Cloud Hosting Indonesia

07 May, 2014

Soal Kritik Sastra



TUGAS MANDIRI
KRITIK SASTRA
(PISA4446)


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  DENGAN 33,  PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Kritik satra adalah pandangan terhadap nilai karya sastra, serta penerangan penghakiman-nya. Pendapat ini disampaikan oleh ....
A.   Rahmat Joko Pradopo
B.   H.B.Yassin
C.   Rene Welek
D.   Abrams

2.   Pada hakikatnya, kritik sastra harus mendasarkan pada unsur ....         
A.   intrinsik karya sastra
B.   ekstrinsik karya sastra
C.   moral agama
D.   etika dan estetika
     
3.   Istilah kritik sastra berasal dari bahasa ....
A.   Inggris
B.   Jerman
C.   Arab
D.   Latin

4.   Seorang siswa melakukan kegiatan menentukan alur, tema, penokohan, foreshadowing sebuah novel. Dalam hal ini ia berada pada tahap ....
A.   interprestasi
B.   judgment
C.   analisis
D.   evaluasi

5.   “Penggunaan sarana retorika pada puisi Sutarji yang berjudul “Ab” pada bait keempat ditandai frasa “yang paling”. Ini berfungsi untuk mendukung pernyataan dan mempertegas makna, bahwa si “aku” (lirik) amat merindukan dan ingin sekali menyatu dengan Tuhan”. Ditinjau dari pelaksanaannya, kritik di atas termasuk kritik ....
A.   judisial
B.   impresienistik
C.   deduktif
D.   induktif

6.   Kritik sastra yang mengutamakan perhatian kepada tanggapan pembaca terhadap karya sastra, yaitu kritik ....
A.   mimetik
B.   ekspresif


C.   pragmatik
D.   objektif

7.   Pandangan Prof.DR.A Teeuw mengenai sajak Chairil Anwar ‘Tergantung Pada Kata” merupakan kritik yang berdasarkan ....
A.   pandangan Chairil Anwar
B.   kenyataan puisi Angkatan ‘45
C.   luapan perasaan Chairil Anwar
D.   puisi “Kawanku dan Aku”

8.   Ditinjau dari bentuknya, karya yang tergolong kritik teoritik adalah ....
A.   Kritik Sastra Sebuah Pengantar karya Andre Harjana
B.   Tergantung pada Kata karya A.Teeuw
C.   Kritik Puisi Subagyo Sastrowardoyo oleh Faruk
D.   Sosok Pribadi dalam Sajak karya Subagyo Sastrawardoyo

9.   Secara visual pusisi “POT” mengingatkan kita pada gambar sebuah pot bunga. Kita tertarik pada bentuk puisi itu, karena melalui bentuknya kita merasakan adanya sesuatu yang lain.
      Dalam kutipan di atas, kritikus             menyampaikan ....
A.   masalah berdasarkan fenomena yang ada pada karya sastra itu
B.   pengakuannya terhadap norma-norma karya sastra
C.   kesannya terhadap karya sastra itu
D.   penolakan terhadap standar penilaian karya sastra

10.   Studi sastra yang berusaha menginterprestasikan, menganalisis, dan menilai karya sastra adalah ....
A.   ilmu sastra
B.   kritik sastra
C.   sejarah sastra
D.   teori sastra

11.   Untuk mengkritik sebuah puisi dibutuhkan pengetahuan sejarah sastra, terutama dalam hal ....
A.   konvensi puisi
B.   nilai puisi
C.   gaya puisi
D.   perkembangan puisi

12.   Kalau dibandingkan Surabaya (‘45) dengan Layar Terkembang (PB), dari segi bahasa terlihat bahwa Surabaya kalimatnya pendek-pendek, padat, tentang masyarakat saat itu, sedangkan Layar Terkembang penuh hiasan kata dengan curahan jiwa remaja, dalam kalimat yang panjang-panjang. Wacana di atas lebih memberikan sumbangan yang berharga bagi penyusuan ....
A.   Karya Sastra
B.   Ilmu Sastra
C.   Sejarah Sastra
D.   Teori Sastra

13.   Sering ada beberapa versi dalam sastra lisan, karena sastra lisan itu ....
A.   disusun bersama-sama oleh masyarakat
B.   tidak jelas siapa pengarangnya yang sejati
C.   adanya sifat kelupaan pada penuturnya
D.   umumnya berupa dongeng sekitar kerajaan

14.   Sastra Indonesia diawali dengan adanya sastra lisan, karena masyarakat yang pada saat itu ....
A.   bersifat komunal
B.   tidak mementingkan pribadi
C.   belum mengenal huruf
D.   semua merasa memiliki

15.   Seorang mahasiswa pascasarjana jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia memberikan penilaian baik buruknya seorang dukun yang membacakan mantra awal menuai padi sawah. Hasil penilaiannya sangat bagus dan dimuat dalam sebuah majalah sastra terkenal. Kegiatan mahasiswa tersebut merupakan kegiatan ....
A.   kritik sastra lisan
B.   apresiasi sastra lisan
C.   sastra lisan
D.   penyelidikan sastra lisan

16.   Penghidang sastra lisan, seperti PAWANG, tidak dapat digolongkan sebagai pencipta karya sastra, karena ....
A.   tidak mengubah isinya sama sekali
B.   bertindak pribadi, lepas dari masyarakat
C.   tidak mengadakan pembaharuan
D.   bertindak sebagai bagian dari masyarakat

17.   Seorang ahli teori sastra yang baik membutuhkan jasa para kritikus sastra dalam menyusun ....
A.   pengertian sastra
B.   teknik penulisan yang baik
C.   latar belakang sastra
D.   jenis-jenis sastra

18.   Seorang ahli yang pekerjaannya menyelidiki perkembangan jenis , aliran, dan gaya pada karya sastra disebut ahli ....
A.   ilmu sastra
B.   teori sastra
C.   sejarah sastra
D.   kritik sastra

19.   Seorang sastrawan berkeinginan untuk maju, berkembang dalam karya-karyanya dengan mencari tambahan tentang kehidupan yang luas, terlebih lagi dia ingin karya-karyanya diterima oleh masyarakat. Dalam hal tersebut, sastrawan tersebut sangat membutuhkan jasa ....
A.   kritikus sastra
B.   ahli sastra
C.   peminat sastra
D.   ahli teori sastra

20.   Ahli teori sastra membutuhkan bantuan kritikus sastra guna melakukan analisis tentang ....
A.   sastra yang bermutu masa kini
B.   hakikat karya sastra
C.   perkembangan sastra
D.   menyusun teori tentang teknik cerita yang baik

21.   Perkembangan sastra sejak timbulnya hingga sekarang, ditelaah oleh ahli sastra yang menyangkut ....
A.   pengertian, prinsip, dan jenis sastra
B.   aliran, gaya, dan jenis (genre) sastra
C.   teori, kritik, dan sejarah sastra
D.   norma, kaidah, dan prinsip sastra

22.   Syarat tumbuh suburnya penciptaan karya sastra oleh para sastrawan adalah apabila cipta para sastrawan mendapat penghargaan berikut, kecuali ....
A.   penilaian yang baik dari kritikus
B.   imbalan jasa yang fantastis
C.   penghargaan dari masyarakat
D.   sambutan yang selayaknya dari penikmat

23.   Dalam membaca karya sastra, peran kritikus sastra menjadi sangat penting apabila penikmat tidak memahami ....
A.   latar belakang pengarangnya
B.   maksud dan tujuan pengarangnya
C.   ideologi pengarangnya
D.   sikap dan visi pengarangnya

24.   Seorang pembaca merasa kesulitan dan tidak memperoleh kenikmatan yang diharapkan dalam membaca novel Ave Maria karangan Idrus. Untuk mencapai tujuannya dibutuhkan bacaan yang tepat, yaitu buku tentang ....
A.   teori sastra
B.   kritik sastra
C.   ilmu sastra
D.   sejarah sastra

25.   Hal yang penting dimiliki kritikus sebagai bekal melakukan kritik sastra adalah pengetahuan tentang sejarah sastra dan pengetahuan tentang ....
A.   kebudayaan yang melatarbelakangi karya sastra
B.   gaya-gaya yang tercermin dalam karya sastra
C.   zaman yang melatarbelakangi karya sastra
D.   sejarah aliran dalam karya sastra

26.   Novel Burung-Burung Manyar memiliki kekhasan dan pola-pola gaya yang berbeda dengan ....
A.   Merahnya Merah
B.   Roro Mendut
C.   Durga Umayi
D.   Lusi Lindri

27.   Setiap karya sastra memiliki perbedaan tingkat nilai dan kadar artistiknya. Hal ini ada relevansinya dengan aspek ....
A.   epistemis
B.   historis
C.   penghakiman
D.   rekreatif

28.   Sebelum mengkritik karya satra, seorang kritikus menciptakan kembali keartistikan karya sastra. Kegiatan ini menunjukkan adanya aspek ....
A.   rekreatif
B.   artistik
C.   estetis
D.   epistemis

29.   Kritikus menjadi seniman kedua dalam proses ketika hendak menulis kritik sastra apabila dalam membaca karya sastra itu ia dapat ....
A.   mencapai wilayah permukaan karya sastra
B.   menghayati pengamalan jiwa pengarangnya
C.   melewati batas kehidupan pengarangnya
D.   menghidupkan pengalaman jiwanya

30.   Sebuah karya sastra yang sarat dengan nama berbagai hal dan penuh gejala dan fenomena alam semesta, tepat dikritik dengan kriteria ....
A.   estetik
B.   epistemis
C.   artistik
D.   normatif

31.   Tinggi rendahnya mutu sebuah karya sastra dalam suatu angkatan, dapat dideteksi dengan  ....
A.   muatan hukum, norma, dan ketentuan yang hakiki
B.   adanya pengertian tentang nilai dan ukuran yang baku
C.   muatan norma dan prinsip-prinsip yang mendasar
D.   ketahanan karya itu menjawab tantangan zaman

32.   Sehubungan dengan tindak penghakiman karya sastra, ada tiga kreteria yang perlu diterapkan yaitu estetik, epistemis, dan normatif. Ketiganya memiliki sifat ketergantungan satu dengan yang lain. Ketergantungan itu dapat digambarkan ....
A.   kriteria estetis bergantung pada kriteria epistemis dan normatif
B.   kriteria estetis bergantung pada kriteria epistemis
C.   kriteria normatif bergantung pada kriteria estetik dan epistemis
D.   kriteria epistemis bergantung pada kriteria normatif

33.   Kriterium epistemis dalam aspek penghakiman karya sastra menyangkut ....
A.   pengetahuan tentang fenomena alam semesta
B.   sifat pengetahuan yang terkandung di dalamnya
C.   hubungan manusia dengan alam semesta
D.   hubungan antara pengarang dengan alam semesta

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR 34  SAMPAI   45,   PILIHLAH:
A.   JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
B.   JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
C.   JIKA SALAH SATU PERNYATAAN SALAH! 
D.   JIKA KEDUA PERNYATAAN  SALAH!

34.   Tujuan penelitian sastra berbeda dengan tujuan kritik sastra,
sebab                       
kritik sastra untuk menilai baik buruknya karya sastra, sedangkan penelitian sastra untuk memahami fenomena-fenomena karya sastra berdasarkan teori dan metode ilmiah.

35.   Kritik sastra Indonesia yang sesungguhnya baru ada pada zaman Pujangga Baru,
sebab                       
“Pujangga Baru Prosa dan Puisi” merupakan buku kritik sastra Indonesia karya kritikus H.B. Yassin.

36.   Puisi memiliki gaya yang berbeda dengan pantun karena sampirannya tidak langsung berhubungan dengan perlambangannya. Kritik di atas termasuk kritik praktik,
sebab                       
kritik praktik mengemukakan prinsip-prinsip dasar penilaian dan pendidikan dalam aktivitis penilaian karya sastra.

37.   Kritik sastra sebagai ilmu pengetahuan mandiri, tidak boleh berkaitan dan terpengaruh dengan disiplin ilmu-ilmu yang lain,
sebab                       
kritik sastra sebagai disiplin ilmu memiliki kajian tersendiri yang berbeda dengan cabang-cabang studi sastra lainnya.

38.   Dalam menyampaikan kritik sastra seseorang cukup menyampaikan kepuasan dan ketidakpuasan dalam menikmati karya sastra,
sebab                       
penulisan kritik sastra tidak membutuhkan kecerdasan intelektual yang tinggi dan pemahaman terhadap aspek-aspek kritik sastra yang muluk-muluk.

39.   Karya sastra yang bernilai belum tentu mendapat sambutan yang setimpal dari penikmat sastra,
sebab                       
para pembaca sering kurang cermat dalam menangkap nilai karya sastra tanpa bantuan kritikus sastra.

40.   Kritik sastra berfungsi untuk memberikan teori interprestasi, analisis, dan evaluasi terhadap karya sastra,
sebab                       
masyarakat sering mengalami kesulitan melakukan interprestasi, analisis, dan evaluasi terhadap karya sastra.

41.   Dalam menjalankan fungsinya dengan baik, seorang kritikus dituntut untuk memiliki rasa tanggung jawab dan kejujuran,
sebab                       
kritik sastra yang baik akan tumbuh dan berakar di lingkungannya dan penuh manfaat.

42.   Dengan membaca karya-karya sastra, seseorang dapat menambah wawasan mengenai kehidupan dan kepekaan rasa keindahan,
sebab                       
dalam karya sastra diakui adanya muatan ilmu sosial, politik, agama, filsafat, dan psikologi.

43.   Dalam menilai karya sastra hendaklah menempatkan karya sastra secara wajar dan proporsional,
sebab                       
penilaian karya sastra harus berdasarkan pada sifat dan karakter karya sastra yang dinilai.

44.   Sebuah novel memiliki konsep kebulatan yang utuh, padu, khas, dan berdiri sendiri,
sebab                       
novel ditulis oleh seorang sastrawan melalui proses relasional, dengan adanya ketergantungan atas unsur-unsur intrinsiknya.

45.   Sebuah karya sastra yang dinilai dengan pijakan kriterium estetik dikatakan mempunyai nilai sastra yang baik, karena karya itu memiliki tingkat keartistikan yang tinggi,
sebab                       
tinggi rendahnya kualitas karya sastra dapat ditentukan oleh tingkat nilai seninya.

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR   46.   SAMPAI  58,   PILIHLAH:
A.   JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B.   JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C.   JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D.   JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!    
46.   Perbedaan kegiatan antara kritik sastra dengan apresiasi sastra terletak pada ....
1)   interpretasi
2)   analisis
3)   evaluasi

47.   Pada sastra Indonesia lama, kritik sastra, dalam prakteknya berorientasi pada ....
1)   kenyataan sastra secara objektif
2)   agama dan kepercayaan masyarakat
3)   pengaruh sastra bagi masyarakat

48.   “Pandangan Kamajaya Al Katuuk” dalam Kompas tanggal 11 Februari 1996 merupakan sebuah kritik sastra ....
1)   nonakademik
2)   jurnalistik
3)   akademik

49.   Dalam penyusunan sejarah sastra, kritik sastra dibutuhkan untuk ....
1)   menentukan masa penulisan
2)   menyeleksi karya sastra yang ada
3)   memilih karya sastra yang bernilai sastra

50.   Ada perbedaan sistem penikmatan antara sastra lisan dengan sastra tulis, karena sastra tulis ....
1)   jelas siapa penciptanya
2)   isi dapat diubah sesuai zaman
3)   bentuknya tidak dapat diubah-ubah

51.   Seorang kritikus sastra Indonesia yang ideal adalah juga seorang yang ahli ....
1)   teori sastra
2)   sejarah sastra
3)   bahasa Indonesia

52.   Yang memperdalam jurang pemisah antara sebuah puisi dengan pembacanya antara lain ....
1)   kosakata
2)   topik dan tema
3)   alam pikiran

53.   Kritik yang bermutu terhadap sebuah karya sastra dapat berfungsi untuk ....
1)   mempropagandakan karya sastra
2)   meningkatkan mutu karya sastra
3)   membimbing penikmatan karya sastra
54.   Berkaitan dengan pengetahuan tentang sejarah sastra, seorang kritikus harus memiliki pengetahuan mengenai ....
1)   sejarah aliran sastra dan seni
2)   biografi pengarangnya
3)   kebudayaan yang melatarbelakangi lahirnya karya itu

55.   Sebagaimana karya seni yang lain, karya sastra ....
1)   memiliki tingkatan sendiri dalam hal nilai dan keagungannya
2)   merupakan wahana ekspresi ideologi
3)   merupakan totalitas yang utuh, khas, dan mandiri

56.   Di balik tirai hujan sore-sore, pohon-pohon kelapa adalah perawan mandi basah. Pelepah-pelepah kuyup bak rambut yang tergerai. Batang-batang ramping melenggang penuh pesona. Relasi eksplisit kalimat-kalimat kutipan di atas adalah ....
1)   pohon-pohon kelapa
2)   pelepah-pelepah
3)   batang-batang

57.   Dalam membaca karya sastra, seorang kritikus sering menghadapi dunia yang baru dan asing baginya. Dalam hal ini hendaklah kritikus ....
1)   menemukan jati dirinya sesuai dengan dunia karya sastra itu
2)   sadar dan terbuka berusaha memasuki dunia karya sastra itu sepenuhnya
3)   menggerakan imajinasinya agar luluh dan lebur dengan dunia karya sastra itu

58.   Nilai keindahan sebuah karya sastra, bila ditinjau dari aspek penghakiman, berkaitan dengan hal-hal ....
1)   tingkat kebenaran yang menjiwai karya sastra dalam kaitannya dengan kebenaran semesta
2)   pencapaian artistik pengarang dalam menciptakan karya sastra tersebut
3)   pengalaman yang banyak tentang kehidupan dari pengarang karya sastra tersebut

6 comments:

  1. kunci jawabannya ada gag mbak/mas?

    ReplyDelete
  2. Kak, kunci jawaban dong buat ngoreksi bener atau salah

    ReplyDelete
  3. min jawabannya mana buat koreksi apakah salah atau benar

    ReplyDelete
  4. Kak, kunci jawabannya ada gak buat koreksi apakah benar atau salah

    ReplyDelete