Cloud Hosting Indonesia

01 May, 2014

Soal Sastra Populer



TUGAS MANDIRI
SASTRA POPULER
(PISA4236)


PETUNJUK: UNTUK SOAL NOMOR   1  SAMPAI  40, PILIHLAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

1.   Istilah “sastra” dalam bahasa Indonesia mengandung arti
A.   segala bentuk tulisan.
B.   tulisan yang indah.
C.   tradisi tulis-menulis.
D.   huruf atau alfabet.

2.   Yang dimaksud keutuhan kehidupan yang tergambar dan makna yang ada didalam karya sastra yaitu
A.   gambaran dan makna itu sudah selesai, tidak dapat dilanjutkan.
B.   makna dan gambar itu menyangkut pembangunan manusia seutuhnya.
C.   terdapat kesatuan antara bentuk dengan isi didalamnya.
D.   bukunya harus tertata dengan rapi, halamannya lengkap.
     
3.   Penyempitan pengertian sastra salah satu penyebab pelangsingan pengertian sastra, yaitu
A.   ditemukannya mesin cetak.
B.   kesadaran moral masyarakat.
C.   penggunaan tulisan meluas sebagai lapisan masyarakat.
D.   tulisan digunakan oleh bangsawan dan pendeta.

4.   Dalam arti sempit “sastra” dipahami sebagai
A.   karya tulis sejenis filsafat, etika, dan agama.
B.   karya tulis yang dihasilkan oleh kaum bangsawan dan pendeta.
C.   karya tulis yang dihasilkan oleh masyarakat kebanyakan.
D.   karya tulis yang mengandung ajaran moral, bahasanya khas.

5.   Dalam arti luas sastra dipahami sebagai semua tulisan yang berisi
A.   macam-macam masalah, seperti hukum, kedokteran, adat istiadat.
B.   tulisan di atas daun lontar, kulit kayu, kulit binatang, lembu.
C.   tulisan di atas kertas cetakan dan berisi ajaran-ajaran moral.
D.   tulisan yang diuraikan secara turun-temurun dari generasi ke generasi berikutnya.
6.   Yang dimaksud sastra lisan adalah aktivitas atau hasil aktivitas
A.   masyarakat tradisional sebagai wujud keterikatan pada kehidupan.
B.   berbahasa dari masyarakat yang belum mengenal tulisan.
C.   berbahasa yang imajinatif melalui media tutur.
D.   berbahasa dari masyarakat yang masih primitif.

7.   Keterlibatan pada kehidupan merupakan keutuhan yang tidak terelakkan bagi sastra lisan karena
A.   kehidupan adalah sumber segala aktivitas manusia.
B.   bunyi tak dapat dipisahkan dari manusia dan komunikasi antaranya.
C.   sastra lisan menggambarkan kehidupan.
D.   masyarakat sastra lisan menyukai pergaulan.

8.   Upaya untuk dapat mengingat satuan informasi yang digunakannya, diciptakannya sastra lisan dengan cara berikut ini, kecuali
A.   pendidikan satuan ekspresi dan informasi yang ramping.
B.   penggunaan redundasi.
C.   pembentukan pola satuan ekspresi dan satuan informasi yang diperoleh.
D.   perekaman dalam pita kaset audio.

9.   Dalam masyarakat sastra lisan problem utama yang dihadapi mempertahankan ingatan akan sesuatu, hal ini disebabkan karena
A.   terlibat kesibukan sehari-hari.
B.   tergantung pada bunyi yang lenyap begitu diucapkan.
C.   tidak mempunyai pendidikan.
D.   tidak mempunyai media pendengaran.

10.   Yang merupakan bentuk-bentuk sastra lisan meliputi
A.   gurindam, pantun, novelet.
B.   hikayat, babad, ceritera bersambung.
C.   hikayat, pantun, gurindam.
D.   hikayat, pantun, babad.

11.   Kata “populer” mengandung arti sebagai berikut, kecuali
A.   sesuatu yang menghibur atau menyenangkan hati.
B.   seseorang yang amat disenangi oleh teman/kenalan.
C.   sesuatu yang disukai oleh kebanyakan orang.
D.   sesuatu yang dapat diterima oleh rakyat pada umumnya.

12.   Digolongkannya sastra lisan ke dalam sastra populer, yaitu
A.   satuan informasi dan ekspresinya.
B.   tulisan yang digunakan untuk merekamnya.
C.   teknologi media massa yang digunakan untuk menyebarluaskannya.
D.   banyak masyarakat pendukungnya.

13.   yang merupakan penggolongan sastra populer yang memiliki ciri hiburan konservatif, aktualitas empirik, pornografi simbolog sebagai berikut
A.   media pendidikan.
B.   mata dagangan.
C.   sastra rakyat.
D.   bahan hiburan.

14.   Berikut ini merupakan ciri-ciri sastra populer sebagai mata dagangan, kecuali
A.   aktual.
B.   pornografis.
C.   keanekaragaman.
D.   informatif.

15.   Berikut ini merupakan ciri-ciri sastra populer sebagai cerita rakyat, kecuali
A.   hiburan yang konservatif, tidak ada perubahan.
B.   pornografis sebagai lambang kesuburan.
C.   aktivitas pemikiran.
D.   keanekaragaman berupa pola pengulang-an.

16.   Terjadinya sastra populer disebabkan adanya pergeseran lisan, hal ini karena adanya
A.   teknologi media massa sebagai sarana penyebarannya.
B.   teknologi tulisan yang digunakan untuk merekamnya.
C.   pola satuan informasi dan ekspresinya yang mudah diingat.
D.   masyarakat dari berbagai kalangan dan laporan budaya.

17.   Ciri yang membedakan antara sastra lisan dan sastra populer adalah
A.   satuan informasi dan ekspresinya.
B.   teknologi media massa sebagai sarana penyebarannya.
C.   banyaknya masyarakat pendukung.
D.   tulisan yang digunakan untuk merekamnya.

18.   Masalah-masalah berikut yang lazim diangkat ke dalam sastra populer adalah
A.   keluarga, masyarakat, bangsa.
B.   agama, filsafat, politik.
C.   ekonomi, cinta kasih, sosial.
D.   sosial, budaya, ekonomi.

19.   Kecenderungan tidak diangkatnya tentang agama, filsafat, dan kehidupan politik dalam sastra populer disebabkan
A.   masalah tersebut tidak langsung tertangkap dalam kehidupan sehari-hari.
B.   pembaca karya sastra populer bukan golongan cendikiawan atau para ahli.
C.   sasaran pembaca sastra populer sangat terbatas kemampuannya dalam mengapresiasi.
D.   masalah tersebut bukan merupakan kebutuhan dasar manusia.

20.   Hanya berapa masalah saja yang ditampilkan dalam sastra populer karena sastra populer
A.   tidak tertarik menggarap kebutuhan dasar manusia.
B.   kecenderungan sastra populer yang bersifat reflektif.
C.   selektif dalam memilih dan menggarap masalah.
D.   tidak memperhitungkan kelompok pembacanya.

21.   Dengan adanya jawaban atas suatu masalah yang dimunculkan di dalam karya sastra disebut
A.   akhir.
B.   pesan/massage.
C.   tema.
D.   amanat cerita.

22.   Pengertian berikut ini yang benar mengenai tema yaitu
A.   penjelasan cerita atas konflik-konflik yang berkembang.
B.   jawaban atau masalah yang disampaikan dalam karya sastra.
C.   ide pokok cerita atau kerangka pemikiran yang ada dalam karya sastra.
D.   gagasan dasar yang melandasi jalannya cerita.

23.   Rangkaian peristiwa yang terjadi akibat hubungan antar tokoh dan latar siswa tersusun logis maupun kronologis disebut
A.   episode.
B.   cerita.
C.   alur.
D.   kejadian.

24.   Sebuah ceritera dalam karya sastra dikatakan betul-betul kejadian, karena
A.   masalah yang dikemukakan sederhana dan dapat langsung dirasakan.
B.   temanya menyangkut kebutuhan dasar manusia.
C.   sumber peristiwa yang membangunnya adalah agama.
D.   peristiwa ceritera tersebut terilhami oleh peristiwa yang menggemparkan masyarakat.

25.   Dikatakan menggunakan teknik suspending pada sebuah alur, jika
A.   terjadi pengalihan.
B.   terjadi pengembangan alur.
C.   penyusunan rangkaian ceritera dimulai dari awal ke akhir.
D.   penyusunan rangkaian ceritera dimulai dari akibat ke sebab.

26.   Berikut ini merupakan teknik-teknik untuk memikat perhatian pembaca, kecuali
A.   teknik pembalikan (flashing block).
B.   teknik pengaburan (obscuring).
C.   teknik pembayangan (foreshadoving).
D.   teknik penundaan (suspending).

27.   Yang menjadi ciri khas latar waktu dalam sastra populer meliputi sastra populer
A.   masa kini.
B.   masa depan.
C.   masa lampau.
D.   masa khayalan.

28.   “Di suatu taman yang indah, ada sepasang muda mudi lagi memadu kasih dengan mesranya. Dalam kemesraan tersebut datanglah seseorang yang mengenalkan diri sebagai pacarnya. Dari kejadian tersebut maka sepasang muda mudi tersebut bertengkar karena masalah kecil, sehingga terjadi perpisahan”.
               Cuplikan peristiwa itu berkembang dalam tahapan sebagai berikut
A.   situastion - generating circumstances -rising action - climax.
B.   rising action - generating circumstences - climax - penyelesaian.
C.   situation - rising action - climax - penyelesaian.
D.   eksposition - rising action - climax - penyelesaian.

29.   Sebuah alur cerita dapat dikatakan meng-gunakan teknik forehadowing, jika
A.   ada isyarat akan munculnya peristiwa yang akan datang.
B.   rangkaian cerita disusun dari akibat ke sebab.
C.   rangkaian cerita disusun dari awal ke akhir.
D.   rangkain cerita disusun dari tengah, awal, ke akhir.

30.   Ciri-ciri sastra populer berikut ini adalah, kecuali
A.   ada bahasa dialek, bahasa daerah, dan bahasa asing.
B.   kata-katanya bersifat bahasa keseharian.
C.   susunan kalimatnya pendek-pendek.
D.   ada jarak antara bahasa pencerita dengan bahasa pelaku.

31.   “Pada musim libur pada umumnya siswa melakukan rekreasi atau melakukan pendakian gunung, pada waktu pendakian meraka melihat keindahan panorama alam, sawah, kebun, daerah-daerah pedesaan yang makmur ... “.
               Kutipan di atas lebih menonjolkan latar
A.   waktu
B.   tempat
C.   objek
D.   kebiasaan

32.   Dalam suatu cerita digambarkan suasana gaduh, cekcok nampak berserakan, selokan kotor banyak nyamuk, maka dapat diduga watak penghuninya itu
A.   pemarah, jorok, miskin.
B.   keras, pasrah, miskin.
C.   pasrah pada nasib, tidak terdidik, tak acuh.
D.   jorok, miskin, tak acuh.

33.   Berikut ini yang dimaksud dengan tokoh dalam cerita adalah
A.   penggambaran watak manusia di dalam cerita.
B.   subjek dan objek peristiwa atau kejadian dalam cerita.
C.   manusia atau makhluk hidup lain yang diciptakan pengarang.
D.   pelaku yang dianggap penting kedudukannya.



34.   Sastra populer dalam penokohan cenderung menggunakan teknik analitis dengan alasan sebagai berikut, kecuali
A.   lebih efisien.
B.   pemilihan yang kurang akurat.
C.   kejelasan dan kekonkretan.
D.   kelangsungan pemahaman.

35.   Penyajian tokoh secara dramatik dalam arti penggambaran tokoh melalui, kecuali
A.   tanggapan tokoh.
B.   keras, pasrah, miskin.
C.   pasrah pada nasib, tidak terdidik, tidak acuh.
D.   jorok, miskin, tak acuh.

36.   Suatu sudut pandang romantik-erotik apabila pencerita menempatkan diri di luar cerita tetapi
A.   masuk ke dalam salah satu tokoh cerita.
B.   mengetahui semua pikiran tokoh.
C.   terlibat dalam dialog dengan pembaca.
D.   hanya mengetahui apa yang tampak saja.

37.   Yang dimaksud sudut pandang yaitu
A.   cara peserta memandang tokoh-tokoh ceritanya.
B.   tempat atau posisi pencerita di hadapan cerita yang dipaparkannya.
C.   cara pencerita memandang suatu permasalahan berdasarkan visinya.
D.   tempat/posisi dalam berinteraksi dengan tokoh-tokoh lainnya.

38.   Berikut ini merupakan sudut pandang sebuah ceritera yang menempatkan penceritera bersejarah dengan ceritera yang dipaparkan, yaitu
A.   normatik - ironik.
B.   normatik -mahatahu.
C.   ironik - dramatik.
D.   dramatik - mahatahu.

39.   Yang dimaksud dengan ciri bahasa populer adalah sebagai berikut, kecuali
A.   bersifat keseharian penggunaan kosa-katanya.
B.   bahasa asing, daerah, dialek selalu ada.
C.   susunan kalimatnya pendek-pendek.
D.   alur narator dan bahasa tokoh ada perbedaan.

40.   Adanya kaitan antara sudut pandang dengan gaya bahasa sastra populer ditentukan dengan adanya
A.   pilihan bahasa.
B.   suasana percakapan.
C.   teknik penceritaan.
D.   saluran komunikasi.


PETUNJUK:        UNTUK SOAL NOMOR  41  SAMPAI  50,   PILIHLAH!
A.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, DAN KEDUANYA MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
B.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN BENAR, TETAPI KEDUANYA BUKAN MERUPAKAN HUBUNGAN SEBAB!
C.   JIKA PERNYATAAN BENAR, ALASAN SALAH, ATAU JIKA PERNYATAAN SALAH ALASAN BENAR!
D.   JIKA PERNYATAAN DAN ALASAN KEDUANYA SALAH!

41.   Dalam pemakaian bahasa lisan waktu merupakan kekuatan yang sangat menentukan.
sebab                 
Terlalu seringnya sastra lisan menggunakan kata penghubung keserasian dan urutan waktu.

42.   Hubungan penjumlahan lebih mudah dilihat secara langsung daripada hubungan sebab akibat atau bersyarat dan tak bersyarat.
sebab                 
Seringnya sastra lisan menggunakan kata penghubung penjumlahan daripada kata penghubung sebab akibat ataupun bersyarat dan tak bersyarat.

43.   Kecenderungan tidak ditampilkannya kepastian hukum dan kedudukan politik sebagai tema dan masalah dalam sastra populer.
sebab                 
Hal-hal tersebut bukan merupakan kebutuhan dasar manusia.

44.   Kecenderungan sastra populer berorientasi pada masalah dan tema yang sederhana.
sebab                 
Peristiwa dan kejadian dalam sastra populer merupakan perwujudan konkret tema dan masalah yang abstrak.

45.   Dalam alur sebuah karya sastra populer dikatakan menggunakan teknik pengembang-an.
sebab                 
Terjadinya pemotongan peristiwa pada bagian tertentu karya tersebut.

46.   Pembaca masal merupakan sasaran sastra populer.
sebab                 
Dalam karya populer penataan tingkat-tingkat perkembangan peristiwa merupakan hal yang tidak boleh diabaikan.

47.   Dalam sastra populer Indonesia latar sosio-kultural dan ruang sebagian besar adalah latar kehidupan di kota Malang.
sebab                 
Kota pendidikan dan kota Apel yakni kota Malang.

48.   Cara analitik merupakan penyebutan langsung watak tokoh oleh pengarang.
sebab                 
Dengan cara seperti itu tokoh menjadi lebih mudah dikenal.

49.   Dalam sastra populer tokoh-tokoh ceritera seringkali digambarkan suka melakukan perbuatan-perbuatan sensasional.
sebab                 
Perwatakan tokoh dalam sastra populer cenderung disebut sebagai tokoh hitam putih.

50.   Dipergunakannya sudut pandang normatik-ironik sebagai salah satu ciri khas sastra populer.
sebab                 
Dalam hal sudut pandang, terdapat perbedaan yang cenderung menonjol antara populer dengan sastra non-populer.

PETUNJUK:  UNTUK SOAL NOMOR   51   SAMPAI   70,   PILIHLAH!
A.   JIKA 1) DAN 2) BENAR!
B.   JIKA 1) DAN 3) BENAR!
C.   JIKA 2) DAN 3) BENAR!
D.   JIKA 1), 2), DAN 3) SEMUANYA BENAR!    
51.   Suatu kehidupan yang tergambar dalam sastra bersifat universal karena, agar dapat
1)   bersentuhan dengan kehidupan nyata yang ada dimana saja
2)   dibaca dan dinikmati sepanjang masa
3)   dibaca dan dinikmati oleh siapa saja

52.   Tujuan tersusunnya bahasa sastra dibuat berirama, yaitu
1)   pembaca menyamakannya dengan musik
2)   perasaan pembaca ikut terlibat, tidak hanya pikirannya
3)   tidak hanya pada makna yang ada dibaliknya

53.   Suatu kehidupan yang tergambar dalam sastra bersifat  imajinatif, apabila peran yang ingin disampaikan dinyatakan secara konkret, bukan dirumuskan secara konseptual atau abstrak, maka
1)   peran yang ingin disampaikannya dinyatakan konkret, bukan dirumuskan secara konseptual atau abstrak
2)   tokoh, peristiwa, dan tempat yang ada di dalamnya tidak menunjuk pada kenyataan yang konkret
3)   bahasa yang digunakan untuk mengungkapkannya berirama

54.   Karya sastra yang menggambarkan kehidupan dengan ciri imajinatif adalah
1)   kehidupan yang disampaikan secara konkret
2)   kehidupan seperti dalam dunia dongeng
3)   kehidupan yang ada hanya dalam pikiran

55.   Berikut ini yang merupakan ciri karya sastra yaitu
1)   mementingkan aspek kendala bunyi
2)   menggunakan bahasa yang khas
3)   menyampaikan permasalahan hidup yang imajinatif

56.  Sastra lisan memiliki ciri-ciri umum, sebagai hasil aktivitas imajinatif dalam bahasa lisan yaitu
1)   banyak menggunakan kata bersinonim untuk menegaskan maksud
2)   satuan informasi berpola tetap dan bersifat stereotipe
3)   pola satuan informasi dan ekspresi cenderung pendek

57.   Tergolongnya sebuah aktivitas dan hasil aktivitas bahasa ke dalam sastra lisan, apabila terpenuhi syarat-syarat berikut ini
1)   cenderung berpola yang pendek atau dipendekkan
2)   mempunyai pola yang ketat
3)   tidak pernah ditulis

58.   Ciri sastra populer yang dipergunakan oleh prinsip dagang yaitu sebagai berikut
1)   hiburan
2)   aktualitas
3)   keseragaman

59.   Dalam sastra populer terjadi penyederhanaan persoalan, berarti sastra populer tersebut
1)   tidak memiliki alternatif
2)   telah memilih kelompok pembaca tertentu
3)   telah mengabaikan kelompok pembaca tertentu
60.   Jarang munculnya status sosial dan budaya etnik sebagai masalah dalam sastra populer, karena hal tersebut
1)   terasakan dalam kehidupan sehari-hari
2)   berkaitan dengan kemampuan pikiran untuk memahaminya
3)   bersifat abstrak dan komplek

61.   Kecenderungan tema dan masalah dalam sastra populer, yaitu
1)   pengambilan bentuk yang paling sederhana
2)   menyangkut persoalan yang terjadi di manapun
3)   menyangkut kebutuhan dasar manusia

62.   Kemungkinan timbulnya masalah-masalah yang bisa diangkat dalam sastra populer bersumber pada ketidakharmonisan hubungan antara
1)   manusia dengan Tuhan
2)   manusia dengan alam
3)   manusia dengan manusia

63.   Yang dimaksud dengan alur ceritera dalam sastra populer yaitu
1)   rangkaian kejadian yang dialami tokoh atau pelaku
2)   rangkaian episode yang terpisah-pisah tetapi memiliki tema yang sama
3)   tersusun baik secara logis maupun kronologis

64.   Pernyataan berikut menunjukkan latar yang biasanya menceritakan watak tokoh yaitu
1)   kejadian dan peristiwa yang dialami tokoh
2)   gambaran perabot rumah tangga
3)   gambaran tata pergaulan masyarakat

65.   Ciri khusus latar cerita dalam sastra populer yaitu
1)   objek-objek: perilaku dan budaya                                 masyarakat  modern
2)  latar waktu : cenderung berorientasi    ke      masa kini
3)   latar tempat: kota atau daerah sekitarnya
66.   Dalam sebuah ceritera kehadiran tokoh itu sangat penting sekali, sebab
1)   tidak akan pernah ada alur ceritera tanpa kehadiran tokoh
2)   unsur latar menjadi bermakna jika ditempati tokoh
3)   peristiwa dalam ceritera selalu melukiskan tokoh

67.   Pada umumnya ciri-ciri tokoh cerita dalam sastra populer yaitu
1)   suka melakukan hal-hal yang sensasional untuk menarik perhatian pembaca sebanyak mungkin
2)   orang-orang kota dengan gaya hidup kelas menengah ke atas, cukup kaya, dan berpendidikan
3)   perubahan terus menerus jahat atau terus menerus baik

68.   Penyajian tokoh dilakukan dengan cara analitis, artinya penggambaran tokoh melalui
1)   dialog dan monolog
2)   pemaparan watak tokoh secara langsung oleh pencerita
3)   watak tokoh digambarkan secara eksplisit oleh pencerita

69.   Menggunakan cara dramatis dalam suatu penggambaran tokoh, jika
1)   pengarang mengemukakan kualitas wataknya secara langsung
2)   mengemukakan tanggapan tokoh terhadap lingkungannya secara tak langsung
3)   watak tokoh tampak melalui tokoh lain yang menanggapinya

70.   Dalam sastra populer kecenderungan penokohannya menggunakan
1)   teknik analitik
2)   campuran analitik-dramatik
3)   teknik dramatik

No comments:

Post a Comment