Cloud Hosting Indonesia

22 April, 2014

Soal Introduction To Linguistics



TUGAS MANDIRI
INTRODUCTION TO LINGUISTICS
(PING3328)


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  90, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Yang membedakan suatu bidang ilmu dengan ilmu lainnya adalah ... kajian.       
A.   pelaku
B.   waktu
C.   tempat
D.   objek

2.   Objek yang dikaji dalam linguistik adalah
A.   semua bunyi manusia.
B.   bahasa manusia.
C.   kata dan kalimat.
D.   komunikasi manusia.
     
3.   Yang dapat dikategorikan sebagai bentuk bahasa adalah
A.   konsep kata dan rujukannya.
B.   semantic dan pragmatic.
C.   kata, sinonim dan antonimnya.
D.   struktur kata dan struktur kalimat.

4.   Seorang bangsa Belanda datang ke tanah Jawa tahun 1930 dan tinggal sampai tahun 40an. Ia mencatat semua vowel dan diftong yang diucapkan oleh masyarakat Jawa di daerah Solo. Kemudia ia mengklasifikasikan dan melaporkan secara sistematis dalam sebuah buku.
      Ilustrasi ini merupakan contoh kajian   
A.   ethnologi.
B.   linguistik.
C.   sejarah.
D.   sosiologi

5.   Sekelompok linguis (Richards, Platt dan Weber, 1985), memberi definisi linguistik sebagai berikut           
A.   linguistics is the scientific study of language.
B.   linguistics is the scientific study of language; the scientific investigation of language.
C.   linguistics is the study of language as a system of human communication.
D.   linguistics is the field of study the subject of which is language.

6.   Aliran gramatika/kajian bahasa tradisional mencoba menggunakan ... dalam meng-analisis bahasa-bahasa di dunia.        
A.   kaidah bahasa (gramatika) bahasa Latin.
B.   pendekatan kekhasan (uniqueness).
C.   kajian kasus.
D.   pendekatan kebermaknaan.

      Untuk soal nomor 7 s/d 9 pelajari definisi sebagai berikut:
     
      Salah satu definisi bahasa berbunyi sebagai berikut:
      Language is a system of arbitrary vocal symbols which permits people in a given culture, or other people who have leraned the system of that culture to communicate or interact.

7.   Tokoh yang memberikan definisi di atas adalah            
A.   Webster.
B.   Finnocchiarro.
C.   Wardhaugh.
D.   Brown.

8.   Definisi di atas secara implisit menyatakan bahwa written symbols dalam bahasa          
A.   bersifat primer/utama.
B.   adalah faktor sekunser.
C.   tidak diperlukan dalam analisis bahasa.
D.   setara dengan peran vocal symbols.

9.   Definisi di atas secara eksplisit menyebutkan bahwa bahasa serat kaitannya dengan ...  masyarakat pemakainya.        
A.   sistem
B.   simbol-simbol
C.   budaya
D.   gramatika

        Untuk butir soal nomor 10 dan 13 : pelajari kasus ini.

        Dua orang sedang berkomunikasi, yaitu antara si A (Ayah), dengan puteranya (B) yang bekerja di suatu perusahaan swasta dan aktif di suatu partai. Si B mengeluhkan kekalutan pikirannya karena perusahaan yang dipimpinnya sedang kemelut dan laba perusahaan selalu menurun.
        Penggalan komunikasi itu dapat direkam sebagai berikut:
        (1):    Menurut pendapat ayah bagaimana?
        (2):    Mudah saja. Lepaskan kedudukanmu di   partai. Pikirkan perusahaanmu.  
               (3):    Wah! Kapan saya dapat masuk                           parlemen dan berdebat dengan                            menteri?

10.   Kata kedudukanmu (bergaris bawah pada         kalimat no. 2) di atas berarti       
A.   tempat untuk duduk.
B.   jabatan atau posisi.
C.   kursi atau sofa.
D.   tugas dan kewajiban.

11.   Pengkajian makna kata “kedudukan” (bergaris bawah pada kalimat no. 2) pada kasus di atas (dalam usaha Anda menjawab soal nomor 10) berada pada tataran kajian
A.   pragmatik.
B.   morfemik.
C.   sintaksis.
D.   semantic.

12.   Kalimat no. 3 yang diujarkan B pada komunikasi di atas bermakna atau bertujuan untuk
A.   menyatakan kesamaan pendapat si anak dengan ayahnya.
B.   menyatakan keberatan si anak atas saran ayahnya.
C.   bertanya tentang informasi lebih jauh tentang partai.
D.   bertanya tentang cara yang tepat untuk bisa dapat kursi di parlemen.

13.   Usaha untuk menemukan tujuan atau makna ujaran pada kalimat no. 3 yang diucapkan B pada komunikasi di atas berada pada daerah kajian      
A.   pragmatik.
B.   morfemik.
C.   sintaksis.
D.   semantik.



14.   Menurut Halliday, bahasa orang dewasa merupakan suatu system yang terdiri dari tiga tataran, yaitu tataran        
A.   semantik, pragmatik, dan morfemik.
B.   fonologis, morfologis dan sintaksis.
C.   fonetis, fonologis, dan grafis/tulisan.
D.   makna, ucapan dan grafis/tulisan.

15.   Bila seseorang mengiventarisasi semua bentuk imbuhan (awalan, akhiran dan sisipan) pada suatu bahasa, dan kemudian mencatat secara sistematika tentang bagaimana semua imbuhan itu dapat membentuk suatu kata baru, maka kajian ini termasuk dalam kajian
A.   morfologi.
B.   sintaksis.
C.   semantik.
D.   leksikografi.

16.   Di dunia ilmu dikenal bidang ilmu humaniora (humanitics). Bidang kajian yang termasuk dalam bidang humaniora ini adalah sebagai berikut, kecuali           
A.   kesastraan.
B.   musik.
C.   linguistik.
D.   kesehatan.

17.   Linguistik telah memenuhi syarat sebagai suatu ilmu (science), karena bidang kajian ini telah memenuhi syarat-syarat keilmuan, yaitu
A.   sederhana, konsisten, memiliki pakar
B.   konsisten, melahirkan teori, dapat diterapkan dalam masyarakat
C.   objektif, ekplisit (jelas objek dan batas-batasnya), sistematik, konsisten
D.   sistematik, menyeluruh, dan menghasilkan prediksi-prediksi

        Untuk nomor 18 dan 19 : pelajari kasus berikut ini:

        Suatu aliran kajian bahasa telah mendefinisikan
        (1)     “nomina” sebagai kata-kata yang             menamai benda-benda, keadaan atau      situasi.
        (2)     “ajektiva” sebagai semua kata yang         menjelaskan atau menerangkan kata       benda. 

18.   Ilustrasi di atas menunjukkan bahwa aliran       pendiskripsian bahasa yang bersangkutan
A.   memenuhi syarat objektifitas.
B.   melanggar prinsip konsistensi.
C.   tidak eksplisit.
D.   memenuhi syarat kesederhanaan.

19.   Pendefinisian dalam ilustrasi di atas, dilakukan oleh linguistik   
A.   struktural.
B.   transformasional.
C.   tradisional.
D.   leksikal

20.   Pemerian bahasa dapat dilakukan secara objektif apabila didukung oleh 
A.   teori ilmiah.
B.   data empirik/lapangan.
C.   ahli yang kompeten.
D.   ahli statistika.

        Untuk nomor 21 s/d 24 pelajari kasus berikut ini.

        Pada suatu kurun waktu, suatu aliran linguistik mengumpulkan banyak bukti dari berbagai penjuru dunia bahwa banyak suku bangsa di dunia, antara lain:
        (i)      suku Indian di Amerika dapat      berkomunikasi secara lisan, tapi tidak     memiliki tulisan.
        (ii)      suku-suku di Irian, meski tidak memiliki   tulsian, memiliki bahasa lisan,
        (iii)     bangsa Melayu, memiliki bahasa  tetapi   tidak punya tulisan (sehingga      meminjam huruf Arab dan kini huruf          Romawi) untuk berkomunikasi secara     tertulis.            
21.   Dengan bukti dalam ilustrasi di atas aliran        linguistik ini merumuskan suatu teori/pendapat bahwa
A.   Language is primarily speech.
B.   Every nation has only one language.
C.   Writing happens only in the modern society.
D.   Primitive tribes speak primitive language.

22.   Sebagaimana diilustrasikan pada kasus di atas, penyimpulan suatu teori berdasarkan data empirik di atas mengikuti proses berpikir
A.   deduktif.
B.   deduktif-induktif.
C.   induktif-deduktif.
D.   induktif.

23.   Dari ilustrasi/kasus di atas, hal-hal yang diberi nomor (i, ii, iii) dalam dunia ilmu disebut sebagai  
A.   data empirik.
B.   kenyataan.
C.   objektifitas.
D.   asumsi.

24.   Aliran linguistik yang diilustrasikan pada kasus di atas adalah aliran linguistik     
A.   tradisional.
B.   struktural.
C.   generatif.
D.   preskriptif

25.   Berbagai macam kalimat suatu bahasa adalah merupakan pengembangan secara transformasi dari kalimat inti (kernel sentence).
        Pernyataan ini adalah pendapat dari aliran linguistik      
A.   struktural.
B.   tradisional.
C.   generatif-transformasional.
D.   sinkronik.

26.   Sifat-sifat bahasa manusia berikut inilah yang membedakannya dari bahasa binatang, kecuali     
A.   selalu berkembang sesuai perkembangan budaya masyarakatnya.
B.   diperoleh melalui interaksi sosial, bukan bawaan sejak lahir.
C.   dapat digunakan untuk membahas bahasa itu sendiri (reflektif).
D.   yang utama terdiri dari unsur bunyi/suara yang dapat direkam.

        Untuk soal nomor 27 s/d 28 pelajari kasus ini.

        Di dunia ini ada benda yang beroda dua, menggunakan ban, tidak bermesin, dapat berjalan bila dikayuh dengan kaki, berfungsi sebagai  alat transportasi. Orang Inggris, dengan bahasa mereka, memberi nama benda ini “bicycle”, orang Indonesia menamai “sepeda”, orang Minang menyebutnya “kereta angin”. Orang Jawa menamainya “pit”.

27.   Yang dipermasalahkan dengan ilustrasi di atas adalah    
A.   kosakata dalam berbagai bahasa.
B.   pemaknaan dalam bahasa.
C.   pembentukan kata-kata.
D.   perbedaan penafsiran kata.

28.   Penanaman secara berbeda (pada berbagai bahasa) atas benda yang sama seperti pada ilustrasi/kasus di atas adalah contoh ciri ... bahasa manusia.           
A.   kesemanaan (arbitrary).
B.   objektifitas.
C.   relevansi makna.
D.   kesemestaan.

29.   Ciri kesemanaan bahasa (arbitrary) berkaitan dengan hubungan antara   
A.   kata dengan frasa.
B.   fonem dengan kata.
C.   frasa dengan klausa.
D.   makna dengan bentuk kata.

        Untuk butir soal nomor 30 dan 31 pelajari kasus sebagai berikut.

        Dalam berbagai bahasa, misalnya bahasa Indonesia ada frasa si Meong yang mengacu pada binatang yang menghasilkan bunyi “meong”, perkutut untuk unggas yang menghasilkan bunyi ‘huur kuut tut’, berdetak untuk mengacu aktifitas/kerja (sesuatu) yang menghasilkan bunyi ‘tak, tak, tak”.

30.   Proses pembentukan kosakata untuk penanaman benda atau situasi yang diilustrasikan pada kasus di atas, adalah proses          
A.   pemaknaan bunyi.
B.   invention/penemuan.
C.   onomatope.
D.   speech oriented.

31.   Prose pembentukan kata-kata seperti yang diilustrasikan pada kasus di atas banyak terjadi di (atau untuk) kalangan ... karena, sesuai perkembangan psikis mereka, suatu kata/nama berkaitan langsung dengan esensi atau ciri-ciri bendanya.     
A.   anak-anak.
B.   remaja.
C.   orang tua.
D.   anak usia sekolah.

32.   Dalam bahasa Inggris dikenal juga kata-kata yang terbentuk melalui proses yang sama dengan ilustrasi pada kasus di atas, yaitu kata-kata yang terdapat pada kalimat sebagai berikut, kecuali           
A.   He always bangs the table when he gets angry.
B.   Listen! There is a soft knock on he door.
C.   He always goes to the bank on Monday.
D.   he sipped the hot coffee and continuted reading.

33.   Untuk nomor 33 dan 35 pelajari kutipan paragraph dari artikel di suatu majalah bahasa dan sastra sebagai berikut:

        Dalam bahasa Indonesia, dulu tidak dikenal istilah lengser keprabon, namun kata ini kini telah popular. Pada tahun 50 dan 60 an belum dikenal kata foto kopi, sekarang kata ini sering diucapkan masyarakat. Kata demonstrasi, bahkan dapat diberi imbuhan menjadi didemontrasi/didemo, pendemo, dan lain-lain. Proses pembentukan kata baru seperti ini tidak bisa ditolak, karena harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Bahkan dengan cara ini khasanah kosa kata bahasa Indonesia menjadi lebih luas dan kaya.

33.   Kata-kata yang digaris bawahi pada artikel di atas, proses pembentukannya melalui proses
A.   onomatope.
B.   borrowing.
C.   invention.
D.   clipping.

34.   Pertambahan istilah, kosa kata pada suatu bahasa seperti digambarkan oleh artikel di atas (ataupun pengembangan sistem gramatika lainnya), merupakan sifat ... sebagai salah satu karakteristik bahasa manusia. 
A.   objektifitas
B.   produktifitas
C.   relevansi
D.   reflektif

35.   Dalam artikel di atas, melalui bahasa Indonesia yang dimiliki, penulis membahas perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Hal ini merupakan keistimewaan bahasa manusia yang bersifat 
A.   objektifitas
B.   produktifitas
C.   relevansi
D.   reflektif


        Untuk butir soal nomor 36 dan 37 pelajari kasus sebagia berikut.

        Seorang peneliti berusaha mencatat dan menganalisis perubahan khasanah kosakata bahasa Indonesia dari sejak jaman Orde Lama, masa Orde Baru, dan sampai kini, masa reformasi. Ia banyak mencatat beberapa kosa kata yang di masa Orde Lama sangat populer, pada masa Orde Baru menghilang, atau berganti kosa kata untuk mengacu pada hal yang sama. Misalnya, kata demonstrasi pada masa Orde Lama, tidak pernah dipakai dalam masyarakat orde baru, tetapi digunakan istilah unjuk rasa. Setelah masa reformasi, kembali masyarakat menggunakan kata demonstrasi. Demikian pula, untuk kaum buruh digunakan kata pekerja atau karyawan. Si peneliti mencatat bahwa kata buruh dalam era reformasi ini cenderung mulai dipakai lagi.

36.   Apa yang dilakukan oleh peneliti dalam kasus di atas, dapat dikategorikan sebagai kajian linguistik         
A.   sinkronik.
B.   diakronik.
C.   sosiologis.
D.   psikologis.

37.   Kajian yang di lakukan oleh peneliti dalam kasus di atas termasuk dalam kajian bahasa secara historis karena     
A.   objeknya adalah pertambahan kosakata pada suatu masa.
B.   objeknya adalah perubahan-perubahan bahasa seiring dengan perubahan waktu.
C.   pelakunya adalah seorang senior yang mengetahui kosakata dari masa ke masa.
D.   pelakunya adalah seorang ahli yang sangat teliti sehingga dapat mencatat kejadian masa lalu.

38.   Dalam kajiannya, kajian bahasa secara tradisional menggunakan pendekatan preskriptif sehingga hasilnya cenderung
A.   tidak objektif
B.   konsisten/ajeg
C.   sistematik
D.   kurang terperas

39.   Perintis linguistik moderen (dikenal dengan nama Linguistik Struktural) adalah    
A.   Ferdinand de Saussure.
B.   Leonard Bloomfield
C.   Roger T. Bell
D.   William Skinner

40.   Aliran linguistik struktural berkembang pesat di ... karena dukungan para linguist yang mendapatkan bukti kuat atas asumsi kajian bahasa ini, yaitu dengan ditemukannya suku-suku yang tidak memiliki tulisan tetapi memiliki bahasa sebagai alat komunikasi lisan
A.   India
B.   Hindia Timur
C.   Amerika
D.   Eropa

41.   Untuk menjaga objektivitas kajiannya, aliran struktural cenderung menhindari kajian
A.   makna bahasa karena tidak bisa diindera (unobservable).
B.   bunyi-bunyi bahasa yang berlum tersusun menjadi kata.
C.   atas bahasa yang berlaku dalam suatu kurun waktu.
D.   perbandingan suatu bahasa dengan bahasa lainnya.

42.   Berbeda dari aliran tradisional, linguistik struktural bersifat .... karena berusaha untuk meneliti bahasa dan memberikan sosok bahasa sebagaimana adanya.
A.   deduktif
B.   deskriptif
C.   preskriptif
D.   normatif

43.   .... dianggap sebagai Bapak Linguistik Amerika antara lain karena ia mampu menjelaskan secara rinci dan sistematik bentuk-bentuk bahasa.
A.   Ferdinand de Saussure
B.   Leonard Bloomfield
C.   Roger T. Bell
D.   William Skinner

44.   Sesuai dengan prinsipnya, linguistik struktural selalu berusaha ... untuk memaparkan sosok bahasa yang dikajinya.
A.   merumuskan hipotesis
B.   mengumpulkan data bahasa
C.   membuat analisis bahasa
D.   menentukan kaidah bahasa yang akan diterapkan

45.   Dari berbagai teknik dan kategori berikut ini, yang umumnya digunakan para strukturalis dalam melakukan analisis bahasa adalah
A.   teknik binary analysis.
B.   string constituent.
C.   teknik pola subjek-predikat.
D.   kategori jenis kata (parts of speech).


46.   Pada tahun 40 s/d 50-an, linguistik struktural mendapat dukungan para ahli psikologi belajar yang dikenal dengan nama psikologi .... Perpaduan ini melahirkan metode pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing yang dikenal dengan nama metode aduiolingual dan pernah populer di dunia.
A.   behavior
B.   kognitif
C.   perkembangan
D.   sosial

47.   Dalam teori belajar dan pembelajaran bahasa, metode audiolingual menganut prinsip-prinsip sebagai berikut, kecuali
A.   pengajaran harus dimulai dari ucapan.
B.   belajar bahasa (termasuk bahasa asing) dapat dilakukan melalui pembiasaan.
C.   kesalahan berbahasa harus diminimalkan.
D.   pembiasaan diberikan dengan pola stimulus     response dengan reinfor-cement listening dan speaking diberikan terlebih dahulu, reading dan writing kemudian.

48.   Prinsip linguistik struktural yang diimplemen-tasikan oleh audiolingual dalam pengajaran bahasa adalah
A.   kelas bahasa harus diberikan latihan-latihan berulang.
B.   pembelajaran  harus mengarah pada ketepatan ucapan dan penerapan kaidah bahasa.
C.   pembiasaan harus diberi reinforcement positif (reward) atau negatif (punishment).
D.   dalam pembelajaran bahasa, siswa harus dikontrol sejak awal agar tidak membuat kekeliruan.

Seorang pengamat mengobservasi pembelajaran bahasa Inggris di kelas suatu kursus bahasa. Ia mencatat langkah-langkah pembelajaran di kelas sbb:

Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
-  Guru membaca lisan naskah dialog (kalimat per kalimat)

-   Membagikan naskah dialog ke setiap siswa dan membacanya kembali secara lisan per kalimat (bila perlu melatih ucapan kata-kata tertentu yang diperkirakan sukar diucapkan siswa)
-   Memonitor ucapan siswa dan memuji bila siswa dapat mengucapkan kata/ kalimat dengan tepat, atau menegur bila salah dan memerintahkan siswa yang ucapannya belum tepat untuk mengulangi lagi
-   Meminta siswa menghafal dialog dan memperagakan dialog di muka kelas (guru tetap mengoreksi ketepatan ucapan siswa)

-  Menyimak dan menirukan ucapan
   guru per kalimat (tanpa melihat teks)

- Menyimak dan menirukan ucapan
  kata-kata tertentu yang diucapkan
  guru.


- Mengusahakan ucapan setepat
  mungkin kata-kata/kalimat yang
  diperintahkan guru



- Siswa tertentu mengucapkan kembali
  kata-kata yang diucapkan kurang
  tepat
- Menghafal dialog
- Secara berpasangan dan bergantian 
  memperagakan dialog dimuka kelas
- Memperbaiki ucapan yang tidak tepat
49.   Kelas bahasa dalam ilustrasi di atas menerapkan metode
A.   tradisional.
B.   langsung.
C.   audiolingual.
D.   fungsional.

50.   Dari ilustrasi di atas, tampak bahwa pembelajaran bahasa mengarah pada
A.   akurasi gramatika.
B.   akurasi ucapan.
C.   terbentuknya disiplin.
D.   terbentuknya kemampuan komunikasi.

51.   Kelas bahasa dalam ilustrasi di atas tampak berusaha menerapkan prinsip-prinsip berikut ini, kecuali
A.   pemberian reinforcement negatif dan positif dan pencegahan kesalahan sejak dini.
B.   mendahulukan listening dan speaking, reading dan writing kemudian.
C.   belajar bahasa adalah pembentukan kebiasaan.
D.   kesalahan berbahasa pada siswa adalah proses alamiah setiap siswa bahasa.

52.   Para ahli bahasa penganut aliran linguistik generatif transformasi memiliki asumsi bahwa bahasa adalah
A.   pola-pola kalimat.
B.   suatu sistem kaidah.
C.   seperangkat bunyi bermakna.
D.   sistem simbolik suatu makna.

53.   Pengajaran bahasa yang mengimplementasi-kan teori linguistik transformasi meletakkan ... sebagai peran yang terpenting dalam proses belajar-mengajar bahasa.
A.   si pembelajar sebagai subjek
B.   si pengajar sebagai instruktur
C.   lingkungan, termasuk masyarakat sekitar
D.   proses pelatihan melalui pemberian reinforcement

54.   Tokoh linguistik generatif transformasi adalah
A.   Leonard Bloomfield.
B.   William Skinner.
C.   C. Fries.
D.   Noam Chomsky.

55.   Menurut linguistik transformasi, setiap orang memiliki potensi untuk menguasai bahasa (atau bahasa-bahasa) sebab setiap orang lahir telah memiliki suatu perangkat potensial untuk menguasai bahasa, yang dalam bahasa Inggris disebut LAD, yaitu akronim dari
A.   Linguistic Acquired Degree
B.   Language Acquisition Device
C.   Language Acquired Device
D.   Linguistic Advising Device

56.   Menurut linguistik transformasi, seseorang pembelajar dapat menguasai bahasa (atau bahasa-bahasa) bila melibatkan        
A.   kegiatan membaca dan menulis
B.   proses berfikir
C.   masyarakat sekitar
D.   staf instansi pendidikan

57.   Dalam pembelajaran bahasa yang meng-implementasikan prinsip linguistik transformasi, pelatihan dengan pembiasaan (driil) masih dapat dilakukan. Tujuan driil ini adalah untuk latihan penguasaan     
A.   bunyi-bunyi bahasa.
B.   struktur lahir.
C.   struktur batin.
D.   sistem sintaksis.

58.   Struktur berikut ini adalah struktur frasa pada linguistik transformasi, kecuali
A.   S      NP + VP.
B.   VP       Tense + Verb.
C.   PP      Preposition + Noun.
D.   Sentence      Subject + Verb + Object + Adverb.

59.   Bahasa memiliki potensi untuk mengembang-kan kalimat-kalimat yang jumlahnya tak terbatas. Hak ini dimungkinkan perpaduan dua komponen, yaitu komponen
A.   awal dan komponen akhir.
B.   dasar dan komponen transformasional.
C.   bunyi dan komponen sintaksis.
D.   bentuk bahasa dan komponen fungsi.

60.   Para ahli linguistik fungsional berpendapat bahwa bahasa hendaknya dilihat dan dianalisis secara
A.   tidak terpisah dari penutur dan konteks penggunaannya.
B.   komprehensif pada semua struktur kata maupun kalimat.
C.   diskrit, yaitu terpisah dari pemakaiannya dalam komunikasi sehari-hari.
D.   global (menyeluruh) dan integratif pada aspek bunyi, kata dan kalimat.

61.   Menurut konsepsi para ahli linguistik fungsional, fungsi sebuah kalimat identik dengan ..... kalimat itu.
A.   pemilihan tema
B.   tafsir semantik
C.   tafsir pragmatik
D.   cara pengucapan/lafal

62.   Tokoh yang merintis linguistik aliran fungsional adalah
A.   Bloomfield.
B.   Chomsky.
C.   Mathesius.
D.   F. de Saussure.

63.   Halliday memilah konteks situasi peng-gunaan bahasa ke dalam tiga bidang sebagai berikut, kecuali
A.   hubungan antar pemeran wacana.
B.   modus wacana.
C.   analisis wacana.
D.   bidang wacana.

64.   Dalam fungsinya sebagai alat komunikasi, Halliday mengenakan fungsi ideasional bahasa. Yang dimaksud dengan fungsi ideasional adalah pengertian yang mengacu pada fungsi bahasa sebagai
A.   alat memahami pesan dan pikiran yang dimiliki seorang pendengar/penulis.
B.   sarana pengungkapan pikiran dan pengalaman hidup si penutur.
C.   cara penutur dalam bertutur kata dengan masyarakatnya.
D.   tata cara dan etika komunikasi dalam suatu masyarakat.

65.   Selain memiliki fungsi ideasional, menurut Halliday bahasa memiliki dua fungsi lainnya yaitu fungsi interpersonal dan fungsi tekstual. Yang dimaksud dengan fungsi interpersoal berkaitan dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk
A.   memahami pesan dan pikiran yang dimiliki seorang pendengar/penulis.
B.   mengekspresikan pikiran, perasaan dan pengalaman hidup si penutur.
C.   membangun dan menjalani hubungan pengguna bahasa dengan masyarakat.
D.   menciptakan etika komunikasi yang ber-budaya dan harmonis di masyakarat.

66.   Analisis pada linguistik fungsional yang menggunakan kategori “theme” dan “rheme” mirip dengan analisis dengan kategori
A.   S      NP + VP pada linguistik struktural.
B.   Parts of Speech pada linguistik tradisional.
C.   Base dan Transformational Components pada linguistik transformasi.
D.   Subject - Predicate pada linguistik tradisional.

67.   Implikasi linguistik fungsional dalam pengajaran bahasa adalah kecenderungan pengajaran yang lebih berorientasi pada penguasaan
A.   sistem bunyi dan gramatika.
B.   unsur-unsur kebahasaan secara tuntas.
C.   keterampilan bahasa untuk ber-komunikasi.
D.   teori-teori komunikasi degan bahasa.

68.   Implikasi prinsip-prinsip linguistik fungsional dalam pengajaran bahasa antara lain tampak pada penyusunan silabus pengajaran bahasa. Berdasarkan model penyusunannya dikenal nama-nama silabus sbb, kecuali
A.   text-based syllabus.
B.   task-based syllabus.
C.   functional syllabus.
D.   national syllabus.

69.   Berbagai kategori/tema bahan ajar berikut ini termasuk dalam kategori function-based syllabus, kecuali
A.   Introducing one’s self.
B.   Expressing condolences.
C.   Forming passive voices.
D.   Asking for Direction.

70.   Berikut ini adalah berbagai kelemahan analisis bahasa dengan pendekatan fungsional dalam bidang pengajaran bahasa, kecuali
A.   mengabaikan struktur lahir sehingga bahasa tidak digambarkan sebagaimana mestinya.
B.   sukar untuk melakukan urutan bahan ajar berdasarkan kategori tingkat kemudahan-nya.
C.   penyajian fungsi bahasa harus didukung konteks yang sering sukar diciptakan di kelas.
D.   berorientasi pada kemahiran dalam menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi.

71.   Salah satu usaha untuk menciptakan konteks komunikasi yang mendekati kenyataan sehari-hari adalah
A.   oral drills.
B.   memorizing dialogs.
C.   role-playing.
D.   grammatical drills.

72.   Fonetik artikulatoris (biasa disebut dnegan Fonetik saja) sangat membantu pengajaran bahasa kedua atau bahasa asing sebab cabang linguistik ini mampu mendeskripsikan .... secara sistematis dan rinci.
A.   karakteristik bunyi-bunyi bahasa dan seluk-beluk produksi bunyi bahasa
B.   sistem bahasa secara menyeluruh dan penerapannya
C.   konstruksi fonem-fonem menjadi kata dan klausa
D.   bagaimana siswa harus mengucapkan kata

73.   Fokus kajian “auditory phonetics” adalah tentang
A.   bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh organ of speech.
B.   bagaimana organ pendengaran bekerja menerima rangsang berupa bunyi bahasa.
C.   segala macam bunyi yang dapat diindera oleh organ pendengar.
D.   mekanisme bunyi ujar menembus udara sehingga dapat didengar.

Seorang ahli melakukan penelitian yang kemudian dapat mendeskripsikan bahwa bunyi-bunyi [b] dan [p] dihasilkan dengan cara mengatupkan bibir, memperbesar tekanan udara yang mengalir dalam rongga mulut dari paru-paru, kemudian melepaskannya dengan tiba-tiba sehingga timbul sedikit letupan. Oleh karena itu bunyi [b] dan [p] dikategorikan sebagai bilabial plossive consonants.

74.   Kajian yang dilakukan oleh linguis di atas berada pada tataran kajian
A.   fonologi.
B.   morfofonemik.
C.   fonemik.
D.   fonetik.

75.   Dari kasus di atas dapat diidentifikasi karakteristik sebagai berikut, kecuali
A.   peneliti mengacu pada sistem bunyi pada bahasa tertentu.
B.   yang dikaji penulis adalah bunyi-bunyi bahasa (speech sounds).
C.   penekanan kajian adalah pada bagaimana bunyi bahasa diproduksi.
D.   bunyi bahasa yang dimaksudkan adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia.



Untuk butir soal nomor 76 s/d nomor 78 pelajari kasus ini

Seorang ahli bahasa dari Belanda pada tahun 40-an meneliti bunyi-bunyi yang ada dalam bahasa Jawa. Ia melaporkan bahwa bunyi /b/ dan /p/ dalam bahasa Jawa adalah fonem  yang berbeda, misalnya pada kata babak (“terluka dengan sedikit goresan di kulit”) dan bapak (“ayah”). Dua konsonan tadi juga dapat menempati posisi di awal, di tengah dan di akhir kata misalnya pada kata

di awal          di tengah           di akhir
            banyu (“air”)       tiba (“jatuh”)       rebab (“alat musik                                                                    gesek”)
            putu (“cucu”)      topi (“topi”)         karep (“niat,                                                                  kemauan”)

76.   Objek yang dikaji oleh peneliti pada kasus di atas adalah
A.   pemroduksian bunyi bahasa, termasuk bunyi dalam bahasa Jawa.
B.   bunyi-bunyi pada bahasa Jawa dan sistemnya.
C.   bagaimana orang Jawa bertutur kata.
D.   contoh-contoh kosakata bahasa Jawa pada tahun 40-an.

77.   Menilik objek kajian yang dilakukan pada kasus di atas, si peneliti berada pada ranah kajian
A.   fonologis.
B.   fonetis.
C.   morfologis.
D.   semantik.

78.   Dalam kajian bunyi-bunyi bahasa, suatu bunyi tidak selalu identik dengan cara penulisannya. Demikian pula, suatu bunyi bahasa, belum tentu merupakan fonem pada suatu bahasa. Oleh karena itu dalam pendeskripsian tertulis digunakan simbol-simbol dengan konvensi pemakaiannya masing-masing. Penggunaan simbol sebagai berikut benar, kecuali
A.   sesuatu yang diapit simbol /  / adalah fonem (phonemes).
B.   sesuatu yang diapit tanda [ ] adalah bunyi bahasa (phones).
C.   yang berada dalam tanda <  > adalah huruf.
D.   yang diapit tanda {  } adalah bilangan/ angka.

79.   Bunyi-bunyi bahasa (phones) dihasilkan bila ada udara yang keluar dari paru-paru melalui tenggorakan menyebabkan
A.   vocal cord bergetar.
B.   nasal cavity terisi udara.
C.   dua bibir meletup.
D.   velum/soft palate bergetar.

80.   Pita suara dapat pula menghambat aliran udara dari paru-paru, kemudian melepasnya. Bunyi yang dihasilkan dengan cara ini adalah bunyi
A.   hamzah atau glottal stop [?] pada pengucapan  huruf k pada kata bapak dan letak.
B.   velar, stop [k] pada pengucapan k dalam kata kuda, kaki, kuku.
C.   [h] seperti pada pengucapan huruf h kata harimau, hutan, tahu.
D.   velar, stop, voced [g] seprti pengucapan g pada kata gila, tega, gigi.

81.   Fonem-fonem dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu yang segmental dan non/supra segmental. Segmental phonemes terdiri dari tiga kelompok, yaitu sebagai berikut, kecuali
A.   consonants.
B.   vowels.
C.   intonation.
D.   diphtongs.

82.   Perbedaan intonasi dapat mengubah arti suatu ujaran. Oleh sebab itu intonasi termasuk ke dalam kategori
A.   consonants.
B.   vowels.
C.   suprasegmental phonemes.
D.   segmental phonemes.

83.   Back vowels terjadi pada pengucapan kata-kata berikut ini, kecuali
        A.   smart.
B.   float.
C.   flute.
D.   bug.

84.   Front-high vowel-unrounded terjadi ketika kita mengucapkan kata .... dengan benar.
A.   hear
B.   cat
C.   meat
D.   wait

85.   Kata bahasa Inggris either pengucapannya secara benar adalah
A.   [eide].
B.   [i:der].
C.   [i:q].
D.   [aider].

86.   Pasangan yang menunjukkan bahwa /z/ dan /s/ adalah fonem yang berbeda dalam bahasa Inggris adalah
A.   sink - sing.
B.   zip - sheep.
C.   sins - song.
D.   zinc - sink.

87.   Pasangan kata yang membuktikan bahwa /ei/ dan /i/ adalah fonem yang berbeda dalam bahasa Inggris adalah
A.   fine - pine.
B.   fate - fit.
C.   fate - feet.
D.   feet - fit.

88.   Alofon dari bunyi [k] terdapat pada pengucapan kata-kata bahasa Inggris sebagai berikut
A.   coat - silky - bike.
B.   cake - take - bake.
C.   bike - book - bake.
D.   dig - dick - mac.

89.   Letak strees kata-kata berikut ini dapat di suku kata awal, dapat di suku akhir, tergantung apakah  kata-kata ini nomina ataukah verba, kecuali
A.   permit.
B.   protest.
C.   insult.
D.   coming.

90.   Bunyi fonem dengan aspirasi (aspiration) terdapat pada pengucapan kata bahasa Inggris berikut ini, kecuali
A.   spy.
B.   time.
C.   cats.
D.   soak.

No comments:

Post a Comment