TUGAS MANDIRI
LINGUISTIK BANDINGAN
(PISA4444)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1
SAMPAI DENGAN 40, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
1. Berikut ini merupakan pernyataan yang
menjelaskan konsep linguistik bandingan, kecuali
A. digolongkan ke dalam makro linguistik bidang
teoretis.
B. kajian linguistik yang meliputi
dimensi-dimensi historis, tipologis struktural, dan areal atau geografis
bahasa.
C. bertujuan menemukan keserumpunan dan
kekerabatan bahasa.
D. kegiatan membanding-bandingkan bahasa dalam
kegiatan berbahasa.
2. Yang termasuk rumpun bahasa-bahasa Austria
atau bahasa Austronesia antara lain, yaitu bahasa-bahasa Nusantara, yang
terdiri dari
A. Melayu, jawa, Formosa, Malagasi, dan
Filiphina.
B. Melayu, Jawa, Papua, Dani, Amungme, Malagasi.
C. Melayu, Jawa, Papua, Malagasi, Formosa.
D. Melayu, Jawa, Papua, Formosa, Pilipina.
3. Bahasa Papua termasuk rumpun bahasa
A. Polenesia.
B. Melanisia.
C. Austria.
D. Austronesia.
4. Yang termasuk linguistik bandingan ialah
A. linguistik deskriptif, antropalinguistik, dan
linguistik bandingan tipologis.
B. linguistik bandingan historis, linguistik
bandingan tipologis, dan tata bahasa.
C. linguistik bandingan historis, linguistik
bandingan tipologis.
D. linguistik bandingan historis, linguistik
bandingan tipologis, dan linguistik bandingan areal , serta sasiolinguistik.
5. Konsep rumpun bahasa ialah
A. jenis bahasa yang memiliki kesamaan.
B. kelompok bahasa yang memiliki kemiripan.
C. kelompok bahasa turunan dari satu bahasa
induk.
D. jenis-jenis yang satu keturunan.
6. Yang termasuk rumpun bahasa Austris ialah
A. bahasa-bahasa Austro Asia dan Austrinesia.
B. bahasa-bahasa Melanesia, mikronesia dan
Pulenesia.
C. bahasa-bahasa Fiji, Solomon, dan Papua
Nugini.
D. Bahasa-bahasa Inggris, Belanda, dan Perancis.
7. Yang termasuk Linguistik Bandingan yaitu
A. Makrolinguistik.
B. Mikrolinguistik.
C. Linguistik terapan.
D. Linguistik interdisipliner.
8. Bagi antropologi, temuan empiris dari
linguistik bandingan dapat digunakan untuk menjelaskan
A. asal dan migrasi bangsa-bangsa.
B. asal dan penyebaran bahasa.
C. pola interaksi sosial.
D. identitas kelompok sosial.
9. Pernyataan berikut ini merupakan tujuan
linguistik bandingan historis, kecuali
A. membandingkan bahasa yang tidak serumpun.
B. menemukan pusat-pusat penyebaran
bahasa-bahasa.
C. menentukan gerak migrasi bahasa.
D. mengadakan pengelompokan migrasi bahasa.
10. Untuk melakukan konstruksi bahasa, linguistik bandingan historis
memerlukan bantuan konseptual dan temuan empiris dari
A. fonologi, morfologi, dan leksikologi.
B. teori asal-usul bahasa.
C. metode rekonstruksi dan pengelompokan.
D. sejarah bahasa-bahasa.
11. Berikut ini merupakan bidang-bidang yang berhubungan erat untuk
mengadakan perbandingan di dalam linguistik bandingan historis, kecuali
A. fonologi dan sintaksis.
B. morfologi dan fonologi.
C. wacana dan sintaksis.
D. wacana dan morfologi.
12. Yang menjadi objek linguistik bandingan historis adalah satu
bahasa
A. dalam satu periode.
B. atau lebih.
C. dalam satu periode.
D. atau lebih dalam satu periode.
13. Dalam membandingkan bahasa, kesamaan-kesamaan bentuk bahasa yang
dibandingkan akan lebih meyakinkan lagi kalau bentuk-bentuk itu memperlihatkan
pula kesamaan-kesamaan, yaitu
A. makna.
B. bunyi.
C. kata.
D. frase.
14. Berikut ini merupakan objek kajian linguistik bandingan historis, kecuali
korespondensi
A. bunyi.
B. morfem.
C. wacana.
D. kalimat.
15. Hubungan yang teratur mengenai bunyi-bunyi bahasa yang didasarkan
pada kata-kata dengan makna yang mirip adalah prinsip
A. rekonstruksi fonemis.
B. hukum bunyi (sound law).
C. rekonstruksi morfemis.
D. metode perbandingan.
16. Secara umum metode kajian linguistik bandingan historis dapat
dibagi atas metode-metode berikut, kecuali
A. perbandingan.
B. rekonstruksi.
C. pembedaan.
D. pengelompokan.
17. Bila handak menemukan bahasa-bahasa yang hendak dibandingkan dengan menggunakan daftar
kosakata Morrisk Swadesh, kata-kata yang direkam hendaklan kata-kata
A. asing yang diserap.
B. yang berasal dari bahan
daerah.
C. yang dipakai sehari-hari dalam pemakaian yang lazim.
D. yang dipakai dalam 100 tahun.
18. Berikut ini merupakan kata-kata dasar linguistik bandingan
historis, kecuali
A. kata ganti.
B. kata kerja
C. kata bilangan
D. kata mengenai anggota badan.
19. Usaha mengamati, menerikan, dan menjelas-an gejala kelompok
bahasa-bahasa yang termasuk satu
keluarga dan gejala hubungan bahasa-bahasa yang satu keturunan merupakan tujuan
linguistik bandingan dalam menemukan
A. bahasa-bahasa induk.
B. pusat penyebaran dan gerak migrasi bahasa.
C. keserumpunan dan kekerabatan bahasa.
D. tipologi-tipologi bahasa.
20. Pernyataan berikut ini menjelaskan kedudukan linguistik bandingan
dalam bidang linguistik, kecuali
A. tempat keberadaan atau kedudukan linguistik bandingan masuk ke
dalam mikrolinguistik bidang teoretis.
B. tempat keberadaan linguistik bandingan bukan makrolinguistik, baik
bidang interdisipliner, seperti: sosiolinguistik, psikolinguistik, dan
semiotika, mapun bidang terapan, seperti penerjemahan, dan pembelajaran bahasa.
C. bersama dengan teori-teori linguistik dan linguistik diskriptif,
linguistik bandingan menempati kedudukan dalam bidang teoritis.
D. kedudukan linguistik bandingan masuk ke dalam makrolinguistik
bidang interdisipliner.
21. Teori tentang gerak perpindahan bangsa yang berdasarkan
pengelompokan bahasa dan distribusi geografisnya merupakan teori migrasi
A. bahasa.
B. bangsa.
C. budaya.
D. penduduk.
22. Suatu kelompok bahasa yang anggota-anggotanya mempunyai hubungan
erat secara timbal-balik, bila dibandingkan dengan bahasa lainnya; setara, dan
dari proto yang sama disebut kelompok
A. besar.
B. inti.
C. kecil.
D. luas.
23. Kerabat bahasa yang terjadi karena kelompok luas disebut
A. kelompok luas.
B. kelompok kecil.
C. kerabat luas.
D. kerabat sederhana.
24.
Keterangan: P = bahasa proto
A/B/C/D = anggota bahasa
Skema tersebut memperlihatkan bahwa bahasa A, A-B, A-B-C, A-B-C-D,
masing-masing membentuk sebuah
A. kelompok kecil.
B. kelompok luas.
C. kerabat luas.
D. kerabat sederhana.
25. Tempat-tempat yang di
dalamnya terdapat pemakai suatu bahasa disebut
A. kerabat bahasa.
B. kelompok bahasa.
C. daerah bahasa.
D. wilayah bahasa.
26. Tiap satuan tempat yang secara geografis terpisah dari yang lain
tetapi dihuni oleh penutur-penutur bahasa yang sama disebut
A. kerabat bahasa.
B. kelompok bahasa.
C. daerah bahasa.
D. wilayah bahasa.
27. Bahasa yang dipakai dalam suatu daerah baru karena hasil sebuah
migrasi disebut
A. ekspansi.
B. intrusi.
C. migratoris.
D. migratif.
28. Daerah non asli yang baru didatangi oleh penutur bahasa yang
bermigrasi disebut
A. intrusi ekspansif.
B. intrusi migratoris.
C. unit migratif.
D. unit ekspansif.
29. Gerakan sejumlah penutur suatu bahasa ke luar wilayah asli dan
menduduki suatu daerah baru disebut migrasi
A. ekspansif.
B. intrusi.
C. negatif.
D. positif.
30. Sarjana Belanda yang menyebut bahasa-bahasa yang ada di Nusantara
dengan sebutan Melayu Polinesia adalah
A. A. Reland.
B. I.R. Foster.
C. Van Humboldt.
D. William Marsden.
31. Keraf berpendapat, negeri asal bangsa Austronesia dari daerah
A. Indonesia dan Filipina.
B. Campa dan Kocin Cina.
C. Cina dan Thailand.
D. Taiwan dan Brunai.
32. I.R. Logan berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari Assam
di Asia Tenggara. Pendapatnya itu didasarkan pada kesamaan
A. struktur bahasanya.
B. kebudayaannya.
C. pola migrasinya.
D. keadaan geografisnya.
33. Berdasarkan perkembangan manusia, Keraf mengemukakan bahwa
sekurang-kurangnya ada tiga kelompok hono sapiem yang berdiam di wilayah
Austronesia, yaitu bangsa
A. Negrito, Kaukasus, dan Mongoloid.
B. Negrito, Tai, dan Birma.
C. Birma, Siam, dan Laos.
D. Taiwan, Filipina, dan Laos.
34. Bentuk pasif bahasa Melayu berasal dari bahasa
A. Batak.
B. Campa.
C. Melayu Asli.
D. Polinesia.
35. Pengukuhan bahasa Indonesia menjadi bahasa negara tercantum dalam
A. pembukaan UUD 1945.
B. UUD 1945.
C. Prasasti Talang Tuo.
D. Prasasti Kedukan Bukit.
36. Relasi antara unsur-unsur bahasa dalam struktur yang vertikal
disebut relasi
A. paradigmatik.
B. sintagmatik.
C. struktural.
D. sistematik.
37. Ketetapan wujud dari unsur-unsur bahasa yang digunakan dalam
ujaran disebut
A. sistem.
B. struktur.
C. tanda.
D. tipe.
38. Kalimat: “Ali membaca koran,” apabila dianalisis dari aspek
morfologis mengandung
A. tiga tanda.
B. empat tanda.
C. lima tanda.
D. enam tanda.
39. Relasi antara unsur-unsur dalam struktur yang linear disebut
relasi
A. paradigmatik.
B. paradoksal.
C. sistematis.
D. sintagmatik.
40. Kalimat: “Hari ini adalah hari terakhir saya berada di Jakarta,”
bila dianalisis dari aspek sintaksis memiliki
A. lima tipe.
B. enam tipe.
C. tujuh tipe.
D. delapan tipe.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 41 SAMPAI DENGAN
50, PILIHLAH!
A. JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR DAN KEDUANYA
MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
B. JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR TETAPI KEDUANYA
BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
C. JIKA SALAH SATU PERNYATAAN SALAH!
D. JIKA KEDUA PERNYATAAN SALAH!
41. Istilah linguistik bandingan sering dipertukar-kan dengan istilah
linguistik historis atau linguistik diakronik.
sebab
Linguistik
bandingan merupakan bidang linguistik yang mempelajari kesepadanan fonologis,
gramatikal dan leksikal dari bahasa-bahasa yang berkerabat atau dari
periode-periode historis suatu bahasa.
42. Perbandingan bahasa merupakan kegiatan membanding-bandingkan dua
bahasa atau lebih dalam kegiatan berbahasa.
sebab
Linguistik
bandingan merupakan kajian-kajian atau ilmu bahasa yang secara ilmiah
menyelidiki aspek-aspek kesejarahan suatu bahasa, yaitu hubungan bahasa yang
satu keturunan.
43. Salah satu tujuan linguistik bandingan adalah mengadakan
pengelompokan-pengelompok-an bahasa-bahasa yang dilakukan berdasar-kan unsur
kosakata atau tata bahasa yang menunjukkan tingkat-tingkat kadar kemiripan dan
kesamaan.
sebab
Bahasa
Jawa, bahasa Bali, dan bahasa Madura diturunkan dari bahasa “Jawa Kuno”.
44. Kesamaan tulisan air (bahasa Inggris) dengan air
(bahasa Indonesia), dan kesamaan ucapan makna brutal dan liberal
(bahasa Inggris dan bahasa Indonesia) menjadi pusat atau fokus perhatian
Linguistik Bandingan.
sebab
Kesamaan
dan kemiripan yang bukan disebabkan keturunan atau warisan langsung tidak
menjadi pusat atau fokus perhatian linguistik bandingan.
45. Tempat keberadaan atau kedudukan linguistik bandingan termasuk
dalam makrolinguistik bidang interdisipliner.
sebab
Bersama
dengan teori-teori linguistik dan linguistik deskriptif, linguistik bandingan
menempati kedudukan dalam bidang teoritis.
46. Dengan berdirinya Balai Pustaka, perkembangan bahasa Melayu
menjadi lebih cepat.
sebab
Balai
Pustaka banyak menerbitkan karya sastra yang berbahasa Melayu.
47. Klasifikasi tipologis bersifat arbitrer.
sebab
Klasifikasi
tipologis dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria bidang fonologi,
morfologi, sintaksis, dan semantik.
48. Salah satu ciri klasifikasi tipologis adalah unik.
sebab
Dalam
klasifikasi tipologis semua bahasa-bahasa di dunia harus dapat dimasukkan dalam
kelompok bahasa tertentu.
49. Para ahli bahasa pada abad
XIX lebih tertarik pada klasifikasi morfologis.
sebab
Para
ahli bahasa pada abad XIX menganggap kata sebagai struktur terpenting dalam bahasa.
50. r u p a dan l u p a
adalah dua kata bahasa Indonesia yang berbeda.
sebab
Perbedaan
kata r u p a dan l
u p a terletak pada fungsinya.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 51
SAMPAI 70, PILIHLAH!
A. JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B. JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C. JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D. JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!
51. Bidang kajian linguistik bandingan memiliki dua sudut pandang
untuk mengkaji objeknya sehingga dapat dipadankan sebagai
1) linguistik historis - diakronis
2) linguistik sinkronis - deskriptif
3) linguistik fonologis - gramatikal
52. Kajian linguistik bandingan meliputi dimensi-dimensi
1) historis
2) tipologis - struktural
3) areal atau geografis bahasa
53. Salah satu tujuan linguistik bandingan yaitu menjelaskan gejala
kelompok bahasa-bahasa yang termasuk satu keluarga dan gejala hubungan
bahasa-bahasa yang satu keturunan dalam usaha menemukan
1) tingkat dan kadar keserumpunan bahasa
2) rumpun-rumpun bahasa
3) keberadaan bahasa
54. Dalam menjelaskan objek kajiannya, sifat ilmiah linguistik
bandingan berarti linguistik budaya harus
1) objektif
2) sistematis
3) kritis
55. Corak migrasi bahasa dapat diketahui dengan menggunakan teknik,
yaitu
1) batang pohon
2) leksikostatistik
3) rekonstruksi klasik
56. Tipologi bahasa meliputi tipologi
1) morfologis
2) fonemis
3) sintaksis
57. Objek bahasa alamiah manusia dimiliki oleh ilmu-ilmu
1) linguistik bandingan
2) sosiolinguistik
3) linguistik teoritis
58. Pengaruh timbal balik antarbahasa dapat disebabkan oleh kontak
bahasa. Dalam kontak bahasa dapat terjadi proses
1) peminjaman
2) pijinisasi
3) penolakan
59. Peminjaman bahasa dapat berwujud
1) pungutan (adopsi)
2) pilih kode
3) penyesuaian (adaptasi)
60. Adanya data bahasa berupa bentuk-bentuk morfologis hidung
(bahasa Indonesia), hidung (bahasa Banjar), iring (bahasa Jawa). igung
(bahasa Batak), ilung (bahasa Tagalog), Uruns (bahasa Malagasi)
menunjukkan bahasa telah ditemukan
1) kesempurnaan dan kekerabatan bahasa
2) bahasa klasik
3) pusat penyebaran dan gerak lingrasi bahasa
Pa Pb
61.
P1 P2 P3 P4
A B C
D E F G H
Keterangan:
Pa dan Pb : bahasa proto
P1/P2/P3/P4 : bahasa proto
A/B/C/D/E/P/G/H : anggota bahasa
Berdasarkan skema tersebut, dapat dilihat bahwa Pa
dan Pb seluruh hirarkinya membentuk
1) kelompok luas
2) kerabat kompleks
3) kerabat sederhana
62. Perubahan arti kata dapat disebabkan
1) peristiwa ketatabahasaan
2) perubahan waktu
3) perbedaan tempat
63. Berdasarkan jenisnya, perubahan makna dapat dibedakan atas
1) perluasan makna dan penyempitan makna
2) peninggian dan penurunan makna
3) asosiasi, sinestesi, metafora
64. Perluasan kosakata bahasa Indonesia yang bersumber dari luas
bahasa Indonesia dapat berupa kosakata
1) pungutan dari bahasa daerah
2) pungutan dari bahasa asing
3) perluasan dari bahasa daerah
65. Sarjana yang mengemukakan bahwa bahasa Melayu dan Polinesia
merupakan bahasa berkerabat dan serumpun adalah
1) A. Reland
2) John Reinhold Foster
3) William Marsden
66. Berdasarkan data leksikostatistik, Dyen menyimpulkan bahwa negeri
asal behasa-bahasa Melayu-Polinesia yaitu
1) Irian Barat
2) Melanesia
3) Irian Timur
67. Linguistik bandingan tipologis melakukan klasifikasi bahasa dengan
melihat ciri-ciri atau tipe-tipe bahasa yang dominan dalam bahasa yang
dibandingkan. Tipe-tipe yang digunakan adalah
1) fonologis dan morfologis
2) sintaksis dan semantis
3) fenotis dan artikulatoris
68. Fakta-fakta penting yang harus ada dalam pengklasifikasian bahasa
untuk menetapkan keberadaan bahasa adalah
1) Petunjuk tempat, kemunculan bentuk-bentuk bahasa tua
2) Bentuk-bentuk bahasa tua yang pernah dikenal dalam bahasa
3) Petunjuk waktu tentang kemunculan bentuk-bentuk bahasa tua
69. Yang dikategorikan sebagai bahasa isolatif yaitu
1) bahasa Cina
2) bahasa Indonesia
3) bahasa Vietnam
70. Yang dikategorikan sebagai bahasa aglutinatif yaitu
1) bahasa Indonesia
2) bahasa Melanesia
3) bahasa Polinesia
No comments:
Post a Comment