TUGAS MANDIRI
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA
INDONESIA
(PISA4270)
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 1 SAMPAI DENGAN 26,
PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!
1. Suatu proses yang dalam pelaksanaannya
terdiri atas langkah pendataan kebutuhan, pemilihan dan pemecahan masalah,
penentuan dan penerapan metode dan alat, penilaian hasil, serta perbaikan
terhadap komponen-komponen sistem untuk mencapai kebutuhan, disebut
A. sistem.
B. sistematik.
C. pendekatan sistem.
D. pengajaran sebagai sistem.
2. Pengajaran sebagai sistem memandang
komponen-komponen dalam pengajaran sebagai
A. suatu kesatuan interaktif yang sama
pentingnya.
B. suatu kesatuan yang masing-masing berdiri
sendiri.
C. unsur-unsur yang satu sama lain terpisah
tidak saling terkait.
D. unsur-unsur yang bersifat komplementer atau
saling melengkapi.
3. Apabila pengajaran dipandang sebagai sistem,
maka implikasinya adalah
A. semua komponen pengajaran saling terkait dan
dianggap penting.
B. rencana pengajaran sebagai komponen
terpenting karena mengendalikan seluruh kegiatan pengajaran.
C. kegiatan pengajaran merupakan inti dari
seluruh komponen pengajaran.
D. evaluasi hasil belajar paling vital karena
menentukan keberhasilan pembelajaran.
4. Dalam mengembangkan sistem dan desain
pengajaran, seorang guru bertolak dari hasil uji coba, pengamatan, dan
pengalamannya. Prosedur tersebut dilakukan berdasarkan pendekatan
A. teoretis.
B. induktif.
C. empiris.
D. model.
5. Tantangan yang dihadapi guru dalam
mengembangkan sistem dan desain pengajaran secara empirik adalah
A. merumuskan semua langkah dan keperluan
pembelajaran, serta memperbaikinya selama pelaksanaan.
B. mempelajari berbagai teori yang berkaitan
dengan materi dan sistem pembelajaran.
C. memberikan nilai positif atas proses dan
hasil belajar siswa sekalipun tidak sesuai dengan harapan.
D. melakukan berbagai upaya untuk mengarahkan
siswa agar mau mengikuti desain yang telah ditetapkan.
6. “Berdasarkan hasil pengamatan, renungan, dan
pengalamannya, Pak Hadi merancang dan menerapkan pembelajaran bahasa Indonesia
secara terpadu. Beliau pun telah memiliki berbagai alternatif jika rancangannya
tidak sesuai dengan yang diharapkan.”
Pengembangan
sistem dan desain pengajaran seperti itu dilakukan dengan pendekatan
A. model.
B. empiris.
C. tradisi.
D. eksperimen.
7. Konsep analisis materi pelajaran (AMP)
mencakup aspek berikut, kecuali
A. mempelajari GBPP.
B. mengkaji dan menjabarkan materi ajar.
C. mempertimbangkan penyajian materi ajar.
D. menyusun rencana pengajaran.
8. Perencanaan pengajaran yang baik bersifat
luwes, artinya
A. rancangan pengajaran yang dibuat tidak
perlu mendetail.
B. guru dapat mengubah rancangan pengajaran
sesuai dengan keinginannya.
C. pengajaran-pengajaran dapat berubah jika
tidak sesuai dengan kenyataan lapangan.
D. guru memperlakukan rancangan pengajaran
sekedar sebagai acuan pembelajaran.
9. “Bagaimana mencapai tujuan pengajaran bahasa
Indonesia?” Dalam rencana pembelajaran jawaban atas pertanyaan tersebut dapat
diketahui dari komponen berikut, kecuali
A. materi ajar.
B. metode.
C. kegiatan pembelajaran.
D. sistem dan alat penilaian.
10. Dalam merancang pengajaran, guru perlu memperhatikan kompetensi
atau kemampuan yang dimiliki siswa. Hal ini dilakukan agar pembelajaran
A. sesuai dengan kebutuhan siswa.
B. selaras dengan kemampuan guru.
C. sejalan dengan prinsip belajar siswa aktif.
D. sinambung dengan materi pelajaran yang telah diberikan sebelumnya.
11. “Butir pembelajaran: meringkas isi pidato”
Media yang tepat untuk pengajaran butir
pembelajaran di atas adalah
A. naskah pidato.
B. gambar orang yang sedang berpidato.
C. kaset rekaman pidato.
D. bagan isi pidato.
12. Pemanfaatan buku teks dalam merencanakan pengajaran bahasa
Indonesia hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini, kecuali
A. kesesuaian dengan tujuan pengajaran.
B. keselarasan dengan kebutuhan siswa.
C. kecocokan dengan situasi kelas.
D. keserasian dengan tuntutan GBPP.
13. Yang dimaksud dengan kompetensi komuni-kasi ialah
A. kemampuan menjelaskan kaidah bahasa untuk pelbagai fungsi dan
tujuan.
B. kemampuan menggunakan bahasa dalam berbagai konteks dan situasi.
C. keterampilan mengapresiasi penggunaan bahasa yang baik dan benar.
D. keterampilan berbahasa yang didasarkan atas pengetahuan kebahasaan
yang memadai.
14. Dalam rencana pengajaran kebahasaan aspek struktur kalimat pasif,
Pak Bandi memberikan contoh kalimat “Budi memukul anjing ® anjing dipukul Budi.”
Dalam kaitannya dengan kompetensi komunikasi,
contoh kalimat di atas dapat dikomentari sebagi berikut
A. tidak sesuai dengan prinsip kompetensi komunikasi karena kalimat
itu tidak menjelaskan siapa Budi dan anjing siapa.
B. tidak sesuai dengan prinsip kompetensi komunikasi karena konteks
kalimatnya tidak jelas.
C. sesui dengan prinsip kompetensi karena kalimat itu mengandung
struktur kalimat yang akan diajarkan.
D. sesuai dengan prinsip kompetensi karena kalimat itu memiliki unsur
subjek dan predikat secara lengkap.
15. Kompetensi komunikasi dibentuk oleh unsur-unsur berikut, kecuali
A. pengetahuan kebahasaan.
B. penguasaan kewacanaan.
C. pengetahuan kemasyarakatan.
D. pengawasan strategi berbahasa.
16. Butir-butir pembelajaran bahasa Indonesia yang tidak
mencerminkan pendekatan komunikatif adalah
A. menyusun surat permohonan izin.
B. membaca buku dengan metode SQ3R.
C. menggunakan kamus bahasa Indonesia.
D. menghapal materi pidato.
17. Pendekatan tematis dalam pembelajaran bahasa Indonesia ditandai
dengan hal-hal berikut, kecuali
A. penggunaan tema untuk memadukan kegiatan pembelajaran.
B. pemanfaatan wacana yang bertema tertentu.
C. pengaitan kegiatan pembelajaran agar saling berhubungan.
D. pemaduan aspek materi yang saling terkait dan berkesinambungan.
18. Seorang guru akan dapat merancang pengajaran dengan baik jika
memiliki hal-hal berikut, kecuali
A. pemahaman yang cukup tentang materi yang akan diajarkan.
B. penguasaan yang memadai tentang metodologi pembelajaran.
C. penguasaan yang luas mengenai filsafat ilmu pengetahuan.
D. pemahaman tentang kurikulum.
19. Rumusan TIK yang baik tercermin dalam contoh berikut
A. Diperdengarkan ceramah, siswa dapat menuliskan butir-butir penting
isi ceramah dengan benar.
B. Diberikan sebuah wacana pendek, siswa dapat memahami corak
penalaran wacana tersebut dengan tepat.
C. Disampaikan sebuah cerita
tradisi, siswa dapat menghayatinya dengan baik.
D. Diberikan sebuah surat kabar, siswa dapat mengkaji gaya
bahasa surat kabar dengan baik.
20. “Siswa dapat menangkap isi dialog dengan benar ketika
diperdengarkan rekaman percakapan.”
Rumusan TIK di atas kurang baik
karena
A. sasaran pembelajaran tidak
jelas.
B. kata kerjanya menunjukkan proses, bukan hasil.
C. kata kerjanya tak dapat diamati.
D. tingkat kemampuan yang ingin dicapai tidak jelas.
21. Ranah kognitif dapat diklasifikasikan atas jenjang berikut, kecuali
A. pengetahuan dan pemahaman.
B. penerapan dan analisis.
C. sintesis dan evaluasi.
D. interpretasi dan partisipasi.
22. “TIK: Diberikan sebuah wacana “Desaku yang Permai”, siswa dapat
menyimpulkan isi wacana tersebut dengan tepat”
Jenjang berpikir pada rumusan TIK di atas berada
pada tingkat
A. pemahaman.
B. penerapan.
C. sintesis.
D. analisis.
23. Rumusan TIK yang mengandung ranah afektif terdapat pada
A. Diberikan berbagai jenis surat, siswa dapat menunjukkan surat yang
memenuhi kriteria surat yang baik dengan benar.
B. Diberikan sejumlah mainan, siswa dapat memiliki mainan yang
berbentuk Limas dengan benar.
C. Diberikan sebuah cerpen, siswa dapat menjelaskan tokoh-tokoh yang
terdapat dalam cerita itu dengan benar.
D. Diberikan cerita dan gambar korban gempa bumi, siswa menunjukkan
sikap empati terhadap korban gempa bumi dengan berbagai cara yang sesuai.
24. Ranah psikomotor terdiri atas aspek berikut, kecuali
A. persepsi.
B. ketaatan.
C. kesiapan.
D. gerakan terbimbing.
25. TIK yang mengandung ranah psikomotor terdapat pada rumusan
A. Diberikan sebuah wacana sederhana, siswa melakukan fiksasi
(gerakan mata) dalam membaca 100 kata per menit.
B. Disajikan sebuah gambar, siswa dapat menyusun sebuah cerita
sederhana dari gambar tersebut.
C. Diberikan sebuah cerpen, siswa dapat meringkasnya dalam 100 kata.
D. Ditayangkan sebuah drama, siswa dapat meresponnya dengan benar.
26. Bahan ajar yang baik memiliki kriteria berikut, kecuali
A. memotivasi dan memicu
kreativitas dan aktivitas siswa.
B. memiliki kejelasan alur berpikir dan penyajian.
C. membantu siswa memahami konsep/ permasalahan dengan mudah.
D. menambah keterampilan siswa dalam mengerjakan soal ujian.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 27 SAMPAI DENGAN 39. PILIHLAH!
A. JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR DAN KEDUANYA
MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
B. JIKA KEDUA PERNYATAAN BENAR TETAPI KEDUANYA
BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT!
C. JIKA SALAH SATU PERNYATAAN SALAH!
D. JIKA KEDUA PERNYATAAN SALAH!
27. Pengembangan sistem dan desain peng-ajaran berdasarkan suatu model
dilakukan guru dengan mengacu pada kesesuaian model dengan karakteristik materi
dan siswa, serta keadaan kelas.
sebab
Uji
coba suatu model dalam pengajaran dapat memberikan masukan bagi guru untuk
penyempurnaan model tersebut.
28. Analisis pengajaran dalam merancang berguna untuk merumuskan jenis
perilaku dan pengalaman belajar belajar yang ditempuh siswa.
sebab
Analisis
pengajaran menghasilkan peta ranah (domain) belajar siswa.
29. Perencanaan pengajaran hendaknya disusun dengan memperhatikan
keterpaduan antar-unsurnya.
sebab
Tujuan,
bahan dan materi, kegiatan, media dan
sumber, serta penilaian dirancang secara terpadu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
30. Perencanaan pengajaran yang ditandai prinsip kesinambungan
menggambarkan kejelasan sistematika dan hierarki antar-kegiatan belajar.
sebab
Kurikulum
1994 tidak memberikan gambaran yang jelas mengenai kompetensi siswa
kelas 1, 2, dan 3 untuk pelajaran bahasa Indonesia.
31. Media pengajaran yang baik dalam membantu mempermudah proses
belajar siswa.
sebab
Media
pengajaran bahasa dapat berupa media audio, visual, dan audio-visual.
32. Rencana pembelajaran bahasa Indonesia pasti berbeda dengan rencana
pembelajaran mata pelajaran yang lain.
sebab
Kekhasan
rencana pembelajaran bahasa Indonesia ditentukan oleh tujuan, pendekatan, materi, serta evaluasi pembelajaran.
33. Pendekatan integratif dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengacu
pada pemaduan berbagai aspek materi bahasa menjadi satu kesatuan utuh.
sebab
Penggunaan
pendekatan integratif dimaksud-kan agar pembelajaran bahasa disajikan secara
kontekstual, wajar, dan tak terpisah-pisah.
34. Pendekatan tematik merupakan alat yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa secara integratif.
sebab
Pendekatan
komunikatif dan integratif bertolak dari pendapat yang sama bahwa bahasa
memiliki sistem makna yang baru memiliki arti jika dikomunikasikan dalam
kehidupan sosial.
35. Salah satu prinsip pendekatan integratif menyatakan bahwa
anak-anak adalah pembelajar yang konstruktif.
sebab
Anak-anak
belajar bahasa berdasarkan pada apa yang dilatihkan dan diajarkan guru, bukan
apa yang mereka pahami dan kuasai.
36. Rencana pengajaran berfungsi membantu guru agar proses
pembelajaran terarah dan sistematis.
sebab
Pelaksanaan
mengajar yang baik tidak boleh berubah sedikit pun dari rencana
pengajaran yang telah disusun.
37. Siapapun yang mampu
berbahasa Indonesia dengan baik akan dapat mengajarkan mata pelajaran bahasa
Indonesia.
sebab
Buku
teks atau buku pelajaran bahasa Indonesia yang tersedia dapat digunakan secara
langsung sebagai bahan pembe-lajaran.
38. TIK merupakan dasar penentuan kegiatan pembelajaran serta jenis
dan alat evaluasi yang akan digunakan.
sebab
Rencana
pengajaran yang baik selalu memperhatikan keterkaitan dan kesejalanan yang erat
di antara TIK, KBM, dan evaluasi.
39. Buku teks dirancang untuk keperluan siswa secara umum tanpa memperhatikan
keunikan daerah, sekolah, kelas, atau pun siswa.
sebab
Guru
dapat langsung menggunakan buku teks sepenuhnya untuk keperluan pembelajaran di
kelas.
PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR 40
SAMPAI 60, PILIHLAH!
A. JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B. JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C. JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D. JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!
40. Yang termasuk komponen pengajaran sebagai sistem adalah
1) siswa dan guru
2) materi dan pengelolaan pembelajaran
3) bahan, sumber, dan lingkungan belajar
41. Kegiatan pokok dalam pengembangan sistem adalah
1) menetapkan tolok ukur prestasi siswa
2) mengidentifikasi karakteristik siswa
3) menyusun kegiatan pembelajaran
42. Proses pengembangan sistem pengajaran dilakukan dengan menggunakan
1) dasar-dasar teoretis
2) pengalaman guru
3) suatu model
43. Untuk mengembangkan sistem dan desain pengajaran dengan pendekatan
model, hal-hal yang perlu dikuasai guru adalah sebagai berikut
1) pengetahuan mengenai model yang akan digunakan
2) pemahaman tentang situasi kelas dan karakteristik siswa
3) kompetensi yang memadai mengenai bidang pelajaran yang diasuhnya
44. Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam merencanakan pengajaran
adalah
1) mengenali dan merumuskan tujuan pengajaran
2) mengenali tingkah laku masukan dan ciri siswa
3) memilih materi, strategi, dan evaluasi pembelajaran
45. Dalam Kurikulum 1994, perencanaan pengajaran dapat berwujud
1) Analisis Materi Pelajaran
2) Program Tahunan dan Caturwulan
3) sistem evaluasi
46. Kegiatan analisis materi pelajaran (AMP) menghasilkan
1) analisis tema, butir pembelajaran, dan bahan ajar
2) metode/teknik dan alokasi waktu mengajar
3) pengelolaan kelas
47. Perencanaan pengajaran yang baik didasarkan atas kriteria berikut
1) bersifat pasti, tidak berubah
2) berorientasi pada tujuan
3) memperhatikan kesinambungan dan keseimbangan
48. Sebuah perencanaan pengajaran bahasa Indonesia yang baik
mencerminkan dan menjawab pertanyaan
berikut
1) Apakah yang ingin dicapai melalui pengajaran ini?
2) Siapakah yang melakukannya?
3) Bagaimana menilai ketercapainya?
49. Sejalan dengan Kurikulum 1994, rencana pengajaran bahasa Indonesia
hendaknya mencerminkan
1) pendekatan komunikatif
2) metode diskusi
3) penyajian tematik
50. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang strategi
instruksional adalah kegiatan
1) sebelum dan ketika menyajikan pelajaran
2) evaluasi
3) tindak lanjut
51. Pelbagai pendekatan yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran
bahasa Indonesia adalah pendekatan
1) integratif
2) proses
3) siswa aktif
52. Kompetensi komunikasi memiliki karakteristik berikut
1) mencakup pemakaian bahasa secara lisan dan tulis
2) terjadi dalam suatu konteks tertentu
3) bersifat dinamis dan relatif
53. Perencanaan pengajaran bahasa Indonesia memiliki fungsi sebagai
1) pengontrol
2) pemandu
3) acuan
54. TIK yang baik memiliki kriteria berikut
1) kondisi yang mendorong terjadinya perilaku yang diharapkan
2) kata kerja yang digunakan dapat diamati
3) spesifikasi tingkat kemampuan yang diharapkan
55. Ranah afektif terdiri atas jenjang
1) penerimaan dan partisipasi
2) penentuan sikap dan organisasi
3) pembentukan pola hidup
56. Tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia di antaranya sebagai
berikut:
1. siswa menghargai dan membanggakan bahasa Indoensia
2. siswa memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya untuk pelbagai
tujuan
3. siswa dapat menikmati dan memanfaatkan karya sastra
Tujuan pelajaran bahasa di atas mengandung ranah
1) kognitif
2) afektif
3) psikomotor
57. Cerita pendek “Senja di Yogyakarta” dapat digunakan untuk
pembelajaran materi bahasa Indonesia berikut, kecuali
1) struktur dan kosakata
2) membaca dan menulis
3) berbicara
58. Dengan menggunakan wacana “Cut Nyak Dien: Pahlawan Nasional”, Pak
Ridwan mengajarkan struktur kalimat majemuk, membaca cepat, dan menulis
karangan sederhana. Kegiatan belajar yang disusunnya adalah sebagai berikut:
1. Siswa membaca wacana “Cut Nyak Dien: Pahlawan Nasional dengan
teknik membaca cepat selama 5 menit.
2. Siswa secara acak diminta untuk menjawab pertanyaan tentang isi
wacana.
3. Beberapa siswa diminta menceritakan pengalamannya membaca cepat.
4. Guru dan siswa bertanya jawab tentang teknik membaca cepat
5. Siswa secara berkelompok kecil mendiskusikan dan mengidentifikasi
kalimat majemuk yang terdapat dalam bacaan.
6. Secara berkelompok siswa melaporkan hasil kerjanya yang berisi
daftar kalimat majemuk beserta alasannya.
7. Siswa secara individual menyadur
wacana tersebut.
8. Siswa menyerahkan hasil saduran.
Berdasarkan informasi di atas, pengorganisa-sian
siswa dilakukan secara
1) individual
2) kelompok
3) klasikal
59. Metode pembelajaran yang digunakan Pak Ridwan dalam contoh KBM
pada soal nomor 58 adalah
1) metode tanya jawab
2) metode ceramah
3) metode resitasi
60. Alat evaluasi yang sesuai untuk menilai kemampuan siswa dalam
membaca cepat seperti yang terdapat pada contoh KBM soal nomor 58 adalah
1) tes perbuatan
2) tes lisan
3) observasi
No comments:
Post a Comment