia berada pada
tahap ....
A. interprestasi
B. judgment
C. analisis
D. evaluasi
5. “Penggunaan sarana retorika pada puisi
Sutarji yang berjudul “Ab” pada bait keempat ditandai frasa “yang paling”. Ini
berfungsi untuk mendukung pernyataan dan mempertegas makna, bahwa si “aku”
(lirik) amat merindukan dan ingin sekali menyatu dengan Tuhan”. Ditinjau dari
pelaksanaannya, kritik di atas termasuk kritik ....
A. judisial
B. impresienistik
C. deduktif
D. induktif
6. Kritik sastra yang mengutamakan perhatian
kepada tanggapan pembaca terhadap karya sastra, yaitu kritik ....
A. mimetik
B. ekspresif
C. pragmatik
D. objektif
7. Pandangan Prof.DR.A Teeuw mengenai sajak
Chairil Anwar ‘Tergantung Pada Kata” merupakan kritik yang berdasarkan ....
A. pandangan Chairil Anwar
B. kenyataan puisi Angkatan ‘45
C. luapan perasaan Chairil Anwar
D. puisi “Kawanku dan Aku”
8. Ditinjau dari bentuknya, karya yang tergolong
kritik teoritik adalah ....
A. Kritik
Sastra Sebuah Pengantar karya Andre Harjana
B. Tergantung
pada Kata karya A.Teeuw
C. Kritik
Puisi Subagyo Sastrowardoyo oleh Faruk
D. Sosok
Pribadi dalam Sajak karya Subagyo Sastrawardoyo
9. Secara visual pusisi “POT” mengingatkan kita
pada gambar sebuah pot bunga. Kita tertarik pada bentuk puisi itu, karena
melalui bentuknya kita merasakan adanya sesuatu yang lain.
Dalam
kutipan di atas, kritikus menyampaikan
....
A. masalah berdasarkan fenomena yang ada pada
karya sastra itu
B. pengakuannya terhadap norma-norma karya
sastra
C. kesannya terhadap karya sastra itu
D. penolakan terhadap standar penilaian karya
sastra
10. Studi sastra yang berusaha
menginterprestasikan, menganalisis, dan menilai karya sastra adalah ....
A. ilmu sastra
B. kritik sastra
C. sejarah sastra
D. teori sastra
11. Untuk mengkritik sebuah puisi dibutuhkan pengetahuan sejarah
sastra, terutama dalam hal ....
A. konvensi puisi
B. nilai puisi
C. gaya puisi
D. perkembangan puisi
12. Kalau dibandingkan Surabaya
(‘45) dengan Layar Terkembang (PB),
dari segi bahasa terlihat bahwa Surabaya
kalimatnya pendek-pendek, padat, tentang masyarakat saat itu, sedangkan Layar Terkembang penuh hiasan kata
dengan curahan jiwa remaja, dalam kalimat yang panjang-panjang. Wacana di atas
lebih memberikan sumbangan yang berharga bagi penyusuan ....
A. Karya Sastra
B. Ilmu Sastra
C. Sejarah Sastra
D. Teori Sastra
13. Sering ada beberapa versi dalam sastra lisan, karena sastra lisan
itu ....
A. disusun bersama-sama oleh masyarakat
B. tidak jelas siapa pengarangnya yang sejati
C. adanya sifat kelupaan pada penuturnya
D. umumnya berupa dongeng sekitar kerajaan
14. Sastra Indonesia diawali dengan adanya sastra lisan, karena
masyarakat yang pada saat itu ....
A. bersifat komunal
B. tidak mementingkan pribadi
C. belum mengenal huruf
D. semua merasa memiliki
15. Seorang mahasiswa pascasarjana jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
memberikan penilaian baik buruknya seorang dukun yang membacakan mantra awal
menuai padi sawah. Hasil penilaiannya sangat bagus dan dimuat dalam sebuah
majalah sastra terkenal. Kegiatan mahasiswa tersebut merupakan kegiatan ....
A. kritik sastra lisan
B. apresiasi sastra lisan
C. sastra lisan
D. penyelidikan sastra lisan
16. Penghidang sastra lisan, seperti PAWANG, tidak dapat
digolongkan sebagai pencipta karya sastra, karena ....
A. tidak mengubah isinya sama sekali
B. bertindak pribadi, lepas dari masyarakat
C. tidak mengadakan pembaharuan
D. bertindak sebagai bagian dari masyarakat
17. Seorang ahli teori sastra yang baik membutuhkan jasa para kritikus
sastra dalam menyusun ....
A. pengertian sastra
B. teknik penulisan yang baik
C. latar belakang sastra
D. jenis-jenis sastra
18. Seorang ahli yang pekerjaannya menyelidiki perkembangan jenis ,
aliran, dan gaya pada karya sastra disebut ahli ....
A. ilmu sastra
B. teori sastra
C. sejarah sastra
D. kritik sastra
19. Seorang sastrawan berkeinginan untuk maju, berkembang dalam
karya-karyanya dengan mencari tambahan tentang kehidupan yang luas, terlebih
lagi dia ingin karya-karyanya diterima oleh masyarakat. Dalam hal tersebut,
sastrawan tersebut sangat membutuhkan jasa ....
A. kritikus sastra
B. ahli sastra
C. peminat sastra
D. ahli teori sastra
20. Ahli teori sastra membutuhkan bantuan kritikus sastra guna
melakukan analisis tentang ....
A. sastra yang bermutu masa kini
B. hakikat karya sastra
C. perkembangan sastra
D. menyusun teori tentang teknik cerita yang baik
21. Perkembangan sastra sejak timbulnya hingga sekarang, ditelaah oleh
ahli sastra yang menyangkut ....
A. pengertian, prinsip, dan jenis sastra
B. aliran, gaya, dan jenis (genre) sastra
C. teori, kritik, dan sejarah sastra
D. norma, kaidah, dan prinsip sastra
22. Syarat tumbuh suburnya penciptaan karya sastra oleh para sastrawan
adalah apabila cipta para sastrawan mendapat penghargaan berikut, kecuali
....
A. penilaian yang baik dari kritikus
B. imbalan jasa yang fantastis
C. penghargaan dari masyarakat
D. sambutan yang selayaknya dari penikmat
23. Dalam membaca karya sastra, peran kritikus sastra menjadi sangat
penting apabila penikmat tidak memahami ....
A. latar belakang pengarangnya
B. maksud dan tujuan pengarangnya
C. ideologi pengarangnya
D. sikap dan visi pengarangnya
24. Seorang pembaca merasa kesulitan dan tidak memperoleh kenikmatan
yang diharapkan dalam membaca novel Ave
Maria karangan Idrus. Untuk mencapai tujuannya dibutuhkan bacaan yang
tepat, yaitu buku tentang ....
A. teori sastra
B. kritik sastra
C. ilmu sastra
D. sejarah sastra
25. Hal yang penting dimiliki kritikus sebagai bekal melakukan kritik
sastra adalah pengetahuan tentang sejarah sastra dan pengetahuan tentang ....
A. kebudayaan yang melatarbelakangi karya sastra
B. gaya-gaya yang tercermin dalam karya sastra
C. zaman yang melatarbelakangi karya sastra
D. sejarah aliran dalam karya sastra
26. Novel Burung-Burung Manyar memiliki
kekhasan dan pola-pola gaya yang berbeda dengan ....
A. Merahnya Merah
B. Roro Mendut
C. Durga Umayi
D. Lusi Lindri
27. Setiap karya sastra memiliki perbedaan tingkat nilai dan kadar
artistiknya. Hal ini ada relevansinya dengan aspek ....
A. epistemis
B. historis
C. penghakiman
D. rekreatif
28. Sebelum mengkritik karya satra, seorang kritikus menciptakan
kembali keartistikan karya sastra. Kegiatan ini menunjukkan adanya aspek ....
A. rekreatif
B. artistik
C. estetis
D. epistemis
29. Kritikus menjadi seniman kedua dalam proses ketika hendak menulis
kritik sastra apabila dalam membaca karya sastra itu ia dapat ....
A. mencapai wilayah permukaan karya sastra
B. menghayati pengamalan jiwa pengarangnya
C. melewati batas kehidupan pengarangnya
D. menghidupkan pengalaman jiwanya
30. Sebuah karya sastra yang sarat dengan nama berbagai hal dan penuh
gejala dan fenomena alam semesta, tepat dikritik dengan kriteria ....
A. estetik
B. epistemis
C. artistik
D. normatif
31. Tinggi rendahnya mutu sebuah karya sastra dalam suatu angkatan,
dapat dideteksi dengan ....
A. muatan hukum, norma, dan ketentuan yang hakiki
B. adanya pengertian tentang nilai dan ukuran yang baku
C. muatan norma dan prinsip-prinsip yang mendasar
D. ketahanan karya itu menjawab tantangan zaman
32. Sehubungan dengan tindak penghakiman karya sastra, ada tiga
kreteria yang perlu diterapkan yaitu estetik, epistemis, dan normatif.
Ketiganya memiliki sifat ketergantungan satu dengan yang lain. Ketergantungan
itu dapat digambarkan ....
A. kriteria estetis bergantung pada kriteria epistemis dan normatif
B. kriteria estetis bergantung pada kriteria epistemis
C. kriteria normatif bergantung pada kriteria estetik dan epistemis
D. kriteria epistemis bergantung pada kriteria normatif
33. Kriterium epistemis dalam aspek penghakiman karya sastra
menyangkut ....
A. pengetahuan tentang fenomena alam semesta
B. sifat pengetahuan yang terkandung di dalamnya
C. hubungan manusia dengan alam semesta
D. hubungan antara pengarang dengan alam semesta
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 34 SAMPAI
45, PILIHLAH:
A. JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR DAN KEDUANYA
MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
B. JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR TETAPI KEDUANYA
BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
C. JIKA SALAH SATU PERNYATAAN SALAH!
D. JIKA KEDUA PERNYATAAN SALAH!
34. Tujuan penelitian sastra berbeda dengan tujuan kritik sastra,
sebab
kritik
sastra untuk menilai baik buruknya karya sastra, sedangkan penelitian sastra
untuk memahami fenomena-fenomena karya sastra berdasarkan teori dan metode
ilmiah.
35. Kritik sastra Indonesia yang sesungguhnya baru ada pada zaman
Pujangga Baru,
sebab
“Pujangga
Baru Prosa dan Puisi” merupakan buku kritik sastra Indonesia karya kritikus
H.B. Yassin.
36. Puisi memiliki gaya yang berbeda dengan pantun karena sampirannya
tidak langsung berhubungan dengan perlambangannya. Kritik di atas termasuk
kritik praktik,
sebab
kritik
praktik mengemukakan prinsip-prinsip dasar penilaian dan pendidikan dalam
aktivitis penilaian karya sastra.
37. Kritik sastra sebagai ilmu pengetahuan mandiri, tidak boleh
berkaitan dan terpengaruh dengan disiplin ilmu-ilmu yang lain,
sebab
kritik
sastra sebagai disiplin ilmu memiliki kajian tersendiri yang berbeda dengan
cabang-cabang studi sastra lainnya.
38. Dalam menyampaikan kritik sastra seseorang cukup menyampaikan
kepuasan dan ketidakpuasan dalam menikmati karya sastra,
sebab
penulisan
kritik sastra tidak membutuhkan kecerdasan intelektual yang tinggi dan
pemahaman terhadap aspek-aspek kritik sastra yang muluk-muluk.
39. Karya sastra yang bernilai belum tentu mendapat sambutan yang
setimpal dari penikmat sastra,
sebab
para
pembaca sering kurang cermat dalam menangkap nilai karya sastra tanpa bantuan
kritikus sastra.
40. Kritik sastra berfungsi untuk memberikan teori interprestasi,
analisis, dan evaluasi terhadap karya sastra,
sebab
masyarakat
sering mengalami kesulitan melakukan interprestasi, analisis, dan evaluasi
terhadap karya sastra.
41. Dalam menjalankan fungsinya dengan baik, seorang kritikus dituntut
untuk memiliki rasa tanggung jawab dan kejujuran,
sebab
kritik
sastra yang baik akan tumbuh dan berakar di lingkungannya dan penuh manfaat.
42. Dengan membaca karya-karya sastra, seseorang dapat menambah
wawasan mengenai kehidupan dan kepekaan rasa keindahan,
sebab
dalam
karya sastra diakui adanya muatan ilmu sosial, politik, agama, filsafat, dan
psikologi.
43. Dalam menilai karya sastra hendaklah menempatkan karya sastra
secara wajar dan proporsional,
sebab
penilaian
karya sastra harus berdasarkan pada sifat dan karakter karya sastra yang
dinilai.
44. Sebuah novel memiliki konsep kebulatan yang utuh, padu, khas, dan
berdiri sendiri,
sebab
novel
ditulis oleh seorang sastrawan melalui proses relasional, dengan adanya
ketergantungan atas unsur-unsur intrinsiknya.
45. Sebuah karya sastra yang dinilai dengan pijakan kriterium estetik
dikatakan mempunyai nilai sastra yang baik, karena karya itu memiliki tingkat
keartistikan yang tinggi,
sebab
tinggi
rendahnya kualitas karya sastra dapat ditentukan oleh tingkat nilai seninya.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 46.
SAMPAI 58, PILIHLAH:
A. JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B. JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C. JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D. JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!
46. Perbedaan kegiatan antara kritik sastra dengan apresiasi sastra
terletak pada ....
1) interpretasi
2) analisis
3) evaluasi
47. Pada sastra Indonesia lama, kritik sastra, dalam prakteknya
berorientasi pada ....
1) kenyataan sastra secara objektif
2) agama dan kepercayaan masyarakat
3) pengaruh sastra bagi masyarakat
48. “Pandangan Kamajaya Al
Katuuk” dalam Kompas tanggal 11
Februari 1996 merupakan sebuah kritik sastra ....
1) nonakademik
2) jurnalistik
3) akademik
49. Dalam penyusunan sejarah sastra, kritik sastra dibutuhkan untuk
....
1) menentukan masa penulisan
2) menyeleksi karya sastra yang ada
3) memilih karya sastra yang bernilai sastra
50. Ada perbedaan sistem penikmatan antara sastra lisan dengan sastra
tulis, karena sastra tulis ....
1) jelas siapa penciptanya
2) isi dapat diubah sesuai zaman
3) bentuknya tidak dapat diubah-ubah
51. Seorang kritikus sastra Indonesia yang ideal adalah juga seorang
yang ahli ....
1) teori sastra
2) sejarah sastra
3) bahasa Indonesia
52. Yang memperdalam jurang pemisah antara sebuah puisi dengan
pembacanya antara lain ....
1) kosakata
2) topik dan tema
3) alam pikiran
53. Kritik yang bermutu terhadap sebuah karya sastra dapat berfungsi
untuk ....
1) mempropagandakan karya sastra
2) meningkatkan mutu karya sastra
3) membimbing penikmatan karya sastra
54. Berkaitan dengan pengetahuan tentang sejarah sastra, seorang
kritikus harus memiliki pengetahuan mengenai ....
1) sejarah aliran sastra dan seni
2) biografi pengarangnya
3) kebudayaan yang melatarbelakangi lahirnya karya itu
55. Sebagaimana karya seni yang lain, karya sastra ....
1) memiliki tingkatan sendiri dalam hal nilai dan keagungannya
2) merupakan wahana ekspresi ideologi
3) merupakan totalitas yang utuh, khas, dan mandiri
56. Di balik tirai hujan sore-sore, pohon-pohon kelapa adalah perawan
mandi basah. Pelepah-pelepah kuyup bak rambut yang tergerai. Batang-batang
ramping melenggang penuh pesona. Relasi eksplisit kalimat-kalimat kutipan di
atas adalah ....
1) pohon-pohon kelapa
2) pelepah-pelepah
3) batang-batang
57. Dalam membaca karya sastra, seorang kritikus sering menghadapi
dunia yang baru dan asing baginya. Dalam hal ini hendaklah kritikus ....
1) menemukan jati dirinya sesuai dengan dunia karya sastra itu
2) sadar dan terbuka berusaha memasuki dunia karya sastra itu
sepenuhnya
3) menggerakan imajinasinya agar luluh dan lebur dengan dunia karya
sastra itu
58. Nilai keindahan sebuah karya sastra, bila ditinjau dari aspek
penghakiman, berkaitan dengan hal-hal ....
1) tingkat kebenaran yang menjiwai karya sastra dalam kaitannya
dengan kebenaran semesta
2) pencapaian artistik pengarang dalam menciptakan karya sastra
tersebut
3) pengalaman yang banyak tentang kehidupan dari pengarang karya
sastra tersebut
kunci jawabannya ada gag mbak/mas?
ReplyDeleteminta kunci jawabannya dong
DeleteKak, kunci jawaban dong buat ngoreksi bener atau salah
ReplyDeletemin jawabannya mana buat koreksi apakah salah atau benar
ReplyDeleteKak, kunci jawabannya ada gak buat koreksi apakah benar atau salah
ReplyDeletekok gaada kunci jawabannya
ReplyDelete