LATIHAN MANDIRI
MENULIS I
(PBIN4109)
1. “Tidak banyak orang yang dapat mengarang
sekali jadi. Terlebih-lebih untuk seorang penulis pemula. Dia memerlukan waktu
dan proses untuk menyelesaikan tulisannya sampai benar-benar dianggap final.
Hal ini pula diantaranya yang membuat penulis pemula hampir frustasi. Minat
yang menggebu-gebu untuk menjadi penulis akhirnya luruh setelah dia mengalami
bahwa menulis itu tidak mudah.”
Setujukah Anda bahwa
mengarang (menulis) itu melibatkan proses perencanaan (prapenulisan),
penulisan, dan penyempurnaan (penyuntingan dan perbaikan)? Berikanlah alasan
Anda!
2. Perhatikan
wacana berikut dengan cermat!
Saatnya,
kita menghemat air
“Penelitian Kantor
Lingkungan Hidup tahun 1994/1995 menunjukkan bahwa sungai Ciliwung tercemar
secara kimiawi dan biologi. Air minum ini menjadi tempat buangan 41 hotel, 28
rumah sakit, 27 perkantoran, 22 bengkel, 24 industri makanan dan minuman, 17
percetakan, 10 pabrik kimia, 12 perusahaan farmasi dan kosmetik, lima pabrik
tekstil, sembilan pabrik logam dan elektroplating, dan tujuh asembling motor,
serta hal-hal lainnya.
Sangat mengerikan,
padahal, Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung merupakan sumber air utara
Jabotabek. Sumber air lainnya, air tanah yang berasal dari hujan, dan PAM DKI
yang berasal dari mata air pegunungan, tidak cukup. Mengingat fungsi dan
perannya itu, dapatlah dipahami bila Dr. Goris Lewoleba, Sekretaris program MM
Kehutanan Pascasarjana UPN, menyatakan bahwa DAS Ciliwung saat itu menjadi DAS
yang koel penanganannya super prioritas.
Sementara itu, Ir. Ono
Rusdiana, M. Sc. mengatakan, “Kita belum memanfaatkan air hujan secara
maksimal. Sempitnya lahan-lahan tidak memungkinkan terserapnya air hujan dengan
baik. Selain itu, kita pun lebih suka menanam rumput atau mengaspal tanah
halaman rumah ketimbang menanam pohon buah-buahan.”
Perbuatan sumur resapan dan
kolom penaham air pun belum dimobilisasi. Sementara lahan di Jakarta sudah lama
disesaki gedung. Tak heran, bila kemudian pada musim hujan kita kebanjiran,
sedang pada musim kemarau kita paceklik air.
Karena tak mampu
mengolah dan mengatur air hujan, persediaan air di DKI Jakarta pun makin
kritis. Persediaan air bumi diperkirakan habis tahun 2003, dan kekurangan air
dimulai pada awal abad 21. Pada tingkat propinsi didapatkan status aman untuk
sebagian besar wilayah Indonesia. Tapi,
untuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, NTB, dan NTT,
statusnya waspada.
Tak salah jika Presiden
Soeharto menyerukan gerakan hemat air. Gerakan ini meliputi empat tahap.
Pertama, menyamakan pemahaman pada berbagai sektor terkait. Kedua, mengupayakan
gerakan ini jadi perilaku masyarakat. Ketiga, mendorong masyarakat mengambil
peran lebih besar. Keempat, menetapkan gerakan ini di kalangan masyarakat luas.
Sudah saatnya, sikap
hemat air dilakukan oleh segenap lapisan masyarakat. Namun, upaya itu saja
tidak cukup. Perusahaan dan berbagai aktivitas yang memboroskan air harus
ditangani pemerintah dengan tegas. Pemerintah hendaknya mampu memaksa
perusahaan-perusahaan dan masyarakat yang tinggal di daerah yang status airnya
perlu diwaspadai, untuk pindah ke daerah lain, yang status airnya aman.”
(Diadaptasi dari Republika, 7 - 10 - 1997, hal. 5)
a. apakah jenis
karangan di atas? Berikan dua alasan Anda berikut contohnya
yang terdapat pada wacana di atas!
b. Sebutkan 2 metode yang digunakan untuk pengembangan jenis karangan
di atas! Berikanlah alasan dan penjelasan bukti atas jawaban Anda!
c. Sebutkan letak kalimat yang salah nalar.Jelaskan pengertian salah
nalar dan sebutkan salah satu sumber/penyebab salah nalar.
3. Cermatilah
wacana di bawah ini!
“Emas tidak akan rusak,
lapuk, atau aus dengan sendirinya, sekalipun dibiarkan begitu saja. Tetapi,
emas dalam bentuk perhiasan memerlukan perhatian pemakainya. Emas perhiasan
merupakan bentuk investasi yang memiliki nilai tinggi. Ia dapat menunjang
penampilan dan menambah rasa percaya diri. Juga, penolong di kala mengalami
kesulitan keuangan. Karena itu, emas perhiasan sebaiknya dirawat dan dipelihara
sebagaimana mestinya.
Dalam merawat emas
perhiasan, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan pertama, emas merupakan
logam halus yang rentan gesekan atau benturan benda keras. Oleh karena itu,
sebelum disimpan, emas perhiasan hendaknya dibungkus kain yang lunak. Kedua,
emas perhiasan tak akan rusak terkena air. Tetapi, busa sabun atau endapan
kotoran dapat menempel sehingga mengotori lekuk-lekuk perhiasan. Akibatnya,
permukaan perhiasan menjadi kusam. Karena itu, emas sebaiknya dilepaskan
sebelum mandi.
Cara ketiga jauhkan emas
dari pengaruh debu, kotoran, kosmetik, dan minyak-minyakan setelah ber-make-up,
pastikan tangan benar-benar bersih sebelum mengenakan perhiasan pada anggota
tubuh Anda. Keempat, untuk membersihkan perhiasan, dapat digunakan cairan
khusus. Atau, menggunakan campuran deterjen lunak, air hangat, dan beberapa
tetes amoniak. Emas direndam dalam cairan itu, lalu disikat perlahan-lahan,
dikeringkan, dan dilap dengan kain yang halus. Khusus untuk perhiasan yang
dihiasi batu-batuan, membersihkannya menggunakan alkohol 60-70%, sebagai
pelarut kotoran.”
(Diadaptasi dari Citra, No. 392/VIII, 29-9-97, hal. III)
a. Apakah topik wacana di atas?
b. Rumuskan tujuan penulisan karangan
tersebut!
c. Rekonstruksilah atau susun kembali karangan
di atas menjadi sebuah kerangka karangan!
4. “Karangan
Narasi bertujuan menceritakan suatu peristiwa secara kronologis. Penulis
menyusun berbagai kejadian dalam urutan waktu yang terjalin dalam hubungan sebab
akibat yang logis. Penataran cerita yang baik, memungkinkan pembaca untuk
menikmati cerita itu seolah-olah ia terlibat dan menyaksikannya sendiri.”
Buatlah sebuah karangan
pendek yang menceritakan riwayat hidup Anda: latar belakang keluarga, masyarakat,
pendidikan, dan pengalaman kerja. Andapun dapat menyisipan pada karangan itu
sesuatu yang Anda anggap menarik. Karangan yang
Anda tulis, terdiri atas sekitar 100 kata.
5. Perhatikan
surat di bawah ini!
Nomor : Tanggal 7
Oktober 1997
Lamp :
Hal : Pengaduan
Kepada Yth. Bapak Dekan UT
Dengan
Hormat
Bapak Dekan, saya merupakan mahasiswa SI program studi
pendidikan bahasa Indonesia FKIP-UT. Dengan ini menyampaikan bahwasannya saya
telah mengikuti ujian daripada mata kuliah menulis I sebanyak 3 kali tetapi
belum lulus-lulus juga. Saya hampir putus asa. Sedangkan saya sendiri karena
kesibukan pekerjaan dan aktivitas di masyarakat, tidak mempunyai banyak waktu
untuk belajar.
Dengan demikian, kami mengharapkan kebijaksanaan Bapak.
Karena mata kuliah itu, studi saya dan karir saya agak terganggu. Sekali lagi
saya mohon pertolongan Bapak. Kami sangat menunggu surat balasan dari Bapak dan
mengirimkannya kepada alamat kami:
SLTP Pandanaran
Jl.
Wats Raya nomor. 3 Brebes.
Begitulah
surat kami. Atas kebaikan Bapak, semoga Tuhan membalasnya dengan balasan yang
berlipat ganda.
Terima kasih, Pak.
Hormat
kami,
Perbaikilah
surat di atas sehingga menjadi surat resmi yang baik!
Dengan
tetap memperhatikan maksud surat, perbaikan ditujukan pada format dan bahasa
surat, atau hal-hal lain yang menurut Anda perlu diperbaiki.
No comments:
Post a Comment