LATIHAN MANDIRI
MORFOLOGI BAHASA
INDONESIA
(PBIN4106)
PETUNJUK:
UNTUK SOAL NOMOR 1
SAMPAI 35, PILIHLAH SATU JAWABAN
YANG PALING TEPAT!
1. Morfologi
termasuk cabang linguistik karena
A. morfologi mempelajari sebagian
dari bidang kajian linguistik.
B. morfologi mempelajari semua
bidang kajian ekstra linguistik.
C. morfologi juga mempelajari bidang
kajian ekstra linguistik.
D. bidang kajian morfologi lebih
luas daripara linguistik.
2. Satuan
linguistik bermakna yang menjadi kajian morfologi adalah
A. bunyi.
B. fonem.
C. afiks.
D. kata.
3. Salah satu bukti
ketumpangtindihan antara morfologi dan sintaksis adalah
A. bentuk kata majemuk yang mirip
dengan bentuk frase.
B. adanya variasi bentuk morfem atau
alomorf.
C. adanya cabang linguistik yang
disebut morfofonemik.
D. adanya morfem yang berwujud bunyi
pembentuknya berbeda-beda.
4. Morfem yang
membentuk kata menindaklanjuti adalah
A. /me/, /tidak/, /lanjut/, /-i/.
B. /me-i/, tindak/, /lanjut/.
C. /me-i/, /tindak lanjut/.
D. /me-/, /tindak lanjut/, /i/.
5. Kata mempertanggungjawabkan
terdiri dari
A. tiga morfem.
B. empat morfem.
C. lima morfem.
D. enam morfem.
6. “Ayahnya bernama Usman
Usman beristri dua
Perjalanan ini berguna bagi kita”
Morfem /ber-/ pada kata bergaris bawah pada kalimat di
atas memiliki
A. bentuk yang sama dan arti yang
berbeda.
B. bentuk yang berbeda dan arti yang
sama.
C. bentuk dan arti berbeda.
D. bentuk dan arti yang sama.
7. “Mulut
gua itu cukup lebar.
Lepas dari mulut singa, masuk mulut
harimau.”
Morf
[mulut] pada dua kalimat di atas merupakan
A satu morfem.
B. dua morfem.
C. tiga morfem yang berbeda.
D. tiga morfen yang sama.
8. Morfem zero
atau morfem kosong terdapat pada kalimat
A. Adik menulis.
B. Adik menjahit baju.
C. Adik membeli sepeda.
D. Adik minum es.
9. Kata-kata
yang termasuk monomorfemis adalah
A. semampai, gemulai, gerumut, kelingking.
B. kehendak, ketua, pemuda,
pemulung.
C. gemerlap, kemuning, kemilau,
kemarau.
D. seruling, telapak, geletar,
gemetar.
10. Penentuan klasifikasi kata monomorfemis dalam
bahasa Indonesia didasarkan atas kriteria
A. jumlah fonem dan huruf.
B. kelas kata.
C. kelas mofem afiks.
D. jumlah bentuk dasar.
11. Yang termasuk morfem suprasegmental adalah
A. durasi.
B. prefiks.
C. sufiks.
D. infilis.
12. Morfem segmental yang membangun kata berjalan
adalah
A. sufiks dan bentuk dasar.
B. prefiks dan simulfiks.
C. prefiks dan bentuk dasar.
D. sufiks, tekanan, dan bentuk dasar.
13. Morfem berciri aditif terdapat pada kalimat
A. Saat ini, Ani sedang sekolah di kota.
B. Jari tangan Andi sedang sakit.
C. Tubuh gadis itu tampak semampai.
D. Bulan depan gaji karyawan naik.
14. Morfem yang berciri duplikatif terdapat pada
kata dalam kalimat
A. rumah kosong itu dipenuhi sarang laba-laba.
B. sopan santun penting dalam bermasyarakat.
C. penangkaran kupu-kupu langka itu dibiayai
pemerintah.
D. laki-laki itu mondar-mandir di depan rumah.
15. Kata berikut yang memiliki afiks derivatif
adalah
A. pemakaman.
B. kelurahan.
C. pengadilan.
D. kelautan.
16. Pernyataan yang benar mengenai perbedaan
morfem derivatif dan inflektif adalah
A. morfem derivatif umumnya berupa afiks yang
menyebabkan perubahan kelas kata.
B. morfem inflektif berupa afiks yang
menyebabkan perubahan kelas kata.
C. morfem derivatif maupun inflektif umumnya
berupa afiks.
D. morfem derivatif umumnya berupa afiks
sedangkan morfem inflektif umumnya non afiks.
17. Apabila morfem afiksnya berupa konfiks /me-/
dan /-kan/, maka proses morfologis kata membelanjakan mengalami
A. penghilangan fonem /h/.
B. penambahan fonem /N/
C. penghilangan fonem /N/.
D. penambahan fonem /m/.
18. Kata kecamatan mengalami proses
morfofonemik berupa
A. penambahan [F].
B. penambahan [?].
C. penambahan afiks [ke-an].
D. penambahan [ke] dan [an].
19. Ada 4 macam proses morfofonemis, tetapi dalam praktik pembentukan
kata ada lima jenis. Jenis ke-5 itu berupa
A. penambahan dan pengurangan.
B. penghilangan dan penggeseran fonem.
C. gabungan antara dua jenis yang ada atau
lebih.
D. penggantian dan penghilangan.
20. Kata yang mengalami proses perubahan fonem
akibat afiksasi adalah
A. penyatuan.
B. persatuan.
C. kesatuan.
D. menyatukan.
21. Konfiks /peng-an/ ketika melekat pada bentuk
dasar kembang menjadi pengembangan mengalami proses morfofonemik
A. pelesapan fonem.
B. perubahan fonem.
C. pengulangan fonem.
D. distribusi fonem.
22. Morfem prefiks /me-N-/ pada kata melawan
mengalami proses penghilangan fonem. Fonem yang hilang adalah
A. fonem /n/.
B. fonem /N/.
C. fonem //.
D. fonem /m/.
23. Kata penekanan dibentuk dari bentuk
dasar [tekan] dan konfiks [peN-an]. Fonem
yang membentuk kata tersebut terdiri atas
A. 7 fonem.
B. 8 fonem.
C. 9 fonem.
D. 10 fonem.
24. Kata petinju mengalami proses
morfofonemik penggusuran fonem. Fonem yang hilang adalah
A. fonem /h/.
B. fonem /N/.
C. fonem /r/.
D. fonem /h/ dan /N/.
25. Proses afiksasi prefiks /meN-/ pada bentuk
dasarnya ajar mengalami penggantian fonem /N/
A. /n/.
B. /h/.
C. /ha/.
D. /a/.
26. Kata yang mengalami proses asimilasi pada
penggantian fonem adalah
A. perbankan.
B. perbandingan.
C. pembibitan.
D. persamaan.
27. Pada kata pengeluaran terjadi proses
penggantian fonem
A. /k/ diganti /h/.
B. /?/ diganti /h/.
C. /N/ diganti /n/.
D. /N/ diganti /h/.
28. Pengertian pergeseran pada proses
morfofonemik adalah penggeseran fonem dari ...
A. satu suku kata ke suku kata lain.
B. afiks ke bentuk dasar tanpa mengalami
perubahan.
C. bentuk dasar dengan fonem dari afiks dan
membentuk sebuah suku kata.
D. depan ke suku kata berikut pada bentuk dasar.
29. Kata perekonomian mengalami proses
morfofonemik berupa ...
A. penggeseran dan penambahan fonem.
B. penambahan dan penggeseran fonem.
C. penggeseran dan penggantian fonem.
D. penggeseran dua buah fonem.
30. Proses morfofonemik yang bersifat pergeseran
ke belakang kanan satu fonem dicontohkan pada kata
A. beranggapan.
B. berusaha.
C. geligi.
D. peringati.
31. Prefiks [ter-] yang direalisasikan dengan
[tel-] terdapat pada kata
A. telanjang.
B. telanjur.
C. telentang.
D. telunjuk.
32. Nomina penahanan diderivasikan dari
A. verba menahan
B. verba bertahan.
C. nomina tahanan.
D. nomina pertahanan.
33. 1. Budi
terjatuh dari pohon.
2. Sinta murid terpandai di kelasnya.
Prefiks ter- pada terjatuh
dan terpandai merupakan
A. satu morfem karena sama-sama prefiks.
B. satu morfem karena bentuknya sama.
C. dua morfem karena maknanya berbeda.
D. dua morfem karena terdapat pada dua kata.
34. Nomina yang menjadi verba karena afiksasi
terdapat pada kata
A. bekerja.
B. menyatu.
C. kerjakan.
D. berjalan.
35. Fungsi infiks -el- adalah
A. menominalisasi adjektiva.
B. membentuk nomina dari verba.
C. membentuk verba dari nomina.
D. menominalisasi numeralia.
PETUNJUK: UNTUK
SOAL NOMOR 36, SAMPAI
60, PILIHLAH!
A. JIKA 1) DAN
2) BENAR!
B. JIKA 1) DAN 3)
BENAR!
C. JIKA 2) DAN 3)
BENAR!
D. JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!
36. Bidang kajian morfologi adalah
1) fonem
2) morfem
3) kata
37. Aspek yang dipelajari oleh morfologi adalah
1) bagian-bagian kata
2) perubahan bentuk
3) susunan kata
38. Morfem yang membangun kata perjalanan
adalah
1) per- dan -an
2) per- an
3) jalan
39. Cabang linguistik yang termasuk tata bahasa
atau gramatika adalah
1) morfologi
2) sintaksis
3) fonologi
40. Satuan lingual yang menjadi bahan dasar
pembentukan kata adalah
1) fonem
2) morfem
3) fon
41. Morfem suatu kata dapat berwujud
1) afiks
2) kata
3) frase
42. Ciri-ciri sebuah morfem adalah
1) tidak dapat dibagi menjadi bentuk bermakna
yang lebih kecil
2) merupakan satuan lingual bermakna
3) merupakan satuan linguistik terkecil
43. Morfem [-an] pada kata harian dalam
kalimat “Pabrik itu mempekerjakan karyawan harian” sama dengan dengan morfem
[-an] pada kalimat
1) intisari adalah majalah bulanan
2) kain ini dijual meteran
3) Iwan mendapat gaji mingguan
44. Pernyataan yang benar berdasarkan analisis
morfologi adalah
1) kata keadilan terdiri dari tiga morfem
2) kata keadilan terdiri dari dua morfem
3) kata keadilan memiliki morfem terbelah
45. Bentuk kata polimorfemis yang berupa kata
majemuk adalah
1) mulut sungai, kepala bagian
2) tangan batu, kuda laut
3) sopan santun, hiruk pikuk
46. Berdasarkan wujud segmentalnya, morfem-morfem
dalam bahasa Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai
1) afiks dan bentuk dasar
2) tekanan dan nada
3) morfem yang terdiri dari satu fonem atau
lebih
47. Morfem zero terdapat pada kalimat
1) Siti terkejut
2) Siti mandi
3) Siti makan roti
48. Morfem sisipan terdapat pada kata yang
digunakan dalam kalimat
1) Yang terdengar hanya suara gemuruh ombak di
kejauhan
2) Seruling itu terbuat dari bambu yang tumbuh
di hutan
3) Ikan itu menggelepar di tangan pemancing
49. Morfem terbelah terdapat pada kata yang
digunakan dalam kalimat
1) setelah berpakaian, ia langsung pergi
2) mereka berunjuk rasa menuntut keadilan
3) semua menggunakan lampu tempel untuk
penerangan
50. Kata bergaris bawah pada kalimat berikut
mempunyai morfem yang bersifat berurutan
1) Ibu membelikan Iwan sekotak kelereng
2) Iwan kesakitan ketika jatuh dari pohon
3) Sudah sebulan sakitnya belum sembuh
juga
51. Kata-kata yang memiliki morfem berupa afiks
inflektif adalah
1) menjaga
2) membeli
3) memakan
52. Contoh afiks yang produktif antara lain
1) me-
2) -el-
3) -kan
53. Bentuk-bentuk ini termasuk morfem yang
produktif dalam pembentukan kata bahasa Indonesia
1) [renta]
2) [petik]
3) [amat]
54. Proses morfofonemik yang menimbulkan
penambahan fonem terdapat pada kata
1) penyalahgunaan
2) menjanjikan
3) pencahayaan
55. Proses penggantian fonem yang tergolong
disimilasi terdapat pada kata
1) dipekerjakan
2) ditelantarkan
3) ditelanjangi
56. Pengukuran kata pengawasan menjadi
/pe-nga-wa-san/ didasarkan atas prinsip
1) ejaan
2) pelafalan
3) fonemis
57. Kalimat yang berafiks pembentuk adverbia
adalah
1) Biasanya ayah pulang pukul 15.00
2) Sepedanya berwarna merah bersadel hitam
3) Sebaiknya kerjakan yang mudah dulu
58. Imbuhan pe-yang beralomorf penge- terdapat
pada kata dalam kalimat
1) Pengetik naskah itu seorang karyawan tata
usaha
2) Besi itu disambungkan oleh seorang pengelas
berpengalaman
3) Ia seorang pengecut yang tidak disukai
temannya
59. Konfiks ber-an dengan dasar verba dapat
menimbulkan makna
1) menyatakan resiprokal
2) menyatakan saling
3) menyatakan pluralis
60. Kombinasi afiks meN- dan -kan yang menyatakan
makna benefaktif terdapat pada kalimat
1) Kakak memberikan adik sepasang sepatu roda
2) Abu melemparkan mangga kepada adiknya
3) Ira kusno sedang membacakan warta berita
Jawaban blh nggak
ReplyDeletepembahasannya tolong dong gan
ReplyDeletePembahasannya tolong
ReplyDelete