Cloud Hosting Indonesia

28 April, 2014

Soal Perencanaan dan Pembelajaran IPA



TUGAS MANDIRI
PERENCANAAN DAN PEMBELAJARAN IPA
(PIPA3613)


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1 SAMPAI DENGAN 28, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Ciri utama proses pendidikan yaitu adanya unsur
A.   sistem.
B.   komponen.
C.   tujuan.
D.   proses.

2.   Prosedur yang dilalui dalam mempersiapkan terjadinya proses belajar-mengajar merupa-kan rujukan dimensi sistem instruksional berikut
A.   rencana.
B.   rencana dan realitas.
C.   realitas.
D.   realitas dan biaya.
     
3.   Dalam prakteknya dimensi realitas dalam sistem instruksional dapat dilihat pada hal berikut
A.   perumusan tujuan.
B.   penilaian hasil belajar.
C.   ketersediaan media belajar.
D.   interaksi guru-murid di kelas.

4.   Tujuan Pendidikan Nasional bersifat
A.   kelembagaan.
B.   lokal dan individual.
C.   filosofis dan politis.
D.   politik nasional.

5.   Tujuan Instruksional Khusus (TIK) berbeda dengan tujuan Instruksional Umum (TIU) dalam hal berikut ini, kecuali
A.   rumusan perilaku.
B.   tingkat pencapaian.
C.   perumusnya.
D.   kondisinya.

6.   Guru menugasi murid untuk mengkaji suatu laporan penelitian berdasarkan kriteria yang ditetapkan sendiri oleh murid. Hasil belajar murid ini termasuk sub-ranah
A.   aplikasi.
B.   analisis.
C.   sintesis.
D.   penilaian.

7.   Langkah-langkah model pengembangan sis-tem instruksional (Gagne dan Briggs, 1974), diawali dengan
A.   merancang komponen dari sistem.
B.   penetapan tujuan umum dan khusus.
C.   analisis dan identifikasi kebutuhan.
D.   identifikasi alternatif cara memenuhi kebutuhan.

8.   Jika dibandingkan model desain instruksional yang dikemukakan oleh Wong dan Raulerson (1974) dengan model Gagne dan Briggs (1974) nampak
A.   tujuan terinci.
B.   komponen lebih sederhana.
C.   perilaku tujuan lebih operasional.
D.   terpusat pada praktek.

9.   Dalam pengembangan sistem instruksional di sekolah, evaluasi berperan sebagai berikut, kecuali
A.   mengkaji perilaku hasil belajar.
B.   penentu keberhasilan tujuan.
C.   titik tolak perilaku sistem.
D.   mengetahui keberhasilan macam alat yang dipakai.

10.   Dalam pengelolaan kelas, tugas seorang guru menciptakan iklim yang kondusif, agar peserta didik berhasil dalam
A.   meningkatkan keterampilan.
B.   mencapai tujuan belajar.
C.   memperoleh pengetahuan.
D.   mengerjakan evaluasi belajar.

11.   Dimensi pembelajaran berbeda dengan dimensi pengelolaan kelas, sebab dimensi pembelajaran menekankan pada
A.   suasana belajar.
B.   keterlibatan murid.
C.   pencapaian tujuan.
D.   pelaksanaan tugas.

12.   Tindakan guru untuk menjaga agar gangguan peserta didik sesedikit mungkin, contohnya
A.   sikap simpatik.
B.   memberi hukuman.
C.   bersikap menekan.
D.   bersikap memihak.

13.   B.F. Skinner (1957) dan Houston (1988) berpendapat bahwa perilaku anak adalah produk dari
A.   pemberian hadiah.
B.   pemberian hukuman.
C.   lingkungan.
D.   keturunan.

14.   Carl Rogers (1970) berpendapat bahwa tugas seorang guru dalam mengubah perilaku murid melalui cara
A.   pendekatan keterampilan proses.
B.   memberi hukuman atau hadiah.
C.   menyiapkan aturan secara tertulis.
D.   mengundang siswa untuk bekerja sama.

15.   Tindakan yang perlu dilakukan guru untuk mengatasi perilaku yang menyimpang dari muridnya, berdasarkan pendapat Ruduf Driekurs, dengan cara memberikan
A.   pertanyaan.
B.   hukuman.
C.   hadiah.
D.   tugas.

16.   Menurut Francis Bacon, langkah kerja awal untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah
A.   ukur.
B.   amati.
C.   uji.
D.   terangkan.

17.   Konsep adalah suatu gagasan yang digeneralisasikan dari
A.   gejala-gejala alam.
B.   pengamatan gejala alam tertentu.
C.   pengamatan tertentu dan relevan.
D.   generalisasi prinsip.

18.   Ciri-ciri sikap ilmiah yang dapat membedakan dengan sikap lainnya adalah
A.   mengisi waktu terluang.
B.   menciptakan suatu pekerjaan.
C.   mencari fakta apa adanya.
D.   menanggapi persoalan.

19.   Dari segi materinya, Kurikulum SMP 1984 dikembangkan secara
A.   terpadu dan sistematik.
B.   maju berkelanjutan.
C.   spiral dan terpadu.
D.   interaktif dengan lingkungan.

20.   Seorang guru dalam menyusun tujuan instruksional di sekolah, menggunakan per-timbangan berikut
A.   kaitan fungsional dengan tujuan pendidikan umum.
B.   kaitan IPA dengan kehidupan sehari-hari.
C.   pembenahan lingkup dan kedalaman materi.
D.   prestasi belajar yang tepat dan khusus.

21.   Hasil-hasil penelitian diterapkan ke dalam proses pembelajaran di sekolah dengan alasan perlunya penerapan
A.   tanggung jawab pribadi.
B.   taksonomi tujuan pendidikan.
C.   kepercayaan pada diri sendiri.
D.   optimisme.

22.   Titik awal dimulainya pengembangan konsep teknologi instruksional dalam model pem-belajaran bertepatan dengan digunakannya
A.   pendekatan lingkungan.
B.   sumber belajar.
C.   taksonomi Bloom.
D.   alat bantu visual.

23.   Pengembangan teknologi instruksional menggunakan pendekatan sistem dimulai pada tahun
A.   1950.
B.   1958.
C.   1960.
D.   1977.

24.   Desain instruksional model Glaser berbeda dari model Kemp dalam hal tidak adanya komponen berikut
A.   tujuan belajar.
B.   karakteristik siswa.
C.   prosedur pengajaran.
D.   penilaian.

25.   Desain instruksional model Glaser berbeda dari model Gelder, khususnya pada pengem-bangan lanjut komponen berikut
A.   tujuan instruksional.
B.   situasi permulaan.
C.   prosedur pengajaran.
D.   penilaian.

26.   Pengelolaan kelas dilaksanakan berdasarkan analisis sistem, alasannya adalah
A.   ditemukan adanya masalah.
B.   diterapkannya teori komunikasi.
C.   digunakannya alat bantu visual.
D.   dikembangkannya sistem perencanaan.

27.   Analisis karakteristik siswa dalam rancangan instruksional berfungsi untuk mengetahui hal berikut, kecuali
A.   kemampuan prasyarat.
B.   latar belakang sosial-budaya.
C.   tingkat perkembangan mental.
D.   kepribadian.

28.   Analisis tugas dan analisis jenjang pengajaran dalam rancangan instruksional berfungsi sebagai penentu
A.   tujuan pengajaran.
B.   materi pelajaran.
C.   alat bantu pengajaran.
D.   keberhasilan belajar.

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR 29 SAMPAI DENGAN 40, PILIHLAH!
A.   JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
B.   JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
C.   JIKA SALAH SATU PERNYATAAN SALAH! 
D.   JIKA KEDUA PERNYATAAN  SALAH!

29.   Sistem instruksional merupakan sarana konseptual terdepan dalam sistem pendidikan formal.
sebab                 
        Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem instruksional.

30.   Sistem instruksional berkedudukan dan berfungsi sangat penting dalam sistem pendidikan.
sebab                 
Tujuan dari proses pendidikan adalah perubahan perilaku.

31.   Rumusan “behavioral objectives” menekan-kan kepada kekhususan, keterukuran dan keteramatian.
sebab                 
Semua perilaku dapat diamati dan diukur se-cara parsial (Eisner,1972; Stenhouse, 1975).

32.   Model pengembangan sistem instruksional (Gagne dan Briggs, 1974) sulit diserap di sekolah Indonesia.
sebab                 
Guru di sekolah-sekolah Indonesia hanya ditugasi mengembangkan satuan pelajaran dan tidak mengembangkan kurikulum atau GBPP.

33.   Pengalaman belajar dalam sistem instruk-sional menjadi pusat perhatian yang utama dari proses pembelajaran.
sebab                 
Pengalaman belajar diorganisasi dengan memperhatikan sasaran proses pembela-jaran.

34.   Keteraturan lingkungan belajar akan mening-katkan proses pembelajaran.
sebab                 
Perilaku murid yang menyimpang akan mengganggu kelas.

35.   Sikap dan perilaku yang tenang mencer-minkan salah satu profil ideal seorang guru.
sebab                 
Bersikap lebih dari suka mengulang bahan yang telah diajarkan merupakan sebagian profil manager yang kurang baik.

36.   Perilaku anak akan dapat diubah ke arah perilaku yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
sebab                 
Untuk menegakkan aturan, guru harus menyiapkan aturan dan menyampaikan pada awal belajar.

37.   Kurangnya campur tangan guru dalam kegiatan akademis yang sedang berjalan dapat mempertinggi keterlibatan murid.
sebab                 
Kehalus-mulusan merupakan salah satu prinsip teknik pengelolaan kelas.

38.   Proses pendidikan harus mencerminkan adanya pilihan aktif dan unsur  yang mening-katkan bakat kemanusiaan.
sebab                 
Proses pendidikan mengkikis unsur-unsur yang menjurus dehumanisasi.

39.   Kebermaknaan logis dapat menjadi bagian integral dari struktur kognitif individu.
sebab                 
Kebermaknaan logis terjadi oleh adanya hubungan materi.

40.   Model pembelajaran berdasarkan program CAI (Computer Assisted Instruction) dapat mengembangkan kemandirian belajar.
sebab                 
Bahan sajian telah terprogram dalam bentuk audiotutorial.

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR 41 SAMPAI 60, PILIHLAH!
A.   JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B.   JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C.   JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D.   JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!    
41.   Komponen-komponen sistem instruksional adalah sebagai berikut ini
1)   tujuan dan evaluasi
2)   pengalaman belajar dan pengorgani-sasian
3)   prosedur pengajaran dan interaksi kelas

42.   Isi pelajaran (content) berbeda dari penga-laman belajar (learning experience) karena
1)   pengalaman belajar berupa aktivitas
2)   isi pelajaran bersifat impersonal
3)   pengalaman belajar bersifat operasional

43.   Dalam merancang proses pembelajaran yang utuh, komponen sistem instruksional berikut dalam pengorganisasiannya tidak perlu memperhatikan prinsip kontinuitas, integritas dan maju-meluas adalah
1)   tujuan
2)   pengalaman belajar
3)   penilaian

44.   Unsur-unsur pengelolaan kelas berdasarkan pendapat Edmund Emmer dan Corolyn Evertson (1988) meliputi
1)   perilaku guru
2)   perilaku peserta didik
3)   pemanfaatan waktu

45.   Keterampilan pengelolaan kelas yang perlu dikuasai guru dan bersifat positif  adalah
1)   ketegasan dan keputusan
2)   memberi tugas sebagai hukuman
3)   sikap tidak memihak/adil

46.   Tindakan yang perlu dihindari guru dalam pengelolaan kelas adalah
1)   menghukum kelompok karena seseorang
2)   mematahkan murid yang berinisiatif
3)   sikap menekan/mengancam

47.   Ciri-ciri manager kelas yang tidak efektif adalah
1)   sikap dan perilaku yang tenang
2)   tujuan pembelajaran yang tidak jelas
3)   terikat seorang murid berkepanjangan

48.   Tindakan guru yang baik dalam menciptakan suatu kelas yang baik
1)   gesit dan bersemangat
2)   sikap gembira
3)   menghukum secara massal

49.   Langkah-langkah Houston dkk (1988) dalam melaksanakan aturan di sekolah, antara lain
1)   menyiapkan 2 atau 3 aturan penting
2)   menyajikan aturan secara tertulis
3)   mendiskusikan aturan dengan pertanyaan kunci

50.   Dalam rangka pengelolaan kelas, Carl Rogers memusatkan perhatian pada
1)   konsep diri
2)   pengalaman belajar bermakna
3)   pemberian hukuman

51.   Tipe guru yang sesuai dengan peran manager kelas yang paling efektif, bersifat
1)   pemimpin
2)   permisip
3)   teladan

52.   Keterampilan berikut membedakan kemam-puan dengan sikap ilmiah
1)   mencari cara pemecahan masalah
2)   mengorganisasi pameran ilmiah
3)   memilih informasi yang tepat

53.   Ciri-ciri sikap ilmiah antara lain sebagai berikut
1)   sadar adanya hubungan sebab-akibat
2)   tidak menerima suatu kesimpulan bersifat final
3)   jujur dalam melakukan observasi

54.   Pertimbangan yang diperlukan dalam melaksanakan pengelolaan pengajaran IPA di sekolah ialah bahwasannya IPA telah atau dapat
1)   berkembang secara berstruktur
2)   mengembangkan cakrawala
3)   mengembangkan optimisme

55.   Kegiatan guru yang kreatif berdasarkan proses pembelajaran IPA di sekolah
1)   melaksanakan metode ilmiah
2)   menambah pengetahuan
3)   membuat perencanaan pengajaran

56.   Desain instruksional berdasarkan model Glaser tersusun atas komponen
1)   tujuan instruksional
2)   fasilitas pendukung
3)   penilaian

57.   Perkembangan teknologi instruksional dalam proses pembelajaran dewasa ini ditandai dengan indikator diterapkannya
1)   pendekatan proses
2)   teori komunikasi
3)   pendekatan sistem

58.   Kemampuan prasyarat yang perlu diketahui dalam rangka merancang instruksional, menyangkut kemampuan
1)   intelektual
2)   keterampilan
3)   sikap

59.   Proyek-proyek pendidikan IPA yang menekankan kegiatan laboratorium untuk menemukan dan memecahkan masalah
1)   PSSC
2)   CBA
3)   BSCS

60.   Model dasar sistem instruksional yang dikemukakan oleh Tyler (1949), diantara komponen-komponennya meliputi
1)   tujuan pendidikan
2)   kurikulum
3)   penilaian hasil belajar

No comments:

Post a Comment