TUGAS MANDIRI
EVALUASI HASIL BELAJAR
MENGAJAR IPA
(PIPA3212)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1
SAMPAI 47, PILIHLAH SATU JAWABAN
YANG PALING TEPAT!
1. Upaya menyatakan perbandingan antara besaran
yang diukur dengan alat
A. menduga.
B. menaksir.
C. mengukur.
D. mendria.
2. Suatu pertanyaan yang ditujukan untuk
mengukur keberhasilan belajar peserta didik disebut
A. statement.
B. tes.
C. pengukuran.
D. evaluasi.
3. Alat ukur untuk mengetahui kemampuan peserta
didik dalam hal mempelajari suatu pokok bahasan disebut
A. tes hasil belajar.
B. penilaian proses.
C. assesment.
D. pengukuran hasil belajar.
4. Diantara jenis tes berikut, yang bertujuan
untuk menetapkan kelompok sebelum suatu program pengajaran dimulai disebut
A. placement test.
B. diagnostig test.
C. summative test.
D. formative test.
5. Salah satu kegunaan pengukuran di bidang
pendidikan dan pengajaran adalah untuk melakukan kegiatan dalam hal
A. mengembangkan topik.
B. analisis dan interpretasi kemampuan peserta
didik.
C. mengembangkan tujuan.
D. objektivitas tujuan.
6. Berikut ini kelompok peralatan untuk
pengajaran IPA, yang dapat digolongkan sebagai tes adalah
A. avometer, penggaris, stopwatch.
B. overhead projector, penggaris, lilin.
C. termometer, papan tulis, kapur.
D. korek api, lilin, barometer.
7. Dalam evaluasi selalu diupayakan untuk
memperoleh pengetahuan tentang kedudukan peserta didik menjadi lebih bermakna,
dan cara yang mudah dilakukan adalah membandingkan apa yang dicapai dengan
rerata kelasnya. Kegiatan tersebut sebagai upaya dalam melaksanakan
A. testing.
B. validasi.
C. tester.
D. assesment.
8. Evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui
seberapa tinggi pencapaian TIK yang telah ditetapkan selama proses belajar
mengajar berlangsung disebut
A. validasi.
B. assesment.
C. testing.
D. tester.
9. Dalam
suatu Lembaga Pendidikan (misalnya SMP),
penilaian yang dilakukan terhadap seluruh
sistem untuk mengetahui keberhasilan
lembaga disebut
A. monitoring.
B. evaluasi.
C. validasi.
D. assesment.
10. UMPTN sebagai upaya yang dapat dilakukan dalam rangka menjaring
calon mahasiswa yang berprestasi. Kegiatan yang dilakukan tersebut merupakan
langkah dalam hal
A. proses seleksi.
B. peningkatan motivasi.
C. proses diagnosis.
D. proses validasi.
11. Tes awal direncanakan dan diberikan kepada peserta didik sebelum
proses belajar mengajar berlangsung. Agar tes tersebut bermakna maka dalam
penyusunan materi, seharusnya bertumpu pada
A. cakupan pokok bahasan yang luas dan kemampuan tertentu.
B. pokok bahasan tertentu yang dikembangkan pada awal semester.
C. pokok bahasan yang diajarkan pada minggu pertama.
D. model evaluasi yang dikembangkan.
12. Agar keberhasilan belajar peserta didik dapat diketahui secara
jelas, sebaiknya dalam penyusunan tes awal dilakukan pengadministrasian yang
baik. Oleh karena itu tes awal seharusnya mencakup materi
A. sama dengan materi pada awal kegiatan.
B. sama dengan materi tes akhir.
C. lebih sempit dari materi tes akhir.
D. lebih luas dari pada materi tes akhir.
13. Hasil penyekoran dalam UMPTN dan EBTANAS akan sangat berguna bagi
Depdikbud dalam hal
A. mengetahui kualitas pendidikan di berbagai daerah.
B. menetapkan kelulusan.
C. prediksi keberhasilan pendidikan selanjutnya.
D. pengisian lowongan tenaga.
14. Tinggi rendahnya NEM peserta didik, dapat digunakan untuk
meramalkan
A. nilai rapor.
B. kualitas taraf serap hasil belajar.
C. keterampilan peserta didik.
D. tingkah laku peserta didik.
15. Menurut pandangan taman siswa, pendidikan diartikan sebagai upaya
agar peserta didik mencapai proses tingkat tinggi di bidang
A. kecerdasan dan keterampilan.
B. kecerdasan dan sikap.
C. sikap dan keterampilan.
D. pendewasaan sikap berpikir dan bertindak.
16. Pendidikan harus mengandung rasa satu dengan bangsa sendiri, rasa
satu dalam suka duka, kehendak menuju kebahagiaan lahir bathin, digolongkan
dalam salah satu asas dalam Pancadharma yang disebut
A. kemerdekaan.
B. kebangsaan.
C. kemanusiaan.
D. kebudayaan.
17. Pendidikan harus mengarahkan individu sebagai makhluk yang tak
dapat lepas dari kodratnya, sehingga setiap individu haruslah berkembang dengan
sewajarnya. Hal semacam ini dapat digolongkan sebagai asas yang disebut
A. kodrat alam.
B. kemerdekaan.
C. kemanusiaan.
D. kebudayaan
18. Tujuan pendidikan yang dicanangkan oleh
Ki Hajar Dewantara dan Muhammad Syafei pada umumnya terdapat
kesamaan serta kesejalanan, namun ada satu perbedaan dalam penekanan antara
keduanya, yakni dalam hal
A. berjiwa kemerdekaan.
B. penanaman rasa persatuan.
C. penanaman aspek kemerdekaan.
D. berani mandiri.
19. Pendidikan untuk suatu profesi tertentu ditampung dan dapat
dijangkau melalui jenjang pendidikan
A. pra sekolah.
B. dasar.
C. menengah.
D. perguruan tinggi.
20. Tujuan bidang studi yang ada dalam struktur kurikulum bertolak
dari tujuan
A. Institusional.
B. Instruksional Umum.
C. Instruksional Khusus.
D. Pendidikan Nasional.
21. Tujuan yang sejalan dengan didirikannya SMP di Indonesia
berpangkal pada tujuan
A. Pendidikan Nasional.
B. Institusional.
C. Kurikuler.
D. Instruksional.
22. Dalam buku II F GBPP selalu dapat ditemui dua tujuan dalam
pengembangan materi yang akan diajarkan, yakni
A. Tujuan Kurikuler dan Tujuan Instruksional umum.
B. Tujuan Institusional dan Tujuan Instruksional.
C. Tujuan Instruksional umum dan Tujuan Instruksional khusus.
D. Tujuan Pendidikan Nasional dan Tujuan Instruksional.
23. Diantara kegiatan berfikir di bawah ini yang memiliki ranah
kognitif terendah menurut Bloom adalah
A. menjelaskan definisi energi potensial listrik.
B. menggunakan persamaan energi potensial untuk memecahkan soal.
C. membedakan ciri energi potensial listrik dengan energi kinetik
pada gerak mekanis suatu benda.
D. menganalisis besarnya energi potensial dalam suatu peragaan benda
jatuh bebas.
24. Diantara kegiatan berpikir berikut ini yang dapat digolongkan
dalam ranah kognitif aspek analisis adalah
A. menerapkan rumus Boyle-Gay Lussac untuk memecahkan soal.
B. memberi penjelasan terinci mengenai gejala alam yang diamati.
C. menyebutkan nama-nama gejala alam yang diamati.
D. menemukan hubungan sebab-akibat dari gejala alam.
25. Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, seorang peserta didik
diminta guru untuk “mengucapkan dengan kata-kata sendiri gejala alam yang
dilihatnya”. Kegiatan tersebut bila diklasifikasikan dalam ranah kognitif Bloom
termasuk aspek
A. ingatan.
B. pemahaman.
C. penerapan.
D. analisis.
26. Salah satu perbedaan dari proses belajar mengajar yang
dikembangkan oleh Lien dan Tylor, terletak pada
A. komponen-komponen penyusunan PBM.
B. komponen penilaian.
C. komponen metode atau proses belajar mengajar.
D. interaksi antar komponen-komponen penyusunan PBM.
27. “Peserta didik mampu menyebutkan 3 dari 5 cara untuk mempercepat
penguapan air”. TIK tersebut di atas tidak memuat
A. sasaran.
B. kriteria.
C. kondisi.
D. tingkah laku.
28. “Peserta didik mampu menjelaskan sifat cahaya apabila ditunjukkan
gejala pada tanki riak atau ripple tank”. TIK tersebut tidak memuat
A. sasaran belajar.
B. kriteria keberhasilan.
C. kondisi.
D. tingkah laku.
29. “Peserta didik mampu menjelaskan 3 dari 5 cara untuk mempercepat
penguapan”. Pada TIK tersebut, prase kata yang diberi garis di bawahnya
menyatakan
A. sasaran belajar.
B. kriteria.
C. kondisi.
D. tingkah laku.
30. “ Peserta didik mampu menjelaskan langkah kerja percobaan
pelopor dalam kalori meter”. Frase kata dalam TIK di atas yang diberi garis
bawah menyatakan
A. sasaran belajar.
B. kriteria.
C. kondisi.
D. tingkah laku.
31. Agar butir tes objektif memiliki pengecoh yang baik bagi peserta
maka langkah yang perlu dilakukan oleh penyusunan tes adalah
A. menggunakan frase kata berbahasa asing.
B. alternatif jawaban dibuat homogen.
C. alternatif jawaban ada di tengah kalimat.
D. menggunakan pengulangan kalimat pada jawaban.
32. Bila dihubungkan dengan taksonomi Bloom, kegagalan tes objektif
adalah apabila digunakan untuk mengukur kemampuan yang bersifat
A. pemahaman.
B. analisis.
C. penilaian.
D. penerapan.
33. Salah satu kegagalan yang merupakan pengganggu hasil penyekoran
dalam penggunaan tes pilihan ganda adalah munculnya jawaban yang bersumber dari
A. pilihan yang tepat.
B. pilihan yang homogen.
C. tebakan.
D. sekor yang tinggi.
34. Salah satu segi kegagalan tes bentuk uraian bila ditinjau dari
penyekorannya adalah rendahnya
A. objektivitas.
B. validitasi.
C. subjektivitas.
D. konteksitas.
35. Butir tes disebut memiliki kriteria validitas yang tinggi apabila
A. diperoleh hasil penyekoran yang ajeg dari waktu ke waktu.
B. dibuat menyeluruh dengan butir yang banyak.
C. mengukur apa yang seharusnya diukur.
D. berbentuk tes pilihan ganda.
36. Agar butir tes memenuhi kriteria validitas isi, maka hal yang
dapat dilakukan guru adalah
A. menggunakan butir tes dari kumpulan soal yang telah ada.
B. mengembangkan butir tes dari pokok bahasan yang diajarkan.
C. menggunakan butir tes yang sama dengan butir tes yang telah
diujikan sebelumnya.
D. menggunakan butir tes berupa tes bentuk uraian.
37. Dalam suatu penyelenggaraan tes, sekor yang dicapai peserta didik
diharapkan memperoleh keajegan dari waktu ke waktu. Tes semacam ini akan
memenuhi kriteria
A. validitas isi.
B. validitas rekaan.
C. reliabilitas.
D. komprehensip.
38. Seperangkat tes
dikembangkan dari pokok bahasan dan diberikan dalam bentuk pilihan ganda dalam
jumlah yang relatif banyak. Hal semacam ini dimaksudkan untuk memenuhi kriteria
A. subjektivitas.
B. komprehensip.
C. reliabilitas.
D. fragmatisme.
39. Seperangkat tes disusun dalam bentuk pilihan ganda dengan maksud
agar dalam penyekorannya memenuhi kriteria
A. objektivitas.
B. subjektivitas.
C. validitas.
D. reliabilitas.
40. Untuk mengembangkan butir instrumen yang mengukur sikap
berdasarkan skala Likert, hal berikut ini perlu dipertimbangkan, kecuali
A. hanya ada satu jawaban yang tepat.
B. pemberian bobot pada rentangan skala.
C. ada bobot tertinggi dan terendah.
D. rentangan sebagai alternatif berjenjang.
41. Untuk mengembangkan skala sikap, misalnya sikap kritis,
langkah yang paling awal untuk dipertimbangkan adalah
A. menentukan bentuk skala sikap.
B. merumuskan definisi sikap kritis.
C. mengembangkan indikator sikap kritis.
D. merumuskan butir instrumen sikap.
42. Seorang siswa diminta mengerjakan soal tentang hukum Ohm dan
persamaan tersebut telah diberikan. Kemampuan kognitif yang dikembangkan pada
kegiatan tersebut digolongkan dalam
A. penerapan dan analisis.
B. analisis dan sintesis.
C. pemahaman dan penerapan.
D. analisis dan evaluasi.
43. Pertanyaan guru dalam PBM mengungkap pertimbangan peserta didik
dalam pengambilan keputusan dari berbagai alternatif yang ada. Pertanyaan
tersebut digolongkan dalam ranah kognitif
A. pemahaman.
B. analitis.
C. sintesis.
D. evaluasi.
44. Kemampuan untuk memecahkan masalah berdasarkan pengalaman dan
latihan yang pernah dialaminya, akan mengukur aspek yang berhubungan dengan
A. proses berpikir.
B. keterampilan.
C. kemandirian.
D. daya kreatif.
45. Kecepatan dan ketepatan merangkai peralatan praktikum IPA yang
digunakan, merupakan kegiatan yang mengukur
A. proses berpikir.
B. keterampilan.
C. kemandirian.
D. daya kreatif.
46. Keberanian mengambil keputusan berdasarkan kemampuan yang dimiliki
individu merupakan kemampuan yang mengukur
A. proses berpikir.
B. kemandirian.
C. daya kreatif.
D. keterampilan.
47. Diantara kegiatan berikut ini yang dapat digolongkan ranah
keterampilan tertinggi adalah
A. persepsi terhadap gejala alam.
B. kemauan menanggapi gejala alam.
C. kesediaan melakukan sesuatu terhadap gejala alam.
D. mencoba-coba mengukur gejala dengan alat ukur yang sesuai.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 48
SAMPAI 55, PILIHLAH!
A. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, DAN
KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
B. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, TETAPI
KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
C. JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN SALAH, ATAU
JIKA PERNYATAAN SALAH ALASAN BENAR!
D. JIKA PERNYATAAN DAN ALASAN KEDUANYA SALAH!
48. Perbedaan penilaian menurut Lien dan Tyler terletak pada konsepsi
bahwa hasil penilaian dapat dilihat dari perbaikan metode.
sebab
Model
penilaian menurut Lien dan Tyler hanya mengutamakan pengembangan metode.
49. Dalam penyusunan TIK seorang guru perlu mengacu pada perilaku
peserta didik yang bersifat spesifik.
sebab
Setiap
TIK yang baik selalu diupayakan memuat sasaran belajar, tingkah laku, kondisi
dan kriteria.
50. Dalam hal seleksi UMPTN selalu diupayakan menggunakan tes bentuk
pilihan yang bervariasi.
sebab
Bentuk
tes pilihan lebih mudah dalam pelaksanaan dan penyekorannya memiliki
objektivitas tinggi.
51. Unsur-unsur penyusun butir tes objektif adalah terletak pada pokok
soal dan kunci.
sebab
Tes
objektif memerlukan penalaran yang cepat dan tepat.
52. Pengecoh jawaban akan berperan baik apabila memiliki peluang
sebagai jawaban yang dipilih.
sebab
Tes
pilihan ganda tanpa pengecoh yang baik akan kurang bermakna dalam mengukur
keberhasilan belajar.
53. Butir soal yang dikembangkan seorang guru mengacu pada
perbandingan dengan hasil pencapaian tes yang lain disebut memenuhi validitas
kriteria.
sebab
Validitas
suatu butir soal dapat mengacu pada kesesuaian antara isi soal dengan materi.
54. Kelemahan penyekoran yang dilakukan dengan observasi adalah segi
objektivitasnya.
sebab
Hasil
yang diperoleh dalam pengamatan atau observasi dari waktu kewaktu dipengaruhi
oleh kondisi dan tempat.
55. Dalam pengembangan alat pengukur sikap dapat dilakukan dengan
menetapkan skala penyekoran berjenjang.
sebab
Sikap
merupakan respon individu dalam interaksinya dengan individu lain yang
dipengaruhi kondisi, waktu dan tempat.
No comments:
Post a Comment