Cloud Hosting Indonesia

02 May, 2014

Soal Analisis Kesalahan Berbahasa



TUGAS MANDIRI
 ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA
(PISA4332)


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  29, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Seseorang menggunakan sistem B2 pada saat lawan bicaranya menggunakan B1. Kebiasaan seperti itu dilakukan oleh dwibaha-sawan
A.   seimbang.
B.   minoritas.
C.   terpadu.
D.   koordinatif.

2.   Penguasaan sistem B1 dan B2 secara terpisah biasa dijumpai pada dwibahasawan
A.   minoritas.
B.   tambahan.
C.   koordinatif.
D.   terpadu.
     
3.   Tingkah laku yang sudah dikuasai sesuai dengan tingkah laku yang sedang dipelajari. Pernyataan itu merupakan penjelasan yang sesuai untuk istilah
A.   transfer negatif.
B.   transfer positif.
C.   analisis kontrastif.
D.   penyimpangan belajar.

4.   Di Indonesia, terjadi saling mempengaruhi antara bahasa daerah (B1) dengan bahasa Indonesia (B2), karena
A.   keadaan diglosia stabil.
B.   keadaan diglosia labil.
C.   kedua bahasa itu saling melengkapi.
D.   masyarakat Indonesia dwibahasa.

5.   Adanya kontak bahasa dan sekaligus pemakaian dua sistem bahasa yang berbeda secara serempak pada satu bahasa menimbulkan
A.   transfer.
B.   interferensi.
C.   pemindahan sistem.
D.   diglosia.

6.   Contoh interferensi di bidang struktur
A.   Tati seorang guru.
B.   Rumah Amin bercat hijau.
C.   Sudah pergikah, paman?
D.   Apakah paman sudah pergi?

7.   Sasaran analisis kesalahan dalam tata bentuk adalah kesalahan dalam hal 
A.   grafemik.
B.   silabisasi.
C.   fonemik.
D.   afiksasi.

8.   Penggunaan kata yang salah terdapat dalam kalimat
A.   Truk itu syarat dengan muatan.
B.   Dokumen ini sah.
C.   Beberapa syarat belum dipenuhinya.
D.   Dia adalah turunan seorang syah dari Iran.

9.   Secara semantis, penggunaan kata kerja yang kurang tepat terdapat dalam kalimat
A.   Dudung menonton pertandingan sepak bola.
B.   Tadi aku melihat anak kelinci dimakan kucing.
C.   Ia menyaksikan dengan sedih wajah adiknya yang telah meninggal.
D.   Ia menjenguk tamunya dari jendela.

10.   Contoh deiksis adalah
A.   meja, makan, tinggi.
B.   oleh, bahwa, dengan.
C.   saya, di sini, kelak.
D.   adik, paman, topi.

11.   Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan transfer intralingual adalah sebagai berikut, kecuali
A.   Anak-anak sudah kumpul di dalam kelas.
B.   Pak Toni mengajar matematika di kelas.
C.   Silahkan duduk, Tuan!
D.   Saya harus kerjakan soal itu dengan baik.

12.   “Ibu membeli kopi dua bungkus.”
Frase kopi dua bungkus dalam kalimat di atas bukan frase bahasa Indonesia melainkan frase bahasa Jawa. Terbentuknya frase seperti itu dalam kalimat di atas merupakan manifestasi dari
A.   transfer interlingual.
B.   transfer intralingual.
C.   simplifikasi.
D.   generalisasi.

13.   Kesalahan akibat adanya penghilangan morfem gramatikal terdapat dalam kalimat
A.   Saya kerjakan hitungan itu dengan baik.
B.   Pak Amat sudah pensiun.
C.   Tini mengajar di kelas lima.
D.   Iwan belum makan siang.

14.   Kesalahan akibat adanya penandaan ganda terdapat dalam kalimat
A.   Sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati, usulan itu dapat saya terima.
B.   Pak Eko menyelenggarakan pesta per-kawinan anaknya.
C.   Ia sedang mengucapkan pidato pertanggungan jawab.
D.   Yang masih memerlukan penjelasan, dipersilakan menghubungi panitia.

15.   Kesalahan yang terjadi karena adanya over generalisasi pada kata kerja terdapat dalam kalimat
A.   Ia mempunyai seekor kelinci.
B.   Kiki sedang memperagakan kepandaian-nya dalam menari.
C.   Jangan mengkaitkan hal ini dengan persoalanmu.
D.   Rakyat tidak takut mengkritik para pemimpinnya.

16.   Kesalahan penyusunan bentuk terdapat dalam kalimat
A.   Sebelum mendirikan sholat, kita wajib mensucikan badan.
B.   Saya akan laporkan kepada polisi perbuatan Anda yang melanggar hukum itu.
C.   Guru meminta Tato maju ke depan untuk membacakan sebuah puisi.
D.   Sejak dari kecil dia sakit-sakitan.


17.   “Pada pagi hari banyak orang jalan-jalan cari angin.”
Kesalahan yang terjadi dalam kalimat di atas disebabkan oleh
A.   penandaan ganda.
B.   penghilangan objek.
C.   penghilangan keterangan.
D.   penghilangan awalan.

18.   Penerapan hukum DM terjadi pada gabungan kata
A.   lanjut usia.
B.   usia lanjut.
C.   pertama kali.
D.   pos wesel.

19.   “Di daerah pegunungan menghasilkan teh.’
Kesalahan kalimat di atas bersifat
A.   intralingual: penghilangan morfem grama-tikal.
B.   intralingual: subjek tidak jelas.
C.   interlingual: transfer tata kata.
D.   interlingual: transfer tata kalimat.

20.   Contoh sebuah kalimat rancu
A.   Pada salah satu bab dalam buku itu membahas morfem dan kata.
B.   Suaranya nyaris tak terdengar.
C.   Ia bertanggung jawab atas keterangan yang diberikannya kepada polisi.
D.   Saya sudah katakan hal itu berkali-kali kepadamu.

21.   Upaya sistematis dalam mengekspresikan makna dalam bahasa sasaran untuk mencapai komunikasi dinamakan
A.   strategi belajar.
B.   dekoding.
C.   enkoding.
D.   strategi komunikasi.

22.   Pengetahuan awal seseorang dapat digunakan secara benar untuk hal baru yang sedang dipelajari. Dalam belajar bahasa, kondisi seperti itu memungkinkan terjadinya
A.   transfer negatif.
B.   transfer positif.
C.   simplifikasi.
D.   generalisasi.


23.   Cara berpikir yang bergerak dari hal-hal yang khusus menuju ke sebuah kesimpulan umum merupakan pola berpikir
A.   positif.
B.   spekulatif.
C.   induktif.
D.   deduktif.

24.   Guru menyajikan kaidah tata bahasa dan siswa diminta mencari contoh-contohnya. Langkah belajar itu menggunakan pola berpikir
A.   produktif.
B.   deduktif.
C.   induktif.
D.   positif.

25.   Sebuah proses menyimpan butir hingga beberapa ciri dalam urutan yang lebih tinggi terarah ke beberapa ciri yang lebih rendah dinamakan
A.   transformasi.
B.   interferensi.
C.   kompleksifikasi.
D.   simplifikasi.

26.   Kesalahan berbahasa yang diakibatkan oleh  penggunaan strategi penghilangan bunyi terdapat dalam kalimat
A.   Koko kuliah di Gama.
B.   Kerusakan padi karena serangan tikus.
C.   Rumah Pak Basri dikontrakan.
D.   Wahyu kerja di pabrik.

27.   Kesalahan berbahasa akibat penggunaan strategi penghilangan kata terdapat dalam kalimat
A.   Ayah kerja keras.
B.   Nilai yang diperoleh sesuai harapannya.
C.   Tantri mulai menapakan kakinya.
D.   Adi berkelahi dengan Jefri.

28.   Overgeneralisasi merupakan kesalahan ber-bahasa yang berkaitan dengan penggunaan
A.   strategi komunikasi.
B.   strategi belajar bahasa.
C.   interferensi.
D.   konteks sosial belajar bahasa.

29.   “Undang-undang itu terdiri sepuluh pasal.”
Kesalahan yang terdapat dalam kalimat di atas terjadi karena

A.   overgeneralisasi.
B.   interferensi.
C.   strategi penghilangan morfem gramatikal.
D.   strategi penghilangan bentuk.


PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR  30  SAMPAI  40,   PILIHLAH!
A.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
B.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
C.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN SALAH, ATAU JIKA PERNYATAAN SALAH ALASAN BENAR!
D.   JIKA PERNYATAAN DAN ALASAN KEDUANYA SALAH!

30.   Kata-kata deiksis sukar dikuasai oleh siswa yang baru belajar bahasa Indonesia.
sebab                 
Deiksis yaitu kata-kata yang berubah-ubah rujukannya sesuai dengan pembicara dan konteksnya.

31.   Pada tahap awal belajar bahasa Indonesia, siswa SD sering melakukan pemindahan unsur-unsur bahasa ibu ke dalam bahasa Indonesia.
sebab                 
Pada tahap awal belajar bahasa Indonesia, hanya sistem bahasa ibulah yang dikuasai siswa SD.

32.   Transfer positif memfasilitasi siswa dalam belajar B2.
sebab                 
Dalam transfer positif, unsur-unsur yang ditransfer sama dengan kaidah-kaidah bahasa sasaran.

33.   Kebedaan dan kemiripan antara dua bahasa yang dibandingkan secara sinkronis merupakan hasil kegiatan linguistik kontrastif.
sebab                 
Hasil temuan linguistik kontrastif digunakan sebagai alat penduga adanya penyimpangan, pelanggaran, atau kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan oleh dwibahasawan.
34.   Dwibahasawan seimbang dapat menjadi penerjemah yang baik.
sebab                 
Dwibahasawan seimbang merupakan pembicara yang memiliki kemahiran yang sama baiknya dalam dua bahasa.

35.   Analisis kontrastif dan analisis kesalahan harus saling melengkapi.
sebab                 
Hipotesis bentuk lemah menyatakan bahwa analisis kontrastif hanya bersifat diagnostik sedangkan analisis kesalahan mengidentifika-si kesalahan berbahasa siswa.

36.   Pada umumnya, orang Indonesia itu dwibahasawan.
sebab                 
Di Indonesia terdapat banyak bahasa daerah yang secara aktif masih digunakan oleh masyarakat pendukungnya.

37.   Masyarakat Indonesia bersifat diglosia.
sebab                 
Dalam berkomunikasi lisan, masyarakat kita sering menggunakan penyisipan kata-kata dan frase B2 atau B1.

38.   Analisis kesalahan berbahasa berdampak positif pada pembelajaran bahasa.
sebab                 
Bahasa digunakan setiap orang sebagai alat komunikasi.

39.   Analisis kesalahan memandang kesalahan secara umum sedangkan analisis kontrastif melihatnya secara khusus.
sebab                 
Analisis kontrastif melihat kesalahan dengan cara membandingkan B1 dengan B2.

40.   Pada tahap awal belajar berbahasa Indonesia, kata-kata yang bermakna gramatikal sering ditinggalkan siswa sehingga kalimatnya salah.
sebab                 
Pada tahap awal belajar menggunakan B2, kata yang bermakna leksikal lebih mudah dikuasai para siswa daripada kata yang bermakna gramatikal.


PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR   41   SAMPAI   60,   PILIHLAH!
A.   JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B.   JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C.   JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D.   JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!    
41.   Ruang lingkup analisis kesalahan mencakup tataran
1)   morfologi
2)   sintaksis
3)   artikulasi bunyi

42.   Contoh analogi dalam proses morfofonemik fonem /p/ adalah
1)   mempesona
2)   mempelopori
3)   mempojokkan

43.   Transfer negatif menyebabkan munculnya hal-hal berikut
1)   interferensi
2)   gangguan komunikasi
3)   kesalahpahaman

44.   Bahasa yang pertama dikenal, dipahami, dan digunakan oleh seseorang untuk berkomuni-kasi dinamakan
1)   bahasa pertama
2)   bahasa kedua
3)   bahasa ibu

45.   Penggunaan sistem B1 untuk B2 yang berbeda sistemnya dinamakan
1)   pemindahan sistem
2)   transfer negatif
3)   interferensi

46.   Contoh interferensi leksikal yang timbul karena prestise adalah
1)   sasiawan
2)   mapan
3)   unjuk rasa

47.   Transfer negatif terdapat dalam kalimat
1)   Enak di kamu, susah di aku
2)   Ali duduknya di belakang sendiri
3)   Tadi ada orang ketabrak mobil



48.   Kesalahan berbahasa terdapat dalam kalimat berikut
1)   Ibu sedang becermin
2)   Roti ini paling enak sekali
3)   Maman lupa tidak mengerjakan PR sehingga dimarahi Pak Guru

49.   Kesalahan berbahasa yang dilakukan siswa yang sedang belajar B2 berkaitan dengan
1)   keterampilan berbahasa
2)   situasi belajarnya
3)   linguistik

50.   Persoalan kebahasaan yang dihadapi dalam pengajaran bahasa Indonesia adalah pengaruh bahasa daerah sebagai bahasa ibu terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran. Pengaruh tersebut meliputi
1)   tata bunyi
2)   tata bentuk kata
3)   tata kalimat

51.   Sasaran analisis kesalahan dititikberatkan pada
1)   bahasa ragam formal
2)   bahasa ragam santai
3)   bahasa sasaran

52.   Tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan analisis kesalahan bersifat
1)   aplikatif
2)   teoretis
3)   praktis

53.   Jenis kata berikut hanya memiliki makna dalam konteks gramatikal
1)   konjungsi
2)   verba
3)   preposisi

54.   Seorang siswa kelas I SD dari Daerah Banyumas, Jawa Tengah, menyusun sebuah kalimat sebagai berikut “Ibu numbuk padi di lesung.”

Kesalahan kalimat di atas terjadi akibat dari adanya
1)   transfer interlingual
2)   transfer intralingual
3)   penghilangan morfem gramatikal


55.   Kesalahan interlingual dalam bidang tata kalimat terdapat pada kalimat
1)   Sungainya banyak batunya
2)   Orang itu bolehnya berjalan cepat sekali
3)   Ayamnya sudah menelur

56.   Kesalahan yang bersumber pada transfer intralingual terdapat dalam kalimat
1)   Dalam buku ini dijelaskan tentang cara-cara belajar yang baik
2)   Farida merayakan hari ulang tahun suaminya yang ke-40
3)   Rumah itu rumah temanku

57.   Sumber kesalahan berbahasa adalah
1)   bahasa yang sudah dimiliki
2)   runtunan perubahan peristiwa dalam kesalahan berbahasa
3)   bahasa yang dipelajari

58.   Kesalahan berbahasa yang disebabkan oleh penggunaan strategi penghilangan bentuk terdapat dalam kalimat
1)   Johan nonton televisi
2)   Jangan ngebut!
3)   Kokom pergi sekolah

59.   Kesalahan berbahasa akibat dari penggunaan strategi penghilangan fungsi kalimat terdapat dalam kalimat
1)   Pak Camat resmikan kantor barunya
2)   Panen gagal karena hama wereng
3)   Di desaku membangun sebuah jembatan

60.   Kalimat mana dalam dialog berikut yang mengandung kesalahan akibat dari penggunaan strategi alih kode adalah
1)   Firman:“Kamu diam saja, mengapa?”
2)   Fadli    : “Saya ngerasa bersalah                             kepadamu.”
3)   Firman: “Bagus. Kamu sudah                     ngrumangsani kekeliruanmu.

No comments:

Post a Comment