Cloud Hosting Indonesia

30 April, 2014

Soal Evaluasi Pembelajaran IPS



TUGAS MANDIRI
EVALUASI PEMBELAJARAN IPS
(PIPS3401)



PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  DENGAN 70, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Dimensi tujuan pengajaran merupakan salah satu komponen penilaian pembelajaran artinya
A.   tujuan sama dengan keberhasilan pembelajaran.
B.   penilaian pembelajaran meliputi komponen tujuan, bahan dan metode.
C.   tujuan penilaian menyangkut tujuan dan keberhasilan.
D.   keberhasilan tidak bisa lepas dari tujuan pembelajaran.

2.   Fungsi tujuan pengajaran IPS adalah membantu guru mengetahui keberhasilan siswa artinya tujuan pengajaran dapat menjadi
A.   ukuran kemajuan belajar siswa.
B.   penilaian kemajuan mengajar guru.
C.   pegukuran kemampuan siswa.
D.   penilaian hasil belajar mengajar.
     
3.   Di bawah ini tujuan pengajaran yang memiliki ciri spesifik dan terukur adalah
A.   siswa dapat memahami arti demokrasi.
B.   siswa dapat memberi contoh demokrasi.
C.   siswa dapat menjelaskan arti demokrasi liberal.
D.   siswa dapat menguraikan beberapa ciri demokrasi.

4.   Di bawah ini yang merupakan contoh tes buatan guru “Teacher made test” adalah
A.   tes ulangan harian atau tes formatif.
B.   tes ulangan umum atau tes sumatif.
C.   tes ujian EBTANAS.
D.   tes saringan untuk memperoleh beasiswa.

5.   Tes dalam bentuk essay penting digunakan dalam penilaian pengajaran IPS alasannya adalah tes essay berguna untuk mengembangkan
A.   kemampuan siswa berfikir.
B.   potensi berfikir siswa.
C.   kebebasan berfikir secara mendalam.
D.   kemampuan mengajukan pendapat.

6.   Alat yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan “knowledge” siswa dalam belajar digunakan alat ukur yaitu
A.   cognitive test.
B.   test non-cognitive.
C.   skala sikap.
D.   non test.

7.   Alat untuk mengukur aspek afektif (sikap) dapat digunakan seperti tersebut di bawah ini, kecuali
A.   skala sikap.
B.   angket.
C.   pilihan asosiasi.
D.   pengamatan.

8.   Manfaat evaluasi pengajaran bagi siswa dapat mengetahui kemajuan belajar seperti
A.   kelompok cepat, normal, lambat.
B.   siswa cerdas, siswa bodoh.
C.   siswa jenius, normal, idiot.
D.   kelompok pintar, bodoh, normal.

9.   Laporan kemajuan belajar siswa dapat disusun dari semua tahapan penilaian yang dilakukan guru pada siswanya seperti
A.   perencanaan-pelaksanaan dan penilaian belajar.
B.   pre tes-pos tes.
C.   tes awal-formatif-sumatif.
D.   tes diagnostik-formatif-sub sumatif.

10.   Kemajuan belajar siswa dapat bermanfaat bagi sendiri yaitu dari uji pilihan metode yakni
A.   mengetahui ketepatan menggunakan metode.
B.   mengukur hasil belajar siswa.
C.   menilai proses belajar mengajar siswa.
D.   mengevaluasi mengajar guru sendiri.

11.   Evaluasi meliputi pengertian pengukuran dan penilaian artinya ada unsur
A.   kualitatif dan kuantitatif.
B.   baik dan buruk.
C.   sedikit dan banyak.
D.   ukuran dan mutu.

12.   Pengukuran dalam istilah pendidikan adalah
A.   membandingkan kemampuan.
B.   mengambil suatu keputusan.
C.   membedakan keragaman.
D.   memilih alternatif.


13.   Evaluasi pengajaran berfungsi sebagai perbaikan kegiatan belajar siswa, artinya evaluasi dapat
A.   membantu siswa meningkatkan prestasi belajar.
B.   memberikan informasi tentang perkembangan belajar siswa.
C.   menajdi standar belajar siswa.
D.   menseleksi siswa memasuki pendidikan yang lebih tinggi

14.   Hasil ulangan siswa menunjukkan angka 8 artinya angka ini gambaran dari suatu
A.   kualitas tertentu.
B.   kuantitas perolehan.
C.   kualitas dan kuantitas.
D.   kualifikasi tertentu.

15.   Tujuan penilaian yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran dengan siswa yaitu tersebut di bawah ini, kecuali
A.   perbaikan kegiatan belajar mengajar.
B.   mengetahui respon siswa terhadap informasi guru.
C.   mengukur hasil belajar siswa pada akhir pelajaran.
D.   menilai ketepatan metode belajar guru.

16.   Kesulitan guru IPS dalam mengukur sikap siswa sebagai hasil belajar pada aspek afektif adalah banyak ragamnya alat yang digunakan, dan sikap siswa yang “relatif” hal ini dinilai bahwa
A.   sikap tidak bisa diukur.
B.   sikap diukur terbatas hanya kecenderungannya.
C.   sikap bukanlah perilaku.
D.   sikap berbeda dengan pengetahuan.

17.   Prinsip menyeluruh dalam evaluasi pengajaran IPS artinya materi yang diujikan mencakup
A.   aspek kognitif, afektif, psikomotor.
B.   seluruh materi yang diajarkan.
C.   semua kemampuan siswa.
D.   sikap bukan yang dianggap penting.

18.   Prinsip obyektif dalam penilaian pengajaran IPS seperti tersebut di bawah ini, kecuali
A.   harus yang sebenarnya.
B.   menggambarkan kemampuan siswa yang sesungguhnya.
C.   apa adanya.
D.   sesuai dengan pertimbangan kondisi siswa.

19.   Guru dalam menilai kemajuan belajar siswa dalam pengajaran IPS harus diberikan syarat dan kriteria keberhasilan belajarnya. Hal ini menunjukkan prinsip
A.   mendidik.
B.   kesesuaian.
C.   terbuka.
D.   obyektif.

20.   Contoh prinsip keterbukaan dalam penilaian pembelajaran IPS seperti berikut ini, kecuali
A.   nilai diumumkan.
B.   guru menjelaskan syarat dan kriteria keberhasilan.
C.   siswa mengetahui kelemahan dan keunggulan belajar.
D.   diketahui seluruh cara dan hasil penilaian guru.

21.   Evaluasi belajar dalam pengajaran IPS amat berarti bagi guru terutama membantu penilaian dirinya sendiri dalam mengajar. Hal ini sebagai contoh dari prinsip
A.   keterbukaan.
B.   keseksamaan.
C.   kesesuaian.
D.   kebermaknaan.

22.   Di bawah ini yang merupakan contoh pelaksanaan prinsip kesesuaian dalam evaluasi adalah
A.   konsistensi antara kurikulum dan pokk bahasan.
B.   yang diujikan pada siswa sesuai dengan tujuan dan bahan ajar.
C.   adanya hubungan antar tujuan dan metode pengajaran.
D.   terdapat kaitan yang erat antara tujuan dan evaluasi.

23.   Prinsip evaluasi yang paling penting bagi guru terhadap siswa adalah prinsip mendidik karena memiliki keunggulan yaitu berikut ini, kecuali
A.   evaluasi dapat dianggap sebagai suatu penghargaan dan peringatan.
B.   penilaian dapat membantu semangat belajar siswa.
C.   evaluasi sebagai alat pertanggung jawaban guru pada siswa.
D.   penilaian dapat memotivasi siswa dalam belajar.

24.   Arti penilaian acuan norma (PAN) adalah pendekatan sistem penilaian yang mengacu pada
A.   nilai kemampuan kelompok.
B.   nilai kemampuan individu.
C.   angka perolehan hasil belajar.
D.   nilai kemampuan akademik
25.   Penilaian acuan patokan (PAP) memiliki ciri khusus dalam mengatur hari belajar siswa misalnya seperti di bawah ini, kecuali
A.   batasan kelulusan standard minimal.
B.   menekankan pada upaya penguasaan materi.
C.   berlaku hanya untuk sekolah tertentu.
D.   menggunakan standar kuantitatif.

26.   Perbedaan yang mencolok dalam PAN dari PAP adalah
A.   kematangan individu.
B.   nilai dalam kelompok dan sekolahnya.
C.   kebutuhan dalam belajar.
D.   standarisasi.

27.   “Mastery learning” adalah belajar tuntas yang menjadi acuan utama dalam pendekatan
A.   PAN.
B.   PAP.
C.   PAN dan PAP.
D.   Standard.

28.   Karakteristik pendekatan PAN adalah kemampuan individu dalam kelompok seperti contoh perolehan belajar siswa di bawah ini
A.   NEM Aminah sebesar 42,04.
B.   Anhar memperoleh nilai ulangan ekonomi 8.
C.   Yunus lulus UMPTN.
D.   NEM masuk SLTPN 2 40,05.

29.   Penggunaan PAN dikembangkan karena berpandangan bahwa prestasi setiap siswa tidak sama, namun kebanyakan berada pada prestasi rata-rata, sedikit yang pintar dan bodoh. Oleh karena kesulitannya adalah
A.   nilai standard untuk seorang siswa.
B.   untuk memeproleh siswa yang berprestasi unggul.
C.   mencari siswa calon tenaga profesional.
D.   menemukan siswa teladan.

30.   Salah satu contoh jika guru menggunakan pendekatan PAP adalah kecenderungan seperti di bawah ini, kecuali
A.   siswa bisa lulus semua dari satu kelas.
B.   prestasi belajar akan bervariasi seperti kurva normal.
C.   siswa bisa tidak lulus semua dari satu kelas.
D.   yang berhasil hanya sedikit dari seluruh siswa.

31.   Tujuan evaluasi pengajaran untuk kepentingan siswa adalah untuk
A.   mengetahui keberhasilan pengajaran.
B.   melihat gambaran tingkat pemahaman siswa.
C.   mengambil keputusan kelulusan siswa.
D.   mengkaji pencapaian program pengajaran.

32.   Fungsi seleksi dalam evaluasi pengajran adalah untuk memilih yang terbaik seperti tersebut di bawah ini, kecuali
A.   memilih siswa masuk ke kelas IPA-IPS-Bahasa.
B.   merengking siswa untuk memeproleh bea siswa.
C.   memilih siswa yang tidak naik kelas.
D.   memonitor tentang kelemahan belajarnya.

33.   Salah satu tujuan evaluasi pengaaran adalah “self evalutaion” artinya
A.   penilaian diri sendiri dan jati diri.
B.   pengukuran diri oleh orang lain.
C.   pengamatan oleh diri sendiri.
D.   penilaian individu.

34.   Perolehan hasil belajar adalah penghargaan yang diterima siswa dari gurunya, hal ini  evaluasi berfungsi sebagai alat
A.   penempatan.
B.   seleksi.
C.   motivasi.
D.   perbaikan.

35.   Fungsi penempatan yang dilakukan guru dalam evaluasi pengajaran adalah
A.   memilih siswa untuk memperoleh bea siswa.
B.   mengelompokkan siswa yang cepat dan lambat dalam belajar.
C.   mencari siswa untuk menjadi calon ketua OSIS.
D.   menempatkan siswa agar duduk di depan.

36.   Tes lisan baik digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam berkomunikasi seperti
A.   berdiskusi dengan temannya.
B.   mengungkapkan pendapatnya dengan jelas.
C.   menyampaikan isi hatinya.
D.   memecahkan secara verbal.

37.   Peran evaluasi berfungsi sebagai media untuk umpan balik pengajaran yang dilakukan guru dan siswa alasannya adalah
A.   memberikan masukan untuk perbaikan pengajaran.
B.   memperbaiki kinerja guru dan siswa dalam belajar mengajar.
C.   memonitor kegiatan guru.
D.   mendeteksi keberhasilan siswa belajar.

38.   Tujuan pengajaran atau instruksional adalah tujuan yang dirumuskan oleh guru pada
A.   waktu proses belajar mengajar.
B.   waktu sebelum dilakukan proses belaajr mengajar.
C.   waktu setelah pembelajaran.
D.   interaksi belajar mengajar.

39.   Tujuan pembelajaran khusus harus dapat diikuti atau dimiliki artinya
A.   jelas dan singkat.
B.   indikatornya jelas.
C.   konkrit dan dapat dirumuskan.
D.   operasional.

40.   Fungsi tujuan pembelajaran khusus (TPK) adalah dasar untuk panduan KBM maksudnya adalah
A.   pedoman guru mengajar.
B.   acuan siswa belajar di kelas.
C.   petunjuk kegiatan belajar siswa.
D.   pedoman monitor kepala sekolah pada guru.

41.   Tujuan pembelajaran khusus adalah tujuan yang paling rendah yang dirumuskan oleh guru yakni
A.   tujuan berisikan tingkah laku siswa.
B.   tujuan yang memuat satu jenis tingkah laku siswa.
C.   tujuan yang menuntut sikap khusus siswa.
D.   tujuan umum dan perlu dirumuskan lagi.

42.   Di bawah ini contoh TPK yang benar dan operasional adalah
A.   siswa dapat menyebutkan ibu kota negara RI.
B.   siswa dapat memahami arti ibu kota negara RI.
C.   siswa dapat menanggapi arti ibu kota negara RI.
D.   siswa dapat menyimak ibu kota negara RI.

43.   TPK yang tertulis “siswa dapat menjelaskan 3 buah latar belakang berdirinya organisasi ASEAN” artinya, TPK ini memperhatikan rumusan empat komponen yaitu
A.   siswa - perilaku - kondisi - tingkatan.
B.   guru - siswa - kelas - sekolah.
C.   guru - siswa - keluarga - masyarakat.
D.   guru - perilaku - siswa - sekolah.

44.   TPK yang dirumuskan satu kemampuan perilaku siswa akan memudahkan pengukuran hasil belajarnya seperti, siswa dapat menyebutkan, berarti alat ukurnya yang cocok adalah
A.   pilihan ganda biasa.
B.   esay tertulis berstruktur.
C.   isian berganda.
D.   melengkapi kalimat.

45.   Siswa dapat memberikan contoh syarat-syarat berdirinya suatu negara. TPK ini menunjukkan
A.   kurang baik karena tidak mengandung perilaku khusus siswa.
B.   cukup memadai tapi tidak jelas pengukurannya.
C.   memadai dan bisa digunakan.
D.   tidak memadai dengan syarat TPK yang operasional.

46.   Strategi penilaian dalam pembelajaran IPS dikenal dengan pertimbangan kriteria “knowledge” artinya adalah
A.   sesuatu yang harus dikuasai siswa.
B.   segala sesuatu yang harus difahami siswa.
C.   segala sesuatu yang harus diketahui siswa.
D.   segala hal yang mesti dikuasai siswa.

47.   Penilaian guru terhadap hasil belajar siswa tergantung pada tujuan yang akan dicapai, misalnya tujuan seperti di bawah ini, kecuali
A.   memberi umpan balik terhadap perilaku siswa.
B.   mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok.
C.   mengetahui kesulitan belajar siswa.
D.   memberi data siswa dalam kelas.

48.   Target perolehan hasil belajar dapat dinilai guru terletak pada sasaran seperti “skill targets”, artinya kemampuan yang dikuasai siswa berupa
A.   penguasaan akademis.
B.   kemampuan sikap toleran.
C.   keterampilan menyesuaikan diri.
D.   menyingkapi lingkungan sosial.

49.   Keterlibatan masalah lingkungan sebagai proses dan hasil belajar sangat penting dan relevan dengan kebutuhan siswa, manfaatnya seperti berikut ini, kecuali
A.   menarik minat siswa dalam belajar.
B.   aktual dan faktual dari realita sosial.
C.   meningkatnya hasil belajar siswa.
D.   memudahkan guru menilai hasil belajar.

50.   Konsep IPS yang dijadikan instrumen dalam penilaian pembelajaran IPS, misalnya peninggalan sejarah, seperti berikut, kecuali
A.   rumah jompo.
B.   nama jalan.
C.   musium.
D.   gedung dan patung.

51.   Hasil penilaian guru terhadap siswa dapat menimbulkan ketidakpuasan orang tua terhadap prestasi anaknya, hal ini disebabkan oleh
A.   kesalahan persepsi antara guru dan orang tua.
B.   hasil tidak peka terhadap perubahan sosial.
C.   proses penilaian yang membingungkan.
D.   perbedaan penafsiran antara siswa dan guru.

52.   Faktor ekonomi yang dijadikan bahan kajian siswa di sekolah misalnya lembaga-lembaga perekonomian seperti tersebut di bawah ini, kecuali
A.   pasar, kios, pertokoan.
B.   perhotelan, puskesmas, jembatan.
C.   KUD, KPN, Koperasi Karyawan.
D.   BI, BNI, BDN, BKPD.

53.   Tes objektif dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu isian dan pilihan, bentuk isian adalah bentuk pilihan yang jawabannya
A.   menjodohkan antara soal dan jawaban.
B.   berupa jawaban singkat.
C.   jelas, ringkas dan padat.
D.   terurai dan lengkap.

54.   Soal esay dalam bidang studi sejarah penting artinya, dengan maksud agar
A.   siswa lebih memahami arti peristiwa.
B.   guru lebih mudah mengukur kemampuan siswa.
C.   siswa lebih mendalam dan komperhensif dalam berfikir.
D.   guru dan orang tua mengerti perjalanan sejarah.

55.   Bentuk penilaian non tes dalam kelompok “inquiri” seperti jenis-jenis berikut ini, kecuali
A.   Interview.
B.   Qoestioner.
C.   Self report.
D.   Inventori.

56.   Jenis penilaian seperti esay cocok untuk soal-soal bidang studi ekonomi dan akuntansi khususnya pembukuan maksudnya agar siswa dapat
A.   berfikir kritis dan menyeluruh.
B.   memecahkan masalah dengan beberapa alternatifnya.
C.   memecahkan hal yang ada disekitarnya.
D.   terbiasa dalam kehidupan sehari-hari.

57.   Alternatif jawaban dalam pilihan ganda harus homogen seperti contoh di bawah ini, kecuali
A.   Jakarta - Yogyakarta - Surabaya.
B.   Gangga - Mekhong - Hoang Ho - Indus.
C.   Orde lama - Orde Baru - Orde reformasi.
D.   Pedagang - pasar - bank.

58.   Hubungan antara hal dalam bentuk pilihan ganda adalah untuk mengukur kemampuan siswa tentang
A.   rasionalisasi dua variabel.
B.   hubungan yang timbal balik antara dua variabel.
C.   hubungan yang sistematik antara dua variabel.
D.   pernyataan dan jawaban.

59.   ‘Self report’ adalah bentuk tugas yang diberikan kepada siswa misalnya siswa
A.   mencatat, mengamati dan melaporkan pelaksanaan Pemilu.
B.   melaporkan kejadian kecelakaan.
C.   mencatat hal-hal yang terjadi pada dirinya suatu waktu tertentu.
D.   mendeskripsikan lingkungan sendiri.

60.   Tempat yang digunakan untuk jual beli barang dan jasa adalah .... Pernyataan ini sebagai bagian dari bentuk pilihan ganda yang termasuk soal
A.   baik dan bisa digunakan.
B.   jawabannya mudah ditebak.
C.   tidak mengandung masalah.
D.   cukup dan memadai untuk digunakan.

61.   Evaluasi lisan dilakukan dalam pembelajaran IPS dengan maksud, agar siswa
A.   merespon dengan ucapan langsung
B.   menjawab dengan lengkap.
C.   memahami pelajaran langsung.
D.   menguasai materi yang diajarkan.
62.   Evaluasi tindakan yang dilakukan guru IPS seperti di bawah ini, guru melakukan
A.   observasi pada kerja kelompok siswa.
B.   pengamatan para siswa dalam pembuatan peta.
C.   peninjauan gerak jalan siswa.
D.   pengetesan berpidato siswa.

63.   Menulis argumentasi yang lengkap dengan bahasa tulisan oleh siswa merupakan tujuan dari evaluasi dalam bentuk
A.   lisan.
B.   tulisan.
C.   tindakan.
D.   perbuatan.

64.   Peran serta siswa mengungkapkan pendapat pada waktu diskusi ‘demokrasi’ dapat diamati dalam hal berikut ini, kecuali
A.   mematuhi aturan.
B.   berargumentasi.
C.   berdiskusi.
D.   bertaruh.

65.   Bentuk non-tes digunakan oleh guru karena ingin mengetahui gambaran kecenderungan sikap sosial siswa pada suatu waktu tertentu seperti sikap
A.   terhadap objek dan kondisi sosial.
B.   kemauan dan kehendak.
C.   motivasi berprestasi.
D.   seseorang terhadap kebutuhan.

66.   Tes benar salah pada objektif tes kurang digunakan karena
A.   kurang menggiring siswa berprestasi.
B.   kurang menuntut berfikir bebas.
C.   lemah validitas dan reliabilitas.
D.   rentan terhadap upaya spekulasi.

67.   Jenis alat evaluasi isian singkat adalah mengisi titik-titik yang telah disediakan dengan maksud siswa dapat
A.   melengkapi dan menyempurnakan kalimat.
B.   mendeskripsikan kalimat yang lengkap.
C.   mengungkapkan alasan yang lengkap.
D.   menyatakan kritik dan pendapat.

68.   Keuntungan menggunakan pilihan ganda dari segi penguasaan bahan yang dibelajarkan guru pada siswa diantaranya adalah
A.   bebas memilih materi yang diujikan.
B.   memahami lebih luas.
C.   bahan lebih banyak dan representatif.
D.   lebih cepat menyusunnya.

69.   Keuntungan bentuk tes esay adalah siswa menjawab dan membuat jawabannya sendiri, sehingga siswa dapat
A.   lebih bebas mengemukakan pendapatnya.
B.   terstruktur dan komprehensif dalam berpendapat.
C.   dituntut lebih berat dan dalam.
D.   lebih banyak menguasai informasi.

70.   Siswa A menjawab benar 47 soal dari 50 soal bila guru menggunakan hukuman maka A memperoleh skor
A.   47 (S = R).
B.  
C.   44 (S = R - W).
D.         9,2

No comments:

Post a Comment