Cloud Hosting Indonesia

01 May, 2014

Soal Perencanaan Pengajaran Bahasa Indonesia



TUGAS MANDIRI
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
(PISA4270)


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  DENGAN 26,  PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Suatu proses yang dalam pelaksanaannya terdiri atas langkah pendataan kebutuhan, pemilihan dan pemecahan masalah, penentuan dan penerapan metode dan alat, penilaian hasil, serta perbaikan terhadap komponen-komponen sistem untuk mencapai kebutuhan, disebut
A.   sistem.
B.   sistematik.
C.   pendekatan sistem.
D.   pengajaran sebagai sistem.

2.   Pengajaran sebagai sistem memandang komponen-komponen dalam pengajaran sebagai
A.   suatu kesatuan interaktif yang sama pentingnya.
B.   suatu kesatuan yang masing-masing berdiri sendiri.
C.   unsur-unsur yang satu sama lain terpisah tidak saling terkait.
D.   unsur-unsur yang bersifat komplementer atau saling melengkapi.
     
3.   Apabila pengajaran dipandang sebagai sistem, maka implikasinya adalah
A.   semua komponen pengajaran saling terkait dan dianggap penting.
B.   rencana pengajaran sebagai komponen terpenting karena mengendalikan seluruh kegiatan pengajaran.
C.   kegiatan pengajaran merupakan inti dari seluruh komponen pengajaran.
D.   evaluasi hasil belajar paling vital karena menentukan keberhasilan pembelajaran.

4.   Dalam mengembangkan sistem dan desain pengajaran, seorang guru bertolak dari hasil uji coba, pengamatan, dan pengalamannya. Prosedur tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan
A.   teoretis.
B.   induktif.
C.   empiris.
D.   model.

5.   Tantangan yang dihadapi guru dalam mengembangkan sistem dan desain pengajaran secara empirik adalah
A.   merumuskan semua langkah dan keperluan pembelajaran, serta memperbaikinya selama pelaksanaan.
B.   mempelajari berbagai teori yang berkaitan dengan materi dan sistem pembelajaran.
C.   memberikan nilai positif atas proses dan hasil belajar siswa sekalipun tidak sesuai dengan harapan.
D.   melakukan berbagai upaya untuk mengarahkan siswa agar mau mengikuti desain yang telah ditetapkan.

6.   “Berdasarkan hasil pengamatan, renungan, dan pengalamannya, Pak Hadi merancang dan menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia secara terpadu. Beliau pun telah memiliki berbagai alternatif jika rancangannya tidak sesuai dengan yang diharapkan.”
Pengembangan sistem dan desain pengajaran seperti itu dilakukan dengan pendekatan
A.   model.
B.   empiris.
C.   tradisi.
D.   eksperimen.

7.   Konsep analisis materi pelajaran (AMP) mencakup aspek berikut, kecuali
A.   mempelajari GBPP.
B.   mengkaji dan menjabarkan materi ajar.
C.   mempertimbangkan penyajian  materi ajar.
D.   menyusun rencana pengajaran.

8.   Perencanaan pengajaran yang baik bersifat luwes, artinya
A.   rancangan pengajaran yang dibuat tidak perlu mendetail.
B.   guru dapat mengubah rancangan pengajaran sesuai dengan keinginannya.
C.   pengajaran-pengajaran dapat berubah jika tidak sesuai dengan kenyataan lapangan.
D.   guru memperlakukan rancangan pengajaran sekedar sebagai acuan pembelajaran.

9.   “Bagaimana mencapai tujuan pengajaran bahasa Indonesia?” Dalam rencana pembelajaran jawaban atas pertanyaan tersebut dapat diketahui dari komponen berikut, kecuali
A.   materi ajar.
B.   metode.
C.   kegiatan pembelajaran.
D.   sistem dan alat penilaian.

10.   Dalam merancang pengajaran, guru perlu memperhatikan kompetensi atau kemampuan yang dimiliki siswa. Hal ini dilakukan agar pembelajaran
A.   sesuai dengan kebutuhan siswa.
B.   selaras dengan kemampuan guru.
C.   sejalan dengan prinsip belajar siswa aktif.
D.   sinambung dengan materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.

11.   “Butir pembelajaran: meringkas isi pidato”
Media yang tepat untuk pengajaran butir pembelajaran di atas adalah
A.   naskah pidato.
B.   gambar orang yang sedang berpidato.
C.   kaset rekaman pidato.
D.   bagan isi pidato.

12.   Pemanfaatan buku teks dalam merencanakan pengajaran bahasa Indonesia hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini, kecuali
A.   kesesuaian dengan tujuan pengajaran.
B.   keselarasan dengan kebutuhan siswa.
C.   kecocokan dengan situasi kelas.
D.   keserasian dengan tuntutan GBPP.

13.   Yang dimaksud dengan kompetensi komuni-kasi ialah
A.   kemampuan menjelaskan kaidah bahasa untuk pelbagai fungsi dan tujuan.
B.   kemampuan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks dan situasi.
C.   keterampilan mengapresiasi penggunaan bahasa yang baik dan benar.
D.   keterampilan berbahasa yang didasarkan atas pengetahuan kebahasaan yang memadai.

14.   Dalam rencana pengajaran kebahasaan aspek struktur kalimat pasif, Pak Bandi memberikan contoh kalimat “Budi memukul anjing ® anjing dipukul Budi.”
Dalam kaitannya dengan kompetensi komunikasi, contoh kalimat di atas dapat dikomentari sebagi berikut
A.   tidak sesuai dengan prinsip kompetensi komunikasi karena kalimat itu tidak menjelaskan siapa Budi dan anjing siapa.
B.   tidak sesuai dengan prinsip kompetensi komunikasi karena konteks kalimatnya tidak jelas.
C.   sesui dengan prinsip kompetensi karena kalimat itu mengandung struktur kalimat yang akan diajarkan.
D.   sesuai dengan prinsip kompetensi karena kalimat itu memiliki unsur subjek dan predikat secara lengkap.

15.   Kompetensi komunikasi dibentuk oleh unsur-unsur berikut, kecuali
A.   pengetahuan kebahasaan.
B.   penguasaan kewacanaan.
C.   pengetahuan kemasyarakatan.
D.   pengawasan strategi berbahasa.

16.   Butir-butir pembelajaran bahasa Indonesia yang tidak mencerminkan pendekatan komunikatif adalah
A.   menyusun surat permohonan izin.
B.   membaca buku dengan metode SQ3R.
C.   menggunakan kamus bahasa Indonesia.
D.   menghapal materi pidato.

17.   Pendekatan tematis dalam pembelajaran bahasa Indonesia ditandai dengan hal-hal berikut, kecuali
A.   penggunaan tema untuk memadukan kegiatan pembelajaran.
B.   pemanfaatan wacana yang bertema tertentu.
C.   pengaitan kegiatan pembelajaran agar saling berhubungan.
D.   pemaduan aspek materi yang saling terkait dan berkesinambungan.

18.   Seorang guru akan dapat merancang pengajaran dengan baik jika memiliki hal-hal berikut, kecuali
A.   pemahaman yang cukup tentang materi yang akan diajarkan.
B.   penguasaan yang memadai tentang metodologi pembelajaran.
C.   penguasaan yang luas mengenai filsafat ilmu pengetahuan.
D.   pemahaman tentang kurikulum.


19.   Rumusan TIK yang baik tercermin dalam contoh berikut
A.   Diperdengarkan ceramah, siswa dapat menuliskan butir-butir penting isi ceramah dengan benar.
B.   Diberikan sebuah wacana pendek, siswa dapat memahami corak penalaran wacana tersebut dengan tepat.
C.   Disampaikan sebuah cerita  tradisi, siswa dapat menghayatinya dengan baik.
D.   Diberikan sebuah surat kabar, siswa dapat mengkaji gaya bahasa  surat kabar dengan baik.

20.   “Siswa dapat menangkap isi dialog dengan benar ketika diperdengarkan rekaman percakapan.”
Rumusan TIK di atas kurang baik karena
A.   sasaran pembelajaran tidak  jelas.
B.   kata kerjanya menunjukkan proses, bukan hasil.
C.   kata kerjanya tak dapat diamati.
D.   tingkat kemampuan yang ingin dicapai tidak jelas.

21.   Ranah kognitif dapat diklasifikasikan atas jenjang berikut, kecuali
A.   pengetahuan dan pemahaman.
B.   penerapan dan analisis.
C.   sintesis dan evaluasi.
D.   interpretasi dan partisipasi.

22.   “TIK: Diberikan sebuah wacana “Desaku yang Permai”, siswa dapat menyimpulkan isi wacana tersebut dengan tepat”
Jenjang berpikir pada rumusan TIK di atas berada pada tingkat
A.   pemahaman.
B.   penerapan.
C.   sintesis.
D.   analisis.

23.   Rumusan TIK yang mengandung ranah afektif terdapat pada
A.   Diberikan berbagai jenis surat, siswa dapat menunjukkan surat yang memenuhi kriteria surat yang baik dengan benar.
B.   Diberikan sejumlah mainan, siswa dapat memiliki mainan yang berbentuk Limas dengan benar.
C.   Diberikan sebuah cerpen, siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita itu dengan benar.
D.   Diberikan cerita dan gambar korban gempa bumi, siswa menunjukkan sikap empati terhadap korban gempa bumi dengan berbagai cara yang sesuai.

24.   Ranah psikomotor terdiri atas aspek berikut, kecuali
A.   persepsi.
B.   ketaatan.
C.   kesiapan.
D.   gerakan terbimbing.

25.   TIK yang mengandung ranah psikomotor terdapat pada rumusan
A.   Diberikan sebuah wacana sederhana, siswa melakukan fiksasi (gerakan mata) dalam membaca 100 kata per menit.
B.   Disajikan sebuah gambar, siswa dapat menyusun sebuah cerita sederhana dari gambar tersebut.
C.   Diberikan sebuah cerpen, siswa dapat meringkasnya dalam 100 kata.
D.   Ditayangkan sebuah drama, siswa dapat meresponnya dengan benar.

26.   Bahan ajar yang baik memiliki kriteria berikut, kecuali
A.   memotivasi  dan memicu kreativitas dan aktivitas siswa.
B.   memiliki kejelasan alur berpikir dan penyajian.
C.   membantu siswa memahami konsep/ permasalahan dengan mudah.
D.   menambah keterampilan siswa dalam mengerjakan soal ujian.


PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR 27 SAMPAI DENGAN 39.  PILIHLAH!
A.   JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
B.   JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
C.   JIKA SALAH SATU PERNYATAAN SALAH! 
D.   JIKA KEDUA PERNYATAAN  SALAH!


27.   Pengembangan sistem dan desain peng-ajaran berdasarkan suatu model dilakukan guru dengan mengacu pada kesesuaian model dengan karakteristik materi dan siswa, serta keadaan kelas.
sebab                 
Uji coba suatu model dalam pengajaran dapat memberikan masukan bagi guru untuk penyempurnaan model tersebut.

28.   Analisis pengajaran dalam merancang berguna untuk merumuskan jenis perilaku dan pengalaman belajar belajar yang ditempuh siswa.
sebab                 
Analisis pengajaran menghasilkan peta ranah (domain) belajar siswa.

29.   Perencanaan pengajaran hendaknya disusun dengan memperhatikan keterpaduan antar-unsurnya.
sebab                 
Tujuan, bahan dan materi, kegiatan, media  dan sumber, serta penilaian dirancang secara terpadu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

30.   Perencanaan pengajaran yang ditandai prinsip kesinambungan menggambarkan kejelasan sistematika dan hierarki antar-kegiatan belajar.
sebab                 
Kurikulum 1994 tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai kompetensi siswa kelas 1, 2, dan 3 untuk pelajaran bahasa Indonesia.

31.   Media pengajaran yang baik dalam membantu mempermudah proses belajar siswa.
sebab                 
Media pengajaran bahasa dapat berupa media audio, visual, dan audio-visual.

32.   Rencana pembelajaran bahasa Indonesia pasti berbeda dengan rencana pembelajaran mata pelajaran yang lain.
sebab                 
Kekhasan rencana pembelajaran bahasa Indonesia ditentukan oleh tujuan, pendekatan,  materi, serta evaluasi pembelajaran.

33.   Pendekatan integratif dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengacu pada pemaduan berbagai aspek materi bahasa menjadi satu kesatuan utuh.
sebab                 
Penggunaan pendekatan integratif dimaksud-kan agar pembelajaran bahasa disajikan secara kontekstual, wajar, dan tak terpisah-pisah.

34.   Pendekatan tematik merupakan alat yang digunakan dalam pembelajaran bahasa secara integratif.
sebab                 
Pendekatan komunikatif dan integratif bertolak dari pendapat yang sama bahwa bahasa memiliki sistem makna yang baru memiliki arti jika dikomunikasikan dalam kehidupan sosial.

35.   Salah satu prinsip pendekatan integratif menyatakan bahwa anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif.
sebab                 
Anak-anak belajar bahasa berdasarkan pada apa yang dilatihkan dan diajarkan guru, bukan apa yang mereka pahami dan kuasai.

36.   Rencana pengajaran berfungsi membantu guru agar proses pembelajaran terarah dan sistematis.
sebab                 
Pelaksanaan mengajar yang baik tidak boleh berubah sedikit pun dari rencana pengajaran yang telah disusun.

37.   Siapapun  yang mampu berbahasa Indonesia dengan baik akan dapat mengajarkan mata pelajaran bahasa Indonesia.
sebab                 
Buku teks atau buku pelajaran bahasa Indonesia yang tersedia dapat digunakan secara langsung sebagai bahan pembe-lajaran.

38.   TIK merupakan dasar penentuan kegiatan pembelajaran serta jenis dan alat evaluasi yang akan digunakan.
sebab                 
Rencana pengajaran yang baik selalu memperhatikan keterkaitan dan kesejalanan yang erat di antara TIK, KBM, dan evaluasi.

39.   Buku teks dirancang untuk keperluan siswa secara umum tanpa memperhatikan keunikan daerah, sekolah, kelas, atau pun siswa.
sebab                 
Guru dapat langsung menggunakan buku teks sepenuhnya untuk keperluan pembelajaran di kelas.

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR   40   SAMPAI   60, PILIHLAH!
A.   JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B.   JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C.   JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D.   JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!    
40.   Yang termasuk komponen pengajaran sebagai sistem adalah
1)   siswa dan guru
2)   materi dan pengelolaan pembelajaran
3)   bahan, sumber, dan lingkungan belajar

41.   Kegiatan pokok dalam pengembangan sistem adalah
1)   menetapkan tolok ukur prestasi siswa
2)   mengidentifikasi karakteristik siswa
3)   menyusun kegiatan pembelajaran

42.   Proses pengembangan sistem pengajaran dilakukan dengan menggunakan
1)   dasar-dasar teoretis
2)   pengalaman guru
3)   suatu model

43.   Untuk mengembangkan sistem dan desain pengajaran dengan pendekatan model, hal-hal yang perlu dikuasai guru adalah sebagai berikut
1)   pengetahuan mengenai model yang akan digunakan
2)   pemahaman tentang situasi kelas dan karakteristik siswa
3)   kompetensi yang memadai mengenai bidang pelajaran yang diasuhnya

44.   Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan pengajaran adalah
1)   mengenali dan merumuskan tujuan pengajaran
2)   mengenali tingkah laku masukan dan ciri siswa
3)   memilih materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran

45.   Dalam Kurikulum 1994, perencanaan pengajaran dapat berwujud
1)   Analisis Materi Pelajaran
2)   Program Tahunan dan Caturwulan
3)   sistem  evaluasi

46.   Kegiatan analisis materi pelajaran (AMP) menghasilkan
1)   analisis tema, butir pembelajaran, dan bahan ajar
2)   metode/teknik dan alokasi waktu mengajar
3)   pengelolaan kelas
47.   Perencanaan pengajaran yang baik didasarkan atas kriteria berikut
1)   bersifat pasti, tidak berubah
2)   berorientasi pada tujuan
3)   memperhatikan kesinambungan dan keseimbangan

48.   Sebuah perencanaan pengajaran bahasa Indonesia yang baik mencerminkan dan menjawab pertanyaan  berikut
1)   Apakah yang ingin dicapai melalui pengajaran ini?
2)   Siapakah yang melakukannya?
3)   Bagaimana menilai ketercapainya?

49.   Sejalan dengan Kurikulum 1994, rencana pengajaran bahasa Indonesia hendaknya mencerminkan
1)   pendekatan komunikatif
2)   metode diskusi
3)   penyajian tematik

50.   Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang strategi instruksional adalah kegiatan
1)   sebelum dan ketika menyajikan pelajaran
2)   evaluasi
3)   tindak lanjut

51.   Pelbagai pendekatan yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia adalah pendekatan
1)   integratif
2)   proses
3)   siswa aktif

52.   Kompetensi komunikasi memiliki karakteristik berikut
1)   mencakup pemakaian bahasa secara lisan dan tulis
2)   terjadi dalam suatu konteks tertentu
3)   bersifat dinamis dan relatif

53.   Perencanaan pengajaran bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai
1)   pengontrol
2)   pemandu
3)   acuan

54.   TIK yang baik memiliki kriteria berikut
1)   kondisi yang mendorong terjadinya perilaku yang diharapkan
2)   kata kerja yang digunakan dapat diamati
3)   spesifikasi tingkat kemampuan yang diharapkan

55.   Ranah afektif terdiri atas jenjang
1)   penerimaan dan partisipasi
2)   penentuan sikap dan organisasi
3)   pembentukan pola hidup

56.   Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia di antaranya sebagai berikut:
1.  siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indoensia
2.  siswa memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya untuk pelbagai tujuan
3.  siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra
Tujuan pelajaran bahasa di atas mengandung ranah
1)   kognitif
2)   afektif
3)   psikomotor

57.   Cerita pendek “Senja di Yogyakarta” dapat digunakan untuk pembelajaran materi bahasa Indonesia berikut, kecuali
1)   struktur  dan kosakata
2)   membaca dan menulis
3)   berbicara

58.   Dengan menggunakan wacana “Cut Nyak Dien: Pahlawan Nasional”, Pak Ridwan mengajarkan struktur kalimat majemuk, membaca cepat, dan menulis karangan sederhana. Kegiatan belajar yang disusunnya adalah sebagai berikut:
1.  Siswa membaca wacana “Cut Nyak Dien: Pahlawan Nasional dengan teknik membaca cepat selama 5 menit.
2.  Siswa secara acak diminta untuk menjawab pertanyaan tentang isi wacana.
3.  Beberapa siswa diminta menceritakan pengalamannya membaca cepat.
4.  Guru dan siswa bertanya jawab tentang teknik membaca cepat
5.  Siswa secara berkelompok kecil mendiskusikan dan mengidentifikasi kalimat majemuk yang terdapat dalam bacaan.
6.  Secara berkelompok siswa melaporkan hasil kerjanya yang berisi daftar kalimat majemuk beserta alasannya.
7.  Siswa secara individual menyadur  wacana tersebut.
8.  Siswa menyerahkan hasil saduran.

Berdasarkan informasi di atas, pengorganisa-sian siswa dilakukan secara
1)   individual
2)   kelompok
3)   klasikal

59.   Metode pembelajaran yang digunakan Pak Ridwan dalam contoh KBM pada soal nomor 58 adalah
1)   metode tanya jawab
2)   metode ceramah
3)   metode resitasi

60.   Alat evaluasi yang sesuai untuk menilai kemampuan siswa dalam membaca cepat seperti yang terdapat pada contoh KBM soal nomor 58 adalah
1)   tes perbuatan
2)   tes lisan
3)   observasi

No comments:

Post a Comment