Cloud Hosting Indonesia

01 May, 2014

Soal Puisi PISA4237



TUGAS MANDIRI
PUISI
(PISA4237)



PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  24, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Ciri-ciri puisi baru adalah sebagai berikut, kecuali
A.   terikat oleh hakikatnya.
B.   karangan terikat.
C.   mengikuti pola-pola bentuk  formal.
D.   ekspresi tidak langsung.

2.   Ditinjau dari kepadatannya, puisi adalah
A.   karangan bebas.
B.   ekspresi tidak langsung yang intens.
C.   karangan terikat.
D.   ekspresi langsung.
     
3.   Ciri-ciri pantun adalah sebagai berikut, kecuali
A.   bersifat epis.
B.   mempunyai sampiran  dan isi.
C.   pola sajaknya a-b-a-b.
D.   berisi curahan perasaan.

4.   Persamaan syair dan pantun adalah
A.   syair dan pantun bersifat liris.
B.   baris-barisnya berpola sajak sama.
C.   tiap larik terdiri dari dua periodus.
D.   dua larik pertama pada setiap bait merupakan sampiran.

5.   Puisi Pujangga Baru mempunyai ciri sebagai berikut.
A.   memiliki sampiran dan isi.
B.   tidak mementingkan pola sajak akhir.
C.   terikat pada sistem korespondensi dan periodisitas.
D.   pola pembagian baitnya sangat bebas.

6.   Roman Irganden menganalisis karya sastra secara
A.   pragmatis.
B.   praktis.
C.   dikotomis.
D.   fenomenologis.

7.   Bulan berwajah sutra
Lembut raut senyumnya
Lahirlah kerinduan  diri
Mekarlah mawar daerah mimpi

Unsur estetis satuan arti yang terkandung dalam sebait sajak di atas berupa
A.   metafora eksplisit.
B.   metafora implisit.
C.   pars pro toto.
D.   totem pro parte

8.   Silepsis digunakan dalam kalimat berikut
A.   Ia kehilangan uang dan semangatnya.
B.   Ia tidak pergi karena sakit.
C.   Ia membeli buku dan pensil.
D.   Ia dari Purwokerto.

9.   Paralelisme digunakan dalam kalimat berikut
A.   Kura-kura dalam perahu.
B.   Seringgit dua kupang.
C.   Ikut hati mati, ikut mata buta.
D.   Setali tiga uang.

10.   Penggunaan tautologi terdapat dalam kalimat berikut
A.   Dalam suka dan duka mereka selalu bersama.
B.   Semangat juangnya berkobar-kobar.
C.   Sekali merdeka tetap merdeka.
D.   Ia tiada kuasa, tiada berdaya menghadapi kelaliman Fir’aun.

11.   Pemanfaatan kakofoni dalam puisi oleh penulis dimaksudkan untuk menimbulkan kesan
A.   kedamaian.
B.   kegalauan.
C.   kesejukan.
D.   keceriaan.

12.   Dalam puisi, pengertian asonansi dapat dijelaskan sebagai pengulangan bunyi
A.   dalam bait-bait sajak.
B.   nasal dalam larik-larik sajak.
C.   konsonan pada deretan kata.
D.   vokal pada deretan kata.

13.   Dalam pembacaan puisi, kata-kata yang penting diekspresikan dengan menggunakan tekanan
A.   tinggi.
B.   tempo.
C.   dinamik.
D.   nada.

14.   Faktor kebahasaan yang harus diperhatikan dalam pembacaan puisi adalah
A.   volume suara.
B.   pelafalan.
C.   kelancaran.
D.   kecepatan.

15.   Diksi adalah
A.   makna kata.
B.   pilihan kata.
C.   kecepatan kata.
D.   kosakata

16.   Cara memilih kata sehingga terwujud diksi puitis adalah sebagai berikut
A.   merangkai kata-kata sehingga menghasil-kan rangkaian bunyi yang merdu.
B.   merangkai kata­-kata yang dapat menim-bulkan kepadatan bayangan sehingga menimbulkan kesan yang mendalam.
C.   merangkai kata-kata yang dapat membangkitkan rasa keindahan.
D.   memilih dan menyusun kata-kata sehingga artinya menimbulkan imajinasi estetik.

17.   Dari kegiatan diksi puisi dihasilkan
A.   makna kata tertentu.
B.   manipulasi arti.
C.   rangkaian kata estetis.
D.   susunan kata dalam puisi.

18.   Kata seperti  atau bagai dalam bahasa kiasan berfungsi sebagai
A.   alat pembanding.
B.   term pokok.
C.   term kedua.
D.   makna penguat.

19.   Contoh perbandingan yang tidak mengguna-kan alat pembanding adalah
A.   alegori.
B.   simile.
C.   metonimi.
D.   metafora.

20.   “Mentari bersembunyi di balik awan.”
Kalimat di atas merupakan contoh
A.   personifikasi.
B.   alegori.
C.   metonimi.
D.   perbandingan.

21.   “Matanya berbinar-binar seperti bintang kejora.”
Kalimat di atas merupakan contoh
A.   sinekdoke.
B.   alegori.
C.   perbandingan.
D.   personifikasi.

22.   Penggunaan bahasa kiasan dalam puisi berfungsi untuk
A.   meningkatkan mutu puisi.
B.   memperjelas maksud penyair.
C.   membatasi makna kata.
D.   membantu pemahaman pembaca.

23.   Bagi penyair, penggunaan bahasa kiasan dalam puisi berfungsi untuk menambah
A.   intensitas makna puisi.
B.   nilai keindahan makna.
C.   nuansa estetika puisi.
D.   intensitas perasaan penyair.

24.   Dilihat dari segi maknanya, penggunaan bahasa kiasan dalam puisi dimaksudkan untuk
A.   mengontraskan makna.
B.   memanipulasi makna.
C.   menutupi makna sesungguhnya.
D.   menimbulkan makna ganda.

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR  25  SAMPAI  39,   PILIHLAH!
A.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
B.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
C.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN SALAH, ATAU JIKA PERNYATAAN SALAH ALASAN BENAR!
D.   JIKA PERNYATAAN DAN ALASAN KEDUANYA SALAH!

25.   Puisi baru disebut sajak bebas.
sebab                 
Puisi baru terikat oleh sistem korespondensi  dan periodisitas.

26.   Puisi lama disebut sajak terikat.
sebab                 
Puisi lama terikat oleh ketetapan bentuk dan isi.

27.   Syair bersifat liris.
sebab                 
Syair memuat cerita dongeng atau kisah.

28.   Puisi Angkatan 45 termasuk puisi bebas.
sebab                 
Puisi Angkatan 45 terikat pada sistem periodisitas dan korespondensi.

29.   Analisis lapis bunyi dan lapis arti merupakan sarana yang penting untuk memahami makna sebuah puisi.
sebab                 
Sarana pengucapan  sebuah puisi adalah satuan bunyi dan satuan arti.

30.   Dalam puisi lama, rima dan sajak sama maknanya.
sebab                 
Rima dan sajak merupakan pengulangan bunyi.

31.   Bunyi-bunyi tertentu memiliki karakter dan suasana tertentu.
sebab                 
Dalam puisi, bunyi merupakan lambang perasaan dan suasana hati.

32.   Dalam puisi Indonesia, metrum sulit ditemukan.
sebab                 
Tekanan kata dalam bahasa Indonesia tidak terpola secara konvensional.

33.   Irama terdapat dalam setiap puisi.
sebab                 
Irama menjadikan puisi merdu didengar dan enak dibaca.

34.   Dalam pembacaan puisi, deklamator harus bersikap wajar dan tenang.
sebab                 
Sikap tenang dan wajar akan membuat orang lain mempercayai kemampuan orang tersebut.

35.   Dalam pembacaan puisi, intonasi mempunyai peran yang sangat penting.
sebab                 
Intonasi diperoleh dari pembacaan yang memperhatikan tekanan dinamik, tempo, dan nada.

36.   Perbendaharaan kata penyair ikut mewarnai puisinya.
sebab                 
Sebagai alat untuk berkomunikasi dan mengekspresikan jiwa seni dalam bentuk prosa  atau puisi, kata tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari.

37.   Kata-kata denotatif digunakan untuk melukiskan sesuatu secara apa adanya.
sebab     
Arti denotatif berbeda dengan arti leksikal.

38.   Perbandingan merupakan bahasa kiasan yang mudah dipahami maksudnya.
sebab                 
Dalam perbandingan, hal yang dibandingkan dengan pembandingan secara eksplisit dihubungkan dengan kata pembanding.

39.   Metafora adalah perbandingan yang menggunakan kata pembanding.
sebab                 
Metafora mewujudkan benda mati memiliki sifat seperti manusia.



PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR   40   SAMPAI   60,   PILIHLAH!
A.   JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B.   JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C.   JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D.   JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!    
40.   Yang termasuk puisi baru adalah
1)   balada
2)   soneta
3)   puisi mantera

41.   Unsur-unsur estetis satuan arti dalam puisi adalah sebagai berikut
1)   diksi
2)   kakofoni
3)   majas

42.   Yang termasuk ragam sarana retorika adalah
1)   repetisi
2)   paradok
3)   metapora

43.   Aspek orkestrasi dalam puisi bermanfaat untuk hal-hal berikut
1)   memudahkan pembaca memahami puisi yang dibacanya
2)   memperdalam arti dan perasaan
3)   merangsang timbulnya respon psikologis

44.   Contoh onomatope adalah
1)   gerobak
2)   cicak
3)   terengah-engah

45.   Dalam puisi, aliterasi berfungsi untuk
1)   mendekatkan kata-kata  lepas dengan hubungan semantik biasa
2)   membangun sebuah puisi
3)   menekankan struktur ritmik sebuah larik

46.   Dalam pembacaan puisi, faktor non kebahasaan yang harus diperhatikan adalah
1)   intonasi
2)   mimik
3)   kecepatan baca

47.   Penggunaan kata-kata konotatif dijumpai dalam karya sastra berikut.
1)   prosa
2)   puisi
3)   drama

48.   Dilihat dari bentuknya bahasa kiasan terdiri dari
1)   makna konotatif
2)   hal yang dibandingkan
3)   kata pembanding

49.   Puisi lama memiliki ciri-ciri berikut.
1)   terikat pada sistem korespondensi
2)   terikat pada sistem  periodisitas
3)   terikat pada pola-pola bentuk formal

50.   Yang termasuk puisi lama adalah
1)   pantun
2)   soneta
3)   syair

51.   Ciri-ciri syair adalah
1)   pola sajaknya a-a-a­­-a
2)   tidak bersampiran
3)   sifatnya liris

52.   Analisis puisi secara dikotomis menunjukkan bahwa puisi itu terdiri dari
1)   bentuk
2)   bahasa
3)   isi

53.   Analisis puisi secara fenomenologis mengisyaratkan bahwa puisi terjadi dari lapis-lapis berikut.
1)   lapis bunyi dan arti
2)   lapis dunia pengarang
3)   lapis metafisik

54.   “Pulau Pandan jauh di tengah,
Di balik Pulau Angsa Dua.
Hancur badan dikandung tanah,
Budi baik terkenang jua.”

Pola persajakan yang tampak dalam pantun di atas
1)   sajak awal
2)   sajak tengah
3)   sajak akhir

55.   Efoni dalam puisi dimanfaatkan penulis untuk menggambarkan rasa
1)   takut
2)   senang
3)   mesra

56.   Orkestrasi puisi berwujud kombinasi bunyi
1)   vokal
2)   likuida
3)   nasal

57.   Asonansi dan aliterasi dalam puisi berfungsi untuk mendukung
1)   kesan dan bayangan tertentu
2)   kepentingan orkestrasi
3)   kelancaran ucapan

58.   Dalam bait sajak, rima akhir berfungsi untuk
1)   memperkuat susunan tematik sebuah puisi
2)   menghubungkan larik-larik dalam bait
3)   menimbulkan kesan tertentu

59.   Jenis-jenis irama adalah
1)   ritme
2)   rima
3)   metrum

60.   Kosakata asing atau daerah dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan penyair dalam puisinya berdasarkan pertimbangan
1)   kepentingan
2)   ketepatan
3)   kemerduan

No comments:

Post a Comment